IV. METODE PENELITIAN
4.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  berupa  data  sekunder bentuk deret berkala tahunan time series secara nasional dari tahun 1977 sampai
dengan 2007 30 tahun. Data-data tersebut diperoleh dari  Badan Pusat Stastistik. Data yang digunakan diantaranya :
• Produk  Domestik  Bruto  atas  dasar  harga  berlaku  menurut  lapangan
usaha sebagai data Pertumbuhan sektor pertanian milyar rupiah •
Penduduk  berumur  15  tahun  ke  atas  yang  bekerja  menurut  lapangan pekerjaan utama sebagai data tenaga kerja pertanian orang
• Jumlah  Proyek  -proyek  Penanaman  Modal  dalam  Negeri  dan  Luar
negeri  yang  telah  disetujui  pemerintah  pada  sektor  pertanian  juta rupiah
4.2.  Metode  Analisis Data
Metode  analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  secara deskriptif  dan  kuantitatif.  Metode  analisis  kuantitatif  menggunakan  pendekatan
model ekonometrika persamaan simultan simultaneous-equation dengan metode Two  Stages  Least  Square  2SLS  dan  Granger  Casuality  Test,  melalui  program
aplikasi Eviews  versi 4.1.
Model  ekonometrik  yang  telah  ditaksir  dievaluasi  atas  dasar  kreteria tertentu, untuk melihat apakah taksiran-taksiran terhadap parameter tersebut sudah
bermakna  secara  teoritis  dan  nyata  secara  statistik.  Untuk  itu  digunakan  tiga kreteria berikut:
1. Kriteria a priori ekonomi Kriteria  ini  ditentukan  oleh  prinsip-prinsip  teori  ekonomi.  Jika  nilai
maupun  tanda  taksiran  paarameter  tidak  sesuai  dengan  kreteria    a  priori  maka taksiran-taksiran  ini  harus  ditolak,  kecuali  dengan  alasan  kuat untuk  menyatakan
bahwa khusus kasus ini prinsip-prinsip ekonomi tidak berlaku. 2. Kriteria Statistik First Order Test
Kriteria ini ditentukan oleh teori statistik. Termasuk koefisien korelasi dan standar deviasi dari taksiran.
3. Kriteria Ekonometrik Kriteria  ini  ditentukan  oleh  teori  ekonometrik.  Jika  asumsi-asumsi  teknik
ekonometrik  yang  diterapkan  untuk  menaksir  parameter  tidak  dipenuhi,  maka taksiran-taksiran tersebut dianggap tidak memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan.
Model  ekonometrika  dibedakan  atas  model  persamaan  tunggal  single equation  model  dan  model  persamaan  simultan  simultaneous-equation.
Persamaan  tunggal  adalah  persamaan  dimana  peubah  terikat  dependent variables  dinyatakan  sebagai  sebuah  fungsi  dari  satu  atau  lebih  peubah  bebas
independent  variables,  sehingga  hubungan  sebab  akibat  antara  peubah  terikat dan  peubah  bebas  merupakan  hubungan  satu  arah.  Persamaan  simultan  adalah
suatu persamaan yang menggambarkan ketergantungan di antara berbagai peubah dalam persamaan tersebut sehingga membentuk suatu sistem persamaan.
Persamaan  simultan  merupakan  model  regresi  yang  menunjukkan adanya hubungan  dua  arah  antar  variabel.  Hubungan  dua  arah  antar  variabel  merupakan
hubungan  saling  mempengaruhi  antar  variabel.  Mengingat  adanya  perbedaan konsep  dalam  persamaan  regresi  dan  persamaan  simultan,  maka  istilah  yang
digunakan  untuk  variabel  juga  berbeda.  Jika  pada  persamaan  regresi  dikenal  ada dua  variabel,  yaitu  variabel  bebas  dan  terikat,  maka  pada  persamaan  simultan
digunakan istilah variabel endogen dan eksogen. Variabel  endogen  merupakan  variabel  yang  nilainya  ditentukan  dalam
model.  Walaupun  tidak  sama  persis,  variabel  endogen  ini  mirip  dengan  variabel terikat  dalam  regresi,  dimana  nilainya  dapat  ditentukan  jika  variabel  bebas  telah
diketahui  terlebih  dahulu.  Sedangkan  variabel  eksogen  adalah  variabel  yang ditentukan di luar model. Hal ini dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Y = β
01
+ β
11
X
1
+ β
21
X
2
+  ε 3.1
Kemudian ada persamaan lain, yaitu : X
1
= β
02
+ β
12
Y +  ε 3.2
Pada persamaan 3.1 diekspektasikan bahwa X
1
dan X
2
merupakan faktor yang  mempengaruhi  Y.  Sedang  pada  persamaan  3.2  diekspektasikan  bahwa  Y
merupakan  faktor  yang  mempengaruhi  X
1
.  Dari  dua  persamaan  di  atas  dapat dilihat bahwa diekspektasikan antara Y dan X
1
saling mempengaruhi. Variabel endogen dan eksogen dari dua persamaan di atas dapat diketahui
dengan  cara subsitusi, sebagai berikut :
X
1
= β
02
+ β
12
β
01
+ β
11
X
1
+ β
21
X
2
3.3 X
1
= β
02
+ β
12
β
01
+ β
12
β
11
X
1
+ β
12
β
21
X
2
3.4
1-β
12
β
11
X
1
= β
02
+ β
12
β
01
+ β
12
β
21
X
2
3.4 β
02
+ β
12
β
01
β
12
β
21
X
1
=                        + X
2
3.5 1-β
12
β
11
1-β
12
β
11
Dimana, X1, X2, ... , XM = variabel eksogen predetermined sebanyak K buah,
u1, u2, ... , uM = variabel disturbansi galat sebanyak M buah, t = 1, 2, ... , M = jumlah observasi,
β = koefisien variabel endogen, α = koefisien variabel eksogen
Penentuan  variabel  manakah  yang  dianggap  eksogen  dan  endogen
2
, tergantung  kepada  preferensi  peneliti,  namun  tetap  berpijak  pada  landasan  teori
yang mendasari pembangunan model tersebut. Model sistem persamaan simultan yang dirancang atau dibangun dapat memberikan simulasi dari dunia nyata yang
baik  apabila  model  tersebut  mempunyai  suatu  galat  baku  standard  error  yang kecil.
