aaaaa Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan dari dalam atau luar diri seseorang yang menggerakkan seseorang untuk melakukan
suatu pekerjaan dengan semangat yang tinggi untuk dapat mencapai tujuan perusahaan dan tujuan pribadi.
2.3.2. Proses motivasi
aaaaa Hasibuan 2005 berpendapat dalam proses motivasi perlu
ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi. Setelah tujuan organisasi ditetapkan, para karyawan harus dimotivasi ke arah tujuan itu.
Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan
atau perusahaan saja. Komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan harus dilakukan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan
diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhi. Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan
karyawan. aaaaa
Tujuan organisasi adalah needscomplex yaitu untuk memperoleh laba serta perluasan perusahaan, sedangkan tujuan individu karyawan
adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi tujuan perusahaan dan tujuan individu karyawan harus disatukan. Perlu diperhatikan oleh
pihak perusahaan bahwa penting bagi pihak perusahaan untuk memberikan bantuan fasilitas kepada karyawan, hal tersebut akan
mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Terakhir, teamwork yang dibentuk dalam perusahaan harus terkoordinasi dengan baik agar
dapat mencapai tujuan perusahaan. Proses motivasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Proses Motivasi Hasibuan, 2005
2.3.3. Teori Motivasi 1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
aaaaa Menurut Gibson et al 1996 teori Maslow menganggap bahwa
orang mencoba memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar sebelum mengarahkan prilaku dalam memuaskan kebutuhan yang lebih
tinggi. Kebutuhan-kebutuhan mulai dari yang terendah sampai
dengan yang tertinggi menurut Maslow dapat dilihat pada Gambar 3.
a. Kebutuhan fisiologis: makanan, minuman, tempat tinggal dan sembuh dari rasa sakit.
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan: kebutuhan untuk kemerdekaan dari ancaman, yaitu keamanan dari kejadian atau
lingkungan yang mengancam. c. Rasa memiliki, sosial dan kasih sayang: kebutuhan atas
persahabatan, berkelompok, interaksi dan kasih sayang.
1
Kebutuhan yang tidak dipenuhi
6
Kebutuhan yang tidak
dipenuhi dinilai kembali
2
Mencari jalan untuk
memenuhi kebutuhan
3
Perilaku yang berorientasi
tujuan
4
Hasil karya evaluasi dari tujuan yang dicapai
5
Imbalan atau hukuman
Karyawan
d. Penghargaan esteem: kebutuhan atas harga diri self-esteem dan penghargaan dari pihak lain.
e. Aktualisasi diri: kebutuhan untuk memenuhi diri seseorang melalui memaksimumkan penggunaan kemampuan, keahlian dan
potensi.
Gambar 3. Hirarki Kebutuhan Maslow Gibson et al, 1996
2. Teori Dua Faktor menurut Frederick Herzberg
Aa aaa Teori motivasi dua faktor dikembangkan oleh Frederick
Herzberg. Kedua faktor tersebut adalah bukan pemuas-pemuas atau motivator-higiene atau ekstrinsik-intrinsik. Studi awal Herzberg
menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, terdapat kelompok kondisi ekstrinsik yang keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan
karyawan tidak selalu memotivasi, tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan. Kondisi ekstrinsik
disebut ketidakpuasan, atau faktor higiene. Kedua, terdapat satu kelompok kondisi intrinsik, yang apabila kondisi-kondisi ini tidak
ada bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas, keberadaannya akan membentuk motivasi yang kuat yang
menghasilkan prestasi kerja yang baik. Kondisi intrinsik disebut pemuas atau motivator Gibson et al, 1996. Herzberg berpendapat
bahwa cara terbaik untuk memotivasi karyawan adalah dengan menekankan pada motivator-motivator, yakni faktor-faktor intrinsik
yang meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi faktor-faktor ekstrinsik yang menyebabkan pada ketidakpuasan kerja faktor
Fisiologis Keamanan perlindungan
Sosial penghargaan
Aktualisasi diri