dalam organisasi yang saling bergantung satu sama lain dan di mana masyarakat secara budaya semakin beragam Ibrahim et al, 2000: 7-8.
2.1.5 Model Pembelajaran Pair Check
Model Pembelajaran Pair Check adalah model pembelajaran kooperatif yang menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
persoalan. Model pembelajaran Pair Check juga melatih tanggung jawab sosial siswa, kerjasama, dan kemampuan memberi penilaian Huda, 2013: 211. Model
pembelajaran Pair Check ini mempunyai kelebihan yaitu 1 meningkatkan kerjasama antar siswa; 2 peer tutoring; 3 meningkatkan pemahaman atas
konsep danatau proses pembelajaran; dan 4 melatih siswa berkomunikasi
dengan baik dengan teman sebangkunya.
Model pembelajaran Pair Check melibatkan 3 tahap atau fase penting yang harus dikembangkan dan dilakukan dalam pembelajaran matematika, yaitu
sebagai berikut. 1.
Fase Think berpikir Dalam tahap ini siswa secara individu mengamati, menalar apa yang
diberikan oleh guru di depan kelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru tentang materi prasyarat yang berkaitan tentang materi yang akan dipelajari.
Sehingga dalam tahap ini siswa dituntut untuk mempersiapkan diri di rumah untuk belajar terlebih dahulu tentang materi yang akan dipelajari.
2. Fase Pair Berpasangan atau berkelompok
Pada tahap Pair, siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya yang menjadi pasangannya. Siswa nantinya berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh
guru. Diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas masalah yang diberikan. Pada tahap ini, siswa akan berperan sebagai partner dan pelatih dalam
berdiskusi secara bergantian. Siswa yang mendapatkan peran sebagai partner mempunyai tugas untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru. Sedangkan
yang menjadi pelatih bertugas untuk mengecek jawaban yang dikerjakan oleh si partner. Dalam peran sebagai pelatih, siswa dituntut juga untuk mengerjakan soal
yang diberikan agar nanti dapat mengecek jawaban dengan benar dan tepat. 3.
Fase Check mengecek Pada tahap check, siswa yang berperan sebagai pelatih melaksanakan
tugasnya dalam mengecek jawaban dari pasangannya yang berperan sebagai partner. Pemahaman konsep sangat dibutuhkan pada proses tahap ini. Siswa harus
memiliki pemahaman konsep yang bagus sehingga dapat mengecek jawaban dari pasangannya dengan benar dan tepat.
Berdasarkan tahap yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran Pair Check, menurut Huda 2013: 211-212, langkah-langkah rinci penerapan model
pembelajaran Pair Check adalah sebagai berikut: 1 guru menjelaskan konsep; 2 siswa dibagi ke dalam beberapa tim yang terdiri dari 4 orang setiap tim terdiri
2 pasangan dalam satu tim, setiap pasangan dibebani masing-masing satu peran yang berbeda : pelatih dan partner; 3 guru membagikan soal kepada partner;
4 partner menjawab soal dan pelatih bertugas mengecek jawabannya partner yang menjawab satu soal dengan benar berhak mendapat satu kupon dari pelatih;
5 pelatih dan partner saling bertukar peran pelatih menjadi partner dan partner menjadi pelatih; 6 guru membagikan soal kepada partner; 7 partner
menjawab soal dan pelatih bertugas mengecek jawabannya partner yang menjawab satu soal dengan benar berhak mendapat satu kupon dari pelatih; 8
setiap pasangan kembali ke tim awal dan mencocokkan jawaban satu sama lain; 9 guru membimbing dan memberikan arahan atas jawaban dari berbagai soal;
10 setiap tim mengecek jawabannya; dan 11 tim yang paling banyak mendapat kupon diberi hadiah atau reward dari guru. Model pembelajaran Pair Check juga
memiliki kelemahan sebagai berikut: 1 membutuhkan waktu yang benar-benar memadai dan 2 membutuhkan kesiapan siswa untuk menjadi pelatih dan partner
yang jujur dan memahami soal dengan baik Huda, 2013: 212-213.
2.1.6 Aplikasi Prezi