Dalam penerapannya, tindakan pengelolaan memerlukan metode evaluasi lahan  yang  memuat  persyaratan  tumbuh  tanaman  untuk  berproduksi  optimal.
Banyak  metode  evaluasi  lahan  telah  dikembangkan,  namun  metode-metode tersebut berbeda dalam kriteria dan cara pengambilan keputusan Hardjowigeno et
al. , 1999, sehingga bila digunakan pada lahan yang sama seringkali memberikan
hasil yang berbeda, bahkan hasil penilaian tidak sesuai dengan potensi lahannya. Selain  itu,  kriteria  kesesuaian  lahan  masih  bersifat  umum  karena  disusun
berdasarkan kompilasi data dan pengalaman empiris mengacu pada publikasi luar negeri, seperti FAO 1976, 1983 dan Sys et al. 1993, sehingga tidak sesuai bila
digunakan  untuk  mengevaluasi  penggunaan  lahan  yang  spesifik  di  Sentra Produksi  Beras  Solok.  Subardja  2005  menambahkan  bahwa  metode  penilaian
kesesuaian  lahan  masih  dilakukan  secara  kualitatif  berdasarkan  kondisi  fisik lahan,  belum  dikaitkan  dengan  produksi  ataupun  keuntungan  pada  tingkat
pengelolaan  tertentu,  demikian  juga  parameter  yang  digunakan  dan pengharkatannya belum dikaji di lapang.
Berdasarkan  uraian  di  atas  penelitian  tentang  “Karakteristik  dan Optimalisasi Tanah Sawah di Sentra Produksi Beras Solok, Sumatera Barat” perlu
dilakukan  guna  mengoptimalkan  produksi  Cisokan  dan  menyusun  kriteria kesesuaian lahan padi sawah untuk Tipe Penggunaan Lahan TPL Cisokan serta
mengembangkan metode penilaian kesesuaian lahan yang kuantitatif.
1.2. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui komposisi mineral dan sifat-sifat tanah sawah yang terbentuk dari
bahan induk volkanik, endapan sungai dan endapan danau. 2.
Mengidentifikasi  sifat-sifat  tanah  yang  mengontrol  produksi  Cisokan  di masing-masing bahan induk.
3. Mengetahui potensi tanah sawah dan tindakan pengelolaan yang tepat untuk
mengoptimalkan produksi Cisokan di masing-masing bahan induk.
4. Menyusun  kriteria  kesesuaian  lahan  padi  sawah  untuk  TPL  Cisokan  yang
kuantitatif,  sehingga  terdapat  hubungan  yang  erat  antara  kelas  kesesuaian
lahan dengan produksinya.
1.3. Hipotesis Penelitian
1. Tanah  sawah  Sentra  Produksi  Beras  Solok  berkembang  dari  tiga  bahan
induk,  yaitu  bahan  induk  volkanik,  endapan  sungai  dan  endapan  danau. Perbedaan bahan induk tersebut menyebabkan komposisi mineral dan sifat-
sifat tanah sawah yang terbentuk berbeda. 2.
Perbedaan  produksi  Cisokan  disebabkan  karena  sifat-sifat  tanah  yang mengontrol produksi di masing-masing bahan induk berbeda.
3. Mengoptimalkan  potensi  tanah  dan  menyusun  tindakan  pengelolaan  yang
tepat, dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi usahatani.
4. Kriteria  kesesuaian  lahan  padi  sawah  yang  ada  masih  bersifat  umum  dan
penilaian  berdasarkan  fisik  kualitatif,  selain  kurang  sesuai  untuk mengevaluasi  penggunaan  lahan  yang  spesifik,  hasil  penilaian  seringkali
tidak bersesuaian dengan produksi lahannya. 1.4. Manfaat Penelitian
Informasi sifat-sifat tanah sawah yang terbentuk di masing-masing bahan induk memberikan gambaran tentang potensi tanah sawah menyediakan hara bagi
tanaman.  Informasi  tersebut  sangat  bermanfaat  dalam  menyusun  tindakan pengelolaan  guna  mengoptimalkan  produksi  Cisokan  dan  varietas  padi  sawah
unggulan lainnya di Sentra Produksi Beras Solok. Kriteria kesesuaian lahan padi sawah untuk TPL Cisokan yang dihasilkan
dapat  digunakan  untuk  mengevaluasi  lahan-lahan  sawah  Sentra  Produksi  Beras Solok  dan  lahan-lahan  sawah  lainnya  jika  TPL  yang  sama  diterapkan,  sehingga
potensi produksi dan keuntungan usahatani yang akan diperoleh dapat diketahui. Pada  skala  luas,  hasil  penilaian  menggambarkan  besarnya  sumbangan  Sentra
Produksi Beras Solok terhadap ketahanan pangan di Sumatera Barat. Metodologi  penyusunan  kriteria  dapat  digunakan  sebagai  acuan  untuk
mengembangkan  kriteria  kesesuaian  lahan  yang  kuantitatif  untuk  varietas  padi sawah unggulan lainnya atau komoditas potensial lainnya, baik di Sentra Produksi
Beras Solok maupun di lokasi-lokasi lain.
1.5. Kebaruan Penelitian