Hipotesis Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.3. Hipotesis Penelitian

aaaaa Hipotesis adalah jawaban sementara yang menyatakan adanya hubungan diantara variabel-variabel tertentu. Hipotesis dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hubungan kerja atasan dan bawahan memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat motivasi kerja karyawan. 2. Hubungan kerja antara sesama rekan kerja memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat motivasi kerja karyawan. 3. Peraturan dan kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat motivasi kerja karyawan. 4. Kondisi kerja yang diciptakan oleh perusahaan memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat motivasi kerja karyawan. 5. Kompensasi memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat motivasi kerja karyawan 6. Usia karyawan memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat motivasi kerja karyawan. 7. Tingkat pendidikan memiliki hubungan nyata dengan tingkat motivasi kerja karyawan. 8. Masa kerja mempunyai hubungan yang nyata dengan tingkat motivasi kerja karyawan. 9. Jenis kelamin memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat motivasi kerja karyawan. 10. Dalam upaya peningkatan motivasi kerja karyawan diharapkan semua faktor baik internal maupun eksternal memiliki hubungan yang nyata dengan motivasi kerja karyawan. Kondisi tersebut dapat lebih mengoptimalkan produktivitas kerja karyawan dan perusahaan sehingga tujuan perusahaan yang telah direncanakan akan dapat tercapai.

3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian

aaaaa Definisi operasional ini merupakan suatu pengertian secara operasional mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu : 1. Karyawan adalah orang yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaksana aktif dari setiap aktivitas organisasi. 2. Hubungan atasan dan bawahan adalah suatu interaksi yang terjadi antara karyawan dengan atasannya baik dalam lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja. Pengukuran: diukur berdasarkan kepuasan karyawan terhadap kedekatan atasan dengan bawahan di dalam maupun di luar lingkungan kerja, perhatian atasan terhadap bawahan berupa pemberian bimbingan dalam pekerjaan, memperhatikan ide dan saran yang diberikan karyawan, pujian maupun kritikan terhadap karyawan yang telah diselesaikan karyawan, kebijaksanaan dalam memberikan perintah pekerjaan. 3. Hubungan antar sesama rekan kerja adalah interaksi yang terjadi pada para karyawan baik dalam hal pelaksanaan pekerjaan maupun diluar pekerjaan. Pengukuran: berdasarkan kepuasan karyawan terhadap kedekatan hubungan sesama rekan kerja, pemberian saran dan dorongan serta semangat kerja antar sesama rekan kerja, pemberian bantuan dalam menyelesaikan pekerjaan. Hubungan di luar pekerjaan dikatakan erat apabila karyawan mengetahui dan mengenal baik anggota keluarga rekan kerjanya. 4. Kebijakan dan peraturan perusahaan adalah ketentuan yang ditetapkan perusahaan dan berlaku bagi semua karyawan perusahaan. Pengukuran:berdasarkan penilaian karyawan terhadap waktu kerja, perbedaan waktu kerja, pemberian sanksi dari perusahaan, kedisiplinan perusahaan dalam menerapkan peraturan, kebijakan perusahaan serta peningkatan karir. 5. Kondisi kerja adalah keadaan lingkungan kerja yang diciptakan oleh perusahaan yang dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan. Pengukuran: berdasarkan kepuasan karyawan terhadap ketenangan dalam bekerja, perlengkapan dan fasilitas kerja, kenyamanan dan kebersihan tempat bekerja, sistem keselamatan kerja serta keamanan tempat kerja. 6. Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, karena karyawan memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pengukuran:diukur berdasarkan kepuasan karyawan terhadap besarnya gaji yang diberikan, kecukupannya terhadap kebutuhan sehari-hari, kesesuian dengan masa kerja, sistem penggajian, tunjangan yang diberikan dan fasilitas yang disediakan perusahaan. 7. Usia, dalam penelitian hanya dibatasi pada usia produktif untuk bekerja. 8. Masa kerja, berhubungan dengan pengalaman kerja yang dimiliki karyawan selama bekerja di perusahaan. Karyawan akan dikelompokkan berdasarkan masa kerjanya. 9. Tingkat pendidikan, menunjukkan jenjang pendidikan terakhir yang dimiliki karyawan. Tingkat pendidikan dibagi kedalam lima kelompok, yaitu: SD; SMP ; SMA; Diploma; Sarjana. 10. Motivasi kerja adalah dorongan dari dalam atau luar diri seseorang untuk bekerja dengan giat agar dapat mencapai tujuan perusahaan ataupun tujuan pribadinya. Pengukuran: motivasi kerja karyawan dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu motivasi kerja untuk berprestasi need for achievement dan motivasi kerja untuk kekuasaan need for power. a. Motivasi kerja untuk berprestasi diukur berdasarkan dorongan untuk melakukan pekerjaan dengan baik, tepat waktu, kerja keras, tanggung jawab dan dorongan untuk mendapatkan karir yang lebih baik. b. Motivasi kerja untuk kekuasaan diukur berdasarkan pada usaha- usaha karyawan dalam mempengaruhi orang lain, mencapai prestise atau gengsi, pengakuan dan penghargaan.

3.5. Lokasi dan Waktu Penelitian