II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Konsep Ekonomi Industri
Ekonomi industri merupakan suatu keahlian khusus dalam ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi ini membantu menjelaskan mengapa pasar perlu diorganisir dan
bagaimana pengorganisasiannya mempengaruhi cara kerja pasar industri. Definisi ekonomi industri adalah bahwa pada dasarnya teori-teori yang terdapat dalam
ekonomi industri menekankan pada ilmu ekonomi studi empiris dan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur pasar, perilaku dan kinerja sehingga tercapai tingkat
efisiensi bagi perusahaan, industri serta perekonomian secara keseluruhan
Jaya, 2001.
2.2. Pengertian Industri Pengolahan
Usaha industri pengolahan adalah usaha yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar bahan mentah menjadi barang jadisetengah jadi dan
atau barang yang lebih tinggi nilainya sehingga lebih dekat kepada pemakai akhir untuk tujuan komersial, termasuk dalam sektor ini adalah perusahaan yang
melakukan jasa industri, rancang bangun, perekayasaan serta pekerjaan perakitan assembling dari suatu barang. Suatu usaha yang melakukan sebagian proses
industri demi suatu usaha industri atas dasar kontrak atau balas jasa juga dimasukkan sebagai industri pengolahan BPS, 2004.
2.3. Struktur Pasar
Struktur pasar dapat dijelaskan sebagai lingkungan dimana perusahaan berada untuk melakukan operasinya dalam pasar tertentu Jaya, 2001. Secara
umum struktur pasar memiliki beberapa elemen yang menggambarkan ukuran perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam pangsa pasar diantaranya adalah :
1. Pangsa Pasar
Pangsa pasar sering digunakan sebagai indikator proksi untuk melihat adanya kekuatan pasar dan menjadi indikator tentang seberapa pentingnya suatu
perusahaan di dalam pasar. Derajat kekuatan pasar umumnya akan muncul ketika pangsa pasar mencapai 15 persen, pada tingkat yang lebih tinggi yaitu 25-30
persen derajat monopoli menjadi signifikan pada tingkat 40-50 persen biasanya perusahaan mempunyai kekuatan pasar yang kuat. Kesuksesan suatu perusahaan
biasanya selain digambarkan oleh profit dan harga saham juga ditentukan oleh besarnya pangsa pasar.
2. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan kombinasi pangsa pasar dari perusahaan- perusahaan oligopolis dimana mereka menyadari adanya saling ketergantungan.
Kombinasi pangsa pasar membentuk suatu tingkat pemusatan dalam pasar. Penerimaan return rata-rata industri terkonsentrasi akan lebih tinggi daripada
penghasilan dari jenis industri yang kurang terkonsentrasi. Pemusatan merupakan tingkat oligopoli. Para oligopolis dapat melakukan
kordinasi secara ketat seakan-akan mereka merupakan monopolis sejati, persaingan hebat bisa terjadi diantara mereka atau mungkin mengikuti suatu pola
lebih lanjut. Kombinsi kekuatan pasar mereka perlahan-lahan mengurangi pengaruh perusahaan yang mempunyai pangsa pasar utama. Pemusatan dapat
menghasilkan suatu bentuk industri yang secara rasio dapat diterima. Alat yang digunakan untuk mengukur konsentrasi perusahaan adalah
Concentration Ratio CR4, yaitu alat ukur paling sederhana untuk mengukur
tingkat konsentrasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar. CR4 dirumuskan :
industri penjualan
Total terbesar
perusahaan 4
penjualan Jumlah
4 CR
=
Nilai CR4 yang dihasilkan antara nol sampai satu. Semakin besar nilai CR4 yang dihasilkan maka struktur pasar semakin monopoli, sebaliknya jika nilainya
semakin kecil mendekati nol maka persaingannya semakin sempurna. Hubungan antara konsentrasi rasio dengan pertumbuhan pasar itu sendiri
mempunyai hubungan yang positif, yang berarti bahwa pada saat konsentrasi rasio turun pertumbuhan pendapatan cenderung turun. Peningkatan konsentrasi bisa
disebabkan karena perluasan yang terjadi pada establishment dan berkurangnya jumlah perusahaan. Keuntungan dan tingkat konsentrasi berhubungan positif ini
merupakan halangan masuk yang besar bagi perusahaan baru. Karena dengan keuntungan yang mereka dapatkan perusahaan-perusahaan yang ada pada industri
itu berusaha untuk meningkatkan lagi konsentrasinya. Semakin meningkatnya konsentrasi rasio tetapi jumlah perusahaan naik, berarti skala establishment yang
masuk lebih banyak berskala sedang dan kecil Jaya, 2001.
X 100
2.1
3. Kondisi entry
Hambatan masuk ke dalam pasar merupakan unsur yang sangat penting dalam struktur pasar. Kondisi ini akan dihadapi pesaing potensial jika ingin
berpartisipasi dalam pasar. Pesaing potensial adalah perusahaan-perusahaan di luar pasar yang mempunyai kemungkinan untuk masuk dan menjadi pesaing
yang sebenarnya Jaya, 2001. Segala sesuatu yang memungkinkan terjadinya penurunan kesempatan atau kecepatan masuknya pesaing baru merupakan
hambatan untuk masuk. Penghambat untuk masuk ke dalam industri dapat bersifat alami seperti
biaya investasi yang tinggi, penguasaan teknologi baru, tingkat produksi minimal yang tinggi dan adanya peningkatan sunk cost. Hambatan masuk juga dapat
bersifat legal berupa perangkat-perangkat peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Hal lain yang dapat dijadikan faktor hambatan masuk adalah dengan pengukuran
Minimum Efficiency Scale MES. Pesaing baru tidak akan masuk, kecuali yakin
akan memperoleh keuntungan setelah masuk ke dalam pasar. Jika MES relatif besar terhadap pasar, perusahaan baru tidak akan dapat membuka pabrik yang
beroperasi secara efisien tanpa meningkatkan output industri. Perusahaan yang memasuki pasar dengan kondisi di bawah MES tidak akan sanggup bersaing
dengan perusahaan yang ada di pasar. Beberapa ukuran yang dapat dijadikan proksi bagi MES yaitu output dari
pabrik terbesar, ukuran rata-rata dari seluruh pabrik yang berada pada kelas distribusi tinggi dan ukuran rata-rata dari beberapa pabrik yang terbesar yang
menguasai 50 persen output industri. Adanya hubungan yang positif antara
keuntungan dan tingkat konsentrasi merupakan halangan masuk yang besar bagi perusahaan baru. Karena dengan keuntungan yang mereka dapatkan, perusahaan-
perusahaan yang ada pada industri itu berusaha untuk meningkatkan lagi konsentrasinya.
2.4. Kinerja Industri