Pendugaan Nilai Elastisitas Model Pertumbuhan Sektor Pertanian. Pertumbuhan Model Sektor Tenaga Kerja Pertanian

upaya peningkatan investasi mutlak diperlukan agar dapat memacu pertumbuhan sektor pertanian. Berdasarkan hasil regresi diatas diketahui bahwa nilai R² = 0,989, artinya bahwa variasi variabel bebas independen yang terdiri dari Tenaga Kerja, pertumbuhan periode sebelumnya lag, dan Investasi sektor pertanian yang ada dalam model persamaan regresi mampu mempengaruhi variasi variabel terikat dependen Pertumbuhan Pertanian sebesar 98 persen, sedangkan sisanya 2 persen tidak dapat dijelaskan oleh model tersebut.

6.2 Pendugaan Nilai Elastisitas Model Pertumbuhan Sektor Pertanian.

Elastisitas adalah ukuran tingkat kepekaan suatu variabel respon pada suatu persamaan terhadap perubahan dari variabel penjelas. Hasil pendugaan nilai elastisitas dengan menggunakan rata-rata nilai variabel dan koefisien variabel dari hasil pendugaan diatas, dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai Elastisitas Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Sebelumnya di Sektor Pertanian Terhadap Pertumbuhan di Sektor Pertanian Variabel Nilai Investasi I 0.09 Tenaga Kerja TK -0.16 Pertumbuhan Sebelumnya y-1 1.14 Berdasarkan nilai elastisitas diatas mengandung arti, jika pertumbuhan sektor pertanian bertambah 1 persen maka investasi di sektor pertanian bertambah sebesar 0.09 persen, sedangkan tenaga kerja akan mengalami penurunan sebesar 0.16 persen, dan pertumbuhan sebelumnya sebesar 1.14 persen.

6.3 Pertumbuhan Model Sektor Tenaga Kerja Pertanian

Sektor pertanian sebagai sektor yang padat karya diharapkan dapat mengurangi beban pengagguran. Dengan berkurangnya beban pengangguran dapat menekan tingkat kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Berdasarkan pendugaan dampak pertumbuhan dan investasi terhadap tenaga kerja di sektor pertanian, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan dan investasi di sektor pertanian berpengaruh secara positif terhadap peningkatan tenaga kerja pertanian. Untuk selengkapnya hasil analasis dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Pendugaan Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan Sektor Pertanian Terhadap Tenaga Kerja di Sektor pertanian Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. intercept 34039373 983618.5 34.60627 0.0000 I 17.204989 6.023456 2.856330 0.0061 Y 0.118604 0.122013 0.972064 0.3354 R-squared= 0.4077 Durbin-Watson stat =0.300 Keterangan nyata pada taraf 90 Dari tabel di atas dapat dilihat investasi di sektor pertanian berpengaruh terhadap tenaga kerja di sektor pertanian dengan selang kepercayaan 90 persen. Hubungan antara Investasi terhadap Tenaga Kerja menunjukan arah yang positif. Nilai koefisien Investasi adalah sebesar 17.204989. Hal ini menunjukan kenaikan Investasi sebesar Rp 1 juta, maka Tenaga Kerja akan mengalami kenaikan sebesar 17 orang, hal ini menjelaskan bahwa ketika terjadi pertambahan Investasi semakin tinggi maka akan makin besar pula kontribusinya terhadap pertambahan lowongan pekerjaan khususnya di pedesaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Priyarsono, et.al 2006 yang mana hasil dari penelitian menyebutkan investasi untuk peningkatan output sektor pertanian memiliki dampak yang lebih besar terhadap faktor produksi tenaga kerja dan peningkatan pendapatan rumah tangga. Persentase penyerapan tenaga kerja terbesar untuk sektor pertanian terdapat pada sektor tanaman pangan 12.23. Hubungan antara Pertumbuhan terhadap Tenaga Kerja menunjukan arah yang positif. Nilai koefisien Pertumbuhan adalah sebesar 0.118604. Hal ini menunjukan kenaikan Pertumbuhan periode sebelumnya sebesar 10 milyar , maka Tenaga Kerja akan mengalami kenaikan sebesar 1 orang, hal ini menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi sektor pertanian dapat meningkatkan kesempatan kerja di Indonesia terutama di sektor pertanian. Berdasarkan hasil regresi diatas diketahui bahwa nilai R² = 0.4077, artinya bahwa variasi variabel bebas independen yang terdiri dari Investasi, dan pertumbuhan yang ada dalam model persamaan regresi mampu mempengaruhi variasi variabel terikat dependen Tenaga Kerja Pertanian sebesar 40.7 , sedangkan sisanya 59.3 tidak dapat dijelaskan oleh model tersebut.

6.4 Pendugaan Nilai Elastisitas Model Tenaga Kerja Sektor Pertanian.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Pdrb Antar Provinsi Di Indonesia

11 156 343

PENGARUH TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH INDUSTRI DAN PDRB SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN (STUDI PADA WILAYAH KABUPATEN GRESIK 2006-2011)

0 4 19

Pengaruh pma, pmdn dan tenaga kerja pada sektor pertanian terhadap PDB sektor pertanian di Indonesia tahun 1985-2009

0 4 109

Kesempatan kerja, migrasi dan transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta

0 3 182

Pengaruh Investasi Swasta dan Tenaga Kerja terhadap PDRB Sektor Pertanian, Sub-sektor Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan

0 4 99

Dampak Peningkatan Investasi di Sektor Pertanian dan Agroindustri terhadap Distribusi Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja

0 4 59

DINAMIKA PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI KAWASAN SUBOSUKA WONOSRATEN

0 5 3

PENGARUH PDB, INFLASI,NILAI TUKAR, OUTPUT PERTANIAN, TENAGA KERJA, SBI TERHADAP INVESTASI PENGARUH PDB, INFLASI,NILAI TUKAR, OUTPUT PERTANIAN, TENAGA KERJA, SBI TERHADAP INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA TAHUN 1982 - 2008.

0 1 12

PENDAHULUAN PENGARUH PDB, INFLASI,NILAI TUKAR, OUTPUT PERTANIAN, TENAGA KERJA, SBI TERHADAP INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA TAHUN 1982 - 2008.

0 1 16

Analisa Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian, Industri, dan Perdagangnn terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia.

0 2 7