Gambar 2.15 Tampilan Langkah Polya yang Ketiga dan Keempat Dalam Menyelesaikan Contoh Soal 2 Tentang Luas Segitiga
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan
Shomad 2014 meneliti tentang model pembelajaran CORE dan Pair Check terhadap kemampuan penalaran matematis siswa kelas VII. Penelitian ini
menghasilkan simpulan bahwa model pembelajaran Pair Check efektif terhadap kemampuan penalaran matematis siswa dan model pembelajaran Pair Check lebih
efektif dibandingkan model pembelajaran CORE dalam hal kemampuan penalaran matematis siswa.
Bintang 2013 mengggunakan aplikasi Prezi dalam penelitian pembelajaran Mind Mapping terhadap kemampuan berpikir reflektif matematika Kelas VII SMP
N 21 Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir reflektif siswa dengan pembelajaran Mind Mapping lebih tinggi dari rata-rata
kemampuan berpikir reflektif siswa dengan pembelajaran ekspositori. Dalam penelitian ini menegaskan bahwa penggunaan aplikasi Prezi dapat menarik
perhatian dan minat siswa untuk belajar matematika sehingga hasilnya efektif.
Utami 2013 meneliti tentang keefektifan model pembelajaran Problem Solving berbasis Gallery Walk terhadap kemampuan pemecahan masalah materi
segiempat siswa kelas VII menyimpulkan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa 80 dipengaruhi oleh aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Lestari 2012 meneliti tentang penerapan model pembelajaran tipe Pair
Check pemecahan masalah untuk meningkatkan Social Skill siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pair Checks pemecahan masalah dapat
meningkatkan social skill siswa, hal ini dilihat dari uji gain yang mencapai 0,42 dan tergolong dalam kriteria sedang.
2.3 Kerangka Berpikir
Pada proses pembelajaran, keberhasilan siswa dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa salah satunya pada aspek kemampuan pemecahan masalah. Untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, siswa perlu meningkatkan aktifitas belajarnya di kelas. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang
sistematis untuk mencapai tujuan. Penggunaan model pembelajaran yang cocok perlu diterapkan di kelas agar siswa dapat belajar dengan nyaman,
menyenangkan, dan tidak membosankan. Dalam penelitian ini, pembelajaran matematika dibuat lebih menarik dengan
adanya penghargaan terhadap siswa yang berhasil mencapai nilai terbaik. Model Pair Check yang didukung dengan media Prezi diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah serta meningkatkan siswa ketika pembelajaran.
Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa adalah model pembelajaran Pair Check yang sesuai dengan teori belajar yang disampaikan oleh
Vygotsky dan Piaget yaitu adanya kelompok-kelompok belajar yang menuntut kerjasama
siswa mengingat
kembali pengetahuan-pengetahuan
mereka sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan baru. Pengembangan interaksi
social diantara siswa dalam proses pembelajaran sejalan dengan program pemerintah, yaitu melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
menempatkan pembangunan karakter sebagai salah satu tujuan sekaligus bagian dari pendidikan.
Serangkaian pertanyaan diajukan untuk mengingatkan kembali materi yang telah mereka miliki. Hal ini ini mendukung teori belajar bermakna Ausubel yang
menyatakan bahwa belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur
kognitif seseorang. Agar siswa lebih termotivasi ketika belajar dalam kelompok, guru
mempersiapkan reward atau penghargaan bagi kelompok yang anggotanya mendapatkan nilai baik. Masing-masing siswa dapat menyumbangkan skor
individu sehingga kelompok tersebut mendapatkan skor tertinggi. Ini merupakan suatu bentuk penguatan yang dikemukakan Skinner dalam teorinya.
Edgar Dale secara jelas memberi penekanan terhadap pentingnya media dalam pembelajaran. Agar pengetahuan yang disampaikan pada siswa tidak hanya
berupa pesan yang hanya dibaca atau disampaikan melalui kata verbal, namun dapat tervisualisasi, maka dalam penelitian ini digunakan media Prezi.
Pembelajaran dalam penelitian ini dirancang dengan metode diskusi untuk memecahkan suatu masalah. Langkah-langkah yang digunakan untuk
memecahkan masalah ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Polya. Dari beberapa alasan di atas, peneliti menyatakan bahwa jika terdapat dua
kelas berbeda yaitu kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Pair Ckeck berbantuan aplikasi Prezi dan kelas yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran ekspositori, maka siswa yang menggunakan model pembelajaran Pair Check berbantuan aplikasi Prezi akan
memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran ekspositori.
2.4 Hipotesis