Mempengaruhi orang lain Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan (Studi kasus divisi produksi bagian spinning, weaving, yarn dyeing dan dyeing finishing PT Unitex Tbk Bogor)

2. Mempengaruhi orang lain

aaaaa Dari Tabel 12 dapat disimpulkan bahwa secara umum karyawan berada pada kondisi termotivasi untuk dapat mempengaruhi orang lain. Pengukuran terhadap motivasi untuk mempengaruhi orang lain dapat diukur berdasarkan usaha-usaha yang dilakukan karyawan agar usul, ide dan saran dapat diterima oleh orang lain. Secara umum karyawan berusaha agar usul, ide dan saran dapat diterima oleh atasan, bawahan dan rekan kerja. Dengan usul, ide dan saran yang diberikan karyawan berharap memiliki pengaruh ditempat kerjanya sehingga mereka akan lebih diakui, dihargai dan dihormati. Tabel 12. Rata-rata penilaian karyawan terhadap motivasi untuk mempengaruhi orang lain Bobot Nilai Indikator 1 2 3 4 5 Rata-rata tertimbang Kesimpulan Saya berusaha agar usul, ide dan saran saya diterima oleh rekan kerja atasan bawahan 0 6 10 38 6 3,73 Setuju 4.4. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Karyawan 4.4.1. Hubungan Antara Faktor-faktor Internal dengan Motivasi Kerja Karyawan aaaaa Tabel 13 menyajikan karakteristik karyawan berdasarkan faktor internal karyawan. Jika ditinjau dari kenis kelamin, yang paling dominan adalah laki-laki sedangkan usia yang paling dominan adalah antara 33 - 39 tahun, untuk tingkat pendidikan yang paling dominan adalah SMA, dan untuk masa kerja yang paling dominan adalah antara 7,5 – 13,5 tahun. aaaaa Faktor internal yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan merupakan faktor yang ada pada diri karyawan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara faktor- faktor internal karyawan dengan motivasi kerja karyawan, oleh karena itu digunakan uji korelasi Rank Spearman untuk variabel usia, tingkat pendidikan dan masa kerja. Sedangkan variabel jenis kelamin di uji dengan menggunakan uji Chi-Square. Tabel 13. Karakterisitik karyawan berdasarkan faktor internal karyawan Faktor Internal Kategori Jumlah Persentase Laki-laki 46 76,7 Perempuan 14 23,3 Jenis Kelamin Total 60 100 19-25 10 16,7 26-32 14 23,3 33-39 17 28,3 40-46 10 16,7 47-53 9 15 Usia Tahun Total 60 100 SD 1 1,6 SMP 7 11,7 SMA 49 81,7 Diploma 3 5 Sarjana 0 0 Tingkat Pendidikan Total 60 100 1-7 12 20 7,5-13,5 16 26,7 14-20 15 25 20,5-26,5 9 15 27-33 8 13,3 Masa kerja Tahun Total 60 100 aaaaa Pengujian yang dilakukan akan menghasilkan nilai probability p untuk kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang digunakan, jika nilai P α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara faktor-faktor internal karyawan dengan tingkat motivasi kerja. Hasil uji korelasi antara faktor-faktor internal yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 14. Berdasarkan uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 14 diperoleh hasil bahwa menurut skala Champion nilai korelasi antara usia, masa kerja dan tingkat pendidikan dengan motivasi kerja karyawan digolongkan no association. Kondisi tersebut dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia, masa kerja dan tingkat pendidikan dengan motivasi kerja. Berdasarkan nilai probability yang diperoleh dapat diartikan bahwa usia, masa kerja, tingkat pendidikan dan jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang nyata dengan motivasi kerja. Setelah melakukan wawancara kecenderungan yang terjadi dikarenakan perusahaan tidak memberikan perlakuan yang beda terhadap usia yang masih muda ataupun tua, masa kerja junior ataupun senior. Sedangkan untuk faktor tingkat pendidikan, seperti terlihat pada karakteristik responden, walaupun tingkat pendidikan heterogen namun terpusat pada level pendidikan SMA, sehingga diasumsikan adanya kesetaraaan perlakuan dari perusahaan. Tabel 14. Hasil uji korelasi faktor-faktor internal yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan Komponen Motivasi Achievement Power Motivasi Keseluruhan Faktor internal r s P r s P r s P Usia 0,039 0,768 -0,072 0,585 - 0,027 0,836 Masa Kerja 0,053 0,688 -0,116 0,376 - 0,036 0,783 Tingkat Pendidikan 0,090 0,493 -0,047 0,724 0,055 0,679 Value Pearson Chi- square P Pearson Chi- square Value Pearson Chi- square P Pearson Chi- square Value Pearson Chi- square P Pearson Chi- square Jenis Kelamin 21,615 0,087 7,006 0,637 13,416 0,766 aaaaa Berdasarkan uji Chi-Square antara jenis kelamin dan motivasi kerja diperoleh persepsi bahwa pearson Chi-Square r Chi-Square dan nilai probability p α = 0,05 dapat dilihat dalam Lampiran 4, sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang nyata dengan motivasi kerja karyawan. Seperti halnya tingkat pendidikan jenis kelaminpun terpusat pada dominasi pria sehingga hal ini mengindikasikan tidak adanya hubungan.

4.4.2. Hubungan Antara Faktor-Faktor Eksternal dengan Motivasi Kerja Karyawan

aaaaa Tabel 15 menyajikan hasil uji korelasi Rank Spearman antara faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan. Komponen motivasi dibagi kedalam dua kelompok yaitu motivasi kerja untuk berprestasi dan motivasi kerja untuk meraih kekuasaan. Tabel 15. Hasil uji korelasi faktor eksternal yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan Komponen Motivasi Achievement Power Motivasi Keseluruhan N o. Faktor Eksternal r s P r s P r s P 1 Hubungan Atasan dan Bawahan 0,274 0,034 0,170 0,194 0,310 0,016 2 Hubungan Sesama Rekan Kerja 0,427 0,001 0,419 0,001 0,493 0,000 3 Peraturan Dan Kebijakan Perusahaan 0,319 0,013 0,052 0,694 0,245 0,059 4 Kondisi Kerja 0,185 0,157 - 0,020 0,877 0,116 0,337 5 Kompensasi 0,086 0,511 - 0,162 0,216 0,002 0,989 Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Keterangan : r s = Nilai Korelasi Spearman P = Nilai Probability Korelasi Signifikan pada taraf nyata 5 Jika nilai P α = 0,05 Maka tidak memiliki hubungan yang nyata. Jika nilai P α = 0,05 Maka terdapat hubungan yang nyata

1. Hubungan Antara atasan dan bawahan