Berdasarkan  model  persamaan  simultan  di  atas,  kehadiran  peubah  Y sebagai  peubah  yang  menjelaskan,  dapat  menimbulkan  permasalahan  bias  dalam
pendugaan  model.  Hal  ini  merupakan  pelanggaran  terhadap  asumsi  klasik  model regresi linear bahwa peubah bebas tak berkorelasi dengan unsur galat.
Pelanggaran asumsi tersebut, berakibat pendugaan dengan metode kuadrat terkecil  biasa  Ordinary  Least  Square  =  OLS  akan  berbias  dan  tak  konsisten,
serta  akan  tetap  berbias secara  asimptotik  walaupun  contoh  diperbesar  Gujarati, 2003.
Metode  yang  dapat  digunakan  untuk  menanggulangi  masalah  korelasi  antar peubah  endogen  sebagai  peubah  bebas  dengan  unsur  galat  dari  setiap  persamaan
dalam  model  dan  korelasi  peubah-peubah  antar  persamaan  dalam  model  adalah
Sitohang, B.R. H. 2008
metode  persamaan  tunggal  berupa  metode  kuadrat  terkecil  dua  tahap  Two-Stage Least  Square  = 2SLS  dan  metode  sistem  berupa metode  kuadrat  terkecil  tiga  tahap
Three-Stage Least Square = 3SLS. Metode 2SLS mencakup pemakaian kuadrat terkecil klasik terhadap dua jenis
fungsi,  yaitu  persamaan  bentuk  reduksi  dan  persamaan  bentuk  struktural  yang ditransformasi.  Transformasi  tersebut  merupakan  penggantian  peubah  endogen  Y
oleh nilai dugaannya
Y
yang diperoleh dari persamaan bentuk reduksi.
Menurut  Koutsoyiannis  1977,  penggunaan  metode  2SLS  didasari  oleh  asumsi- asumsi sebagai berikut:
1. Bentuk  galat  u  dari  persamaan  struktural  harus  memenuhi  asumsi-asumsi
stokastik biasa, yaitu mempunyai rataan nol, ragam konstan dan peragam nol.
2. Bentuk  galat  v  dari  persamaan  bentuk  reduksi  harus  memenuhi  asumsi-
asumsi stokastik biasa, artinya: a.
v harus mempunyai rataan nol, ragam yang konstan dan peragam nol. b.
v  harus  bebas  dari  peubah  eksogen  yang  terdapat  dalam  seluruh persamaan struktural x1, x2, ..., xk
Asumsi  a  biasanya  dipenuhi  oleh  v,  sebab  v  merupakan  fungsi linear dari unsur galat persamaan struktural u.
3. Peubah-peubah  penjelas  tidak  bersifat  multikolinear  dan  peubah-peubah
makroekonomi dibuat agregat secara tepat. 4.
spesifikasi  model  diasumsikan  benar,  artinya  peubah  penjelas  dalam sistem telah diketahui.
5. Jumlah sampel pengamatan diasumsikan cukup besar, khususnya jumlah
pengamatan  harus  lebih  besar  dari  jumlah  peubah  predetermined  dari sistem struktural.
Model  ekonometrik  fungsi  analisis  dampak  investasi  di  sektor  pertanian terhadap tenaga kerja dan pertumbuhan sektor pertanian dalam bentuk persamaan
diformulasikan sebagai berikut: 1.
Untuk  menduga  pengaruh  investasi,  tenaga  kerja  dan  pertumbuhan ekonomi periode tertentu di sektor pertanian terhadap Pertumbuhan sektor
pertanian, digunakan rumus : Y
t
= α
1
+ α
2
I
t
+ α
3
L
t
+ α
4
Y
t
+  ε
2. Untuk  melihat  pengaruh  investasi  dan  perumbuhan  sektor  pertanian
terhadap tenaga kerja pertanian, digunakan rumus :
L
t
= α
5
+ α
6
I
t
+ α
7
Y
t
+ ε
Persamaan investasi tidak digunakan pada kali ini karena menurut penulis investasi  dipengaruhi    oleh  faktor  keamanan,  sehingga  sulit  untuk  mendapatkan
data  mengenai  keamanan.  Seluruh  data  penelitian  menggunakan  harga  berlaku karena lebih mencerminkan kondisi perekonomian tahun tersebut.
Keterangan : Y
= Pertumbuhan sektor pertanian  milyar rupiah Yt
= Pertumbuhan sektor pertanian tahun tertentu  milyar rupiah I
= Investasi di sektor pertanian  juta rupiah L
= Tenaga kerja di sektor pertanian orang
4.4   Pendugaan Nilai Elastisitas