disimpulkan bahwa tes kemampuan pemecahan masalah reliabel. Perhitungan reliabilitas tes dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 8.
3.6.3 Taraf Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini
biasa dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antara 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut mudah. Tabel untuk
membandingkan tingkat kesukaran soal berupa uraian berdasarkan kriteria ditunjukkan pada Tabel 3.2. Arifin, 2013, 134-135
Tabel 3.2. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Uraian
Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran soal bentuk uraian Arifin, 2012: 135 adalah:
TK =
dengan, Rata
– rata =
Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran yang dilakukan pada pengujian pertama, diperoleh 5 soal dengan kriteria sukar, 4 soal dengan kriteria sedang, dan
1 soal dengan kriteria mudah. Soal dengan tingkat kesukaran sukar merupakan soal nomor 3, 4, 6, 7, dan 8. Soal nomor 1, 2, 5, dan 10 memiliki kriteria sedang.
Indeks Kriteria Soal
0,00 – 0,30
Sukar 0,31
– 0,70 Sedang
0,71 – 1,00
Mudah
Sedangkan nomor soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah adalah 10. Selanjutnya perhitungan tingkat kesukaran yang dilakukan pada pengujian kedua,
diperoleh 3 soal dengan kriteria sukar dan 1 soal dengan kriteria sedang. Soal yang memiliki tingkat kesukaran yang sukar adalah soal nomor 2, 3, dan 4.
Sedangkan nomor soal yang memiliki tingkat kesukaran yang sedang adalah 1. Perhitungan tingkat kesukaran tiap butir soal, selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 3. Butir-butir soal tersebut sudah mewakili setiap indikator sehingga dapat digunakan untuk penelitian. Soal pemecahan masalah yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian dapat dilihat pada Lampiran 9.
3.6.4 Daya Pembeda
Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal yang membedakan antara siswa yang pandai menguasai materi dengan siswa yang kurang pandai
kurangtidak menguasai materi. Daya pembeda soal dapat dihitung dengan rumus:
DP =
̅ ̅
Keterangan: DP
: Daya pembeda ̅
: Rata-rata dan kelompok atas ̅
: Rata-rata dan kelompok bawah : Skor maksimum tipa soalitem
Hasil perhitungan dibandingkan dengan kriterian yang ditunjukkan pada Tabel
3.3. Arifin, 2013: 133 Tabel 3.3. Kriteria Daya Pembeda Soal Uraian
Indeks Kriteria Soal
Pada pengujian pertama jumlah sampel sebanyak 38 siswa. Berdasarkan pengujian pertama dan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh bahwa
terdapat 1 butir soal memiliki kriteria baik, 5 butir soal memiliki kriteria cukup baik, dan 4 butir soal memiliki kriteria kurang baik. Soal dengan daya pembeda
baik merupakan soal nomor 5. Soal nomor 2, 3, 7, 9, dan 10 memiliki daya pembeda cukup baik. Sedangkan yang memiliki daya pembeda kurang baik
adalah soal nomor 1, 4, 6, dan 8. Pengujian yang kedua ini dilakukan pada sampel yang berjumlah 28 siswa.
Berdasarkan pengujian tersebut dan perhitungan yang dilakukan, diperoleh bahwa terdapat 1 butir soal yang memiliki kriteria baik, 1 butir soal memiliki kriteria
cukup baik dan 2 soal memiliki kriteria kurang baik. Soal dengan daya pembeda baik merupakan soal nomor 4 atau soal nomor 8 pada pengujian pertama. Soal
nomor 1 atau soal nomor 1 pada pengujian pertama memiliki daya pembeda cukup baik. Sedangkan soal yang memiliki daya pembeda kurang baik adalah soal
nomor 2 dan 3 atau soal 4 dan 6 pada pengujian pertama. Berdasarkan pengujian pertama dan kedua serta perhitungan yang telah
dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 8 butir soal yang memiliki daya pembeda yang baik. Perhitungan daya pembeda pada pengujian pertama dan
kedua dapat dilihat selanjutnya pada Lampiran 10. 0,40 ke atas
Sangat baik 0,30
– 0,39 Baik
0,20 – 0,29
Cukup, soal perlu perbaikan 0,19 ke bawah
Kurang baik, soal harus dibuang
3.7 Metode Analisis Data