Karakterisasi Lahan dan Identifikasi TPL

Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor. Penelitian telah dilaksanakan sejak bulan April 2009 hingga Oktober 2010.

2.2. Metode

Penelitian dilaksanakan dalam empat tahap kegiatan, yaitu: 1 Karakterisasi lahan dan identifikasi TPL, 2 Identifikasi karakteristik lahan pengontrol produksi Cisokan, 3 Optimalisasi tanah sawah, dan 4 Penyusunan kriteria kesesuaian lahan padi sawah untuk TPL Cisokan di Sentra Produksi Beras Solok. Diagram alir kegiatan penelitian disajikan pada Gambar 2.

2.2.1. Karakterisasi Lahan dan Identifikasi TPL

Karakterisasi lahan bertujuan mengumpulkan data karakteristik lahan, baik karakteristik tanah sebagai media tumbuh maupun karakteristik lingkungan tumbuh. Berdasarkan data karakteristik lahan tersebut ditentukan karakteristik lahan pengontrol produksi yang menjadi dasar penyusunan tindakan pengelolaan lahan untuk mengoptimalkan produksi Cisokan di masing-masing bahan induk. Kriteria kesesuaian lahan padi sawah untuk TPL Cisokan disusun berdasarkan karakteristik lahan pengontrol produksi dan produksi optimal di masing-masing bahan induk. Pengamatan dilakukan pada tiga bahan induk, yaitu bahan induk volkanik, endapan sungai dan endapan danau. Karakterisasi tanah di lapang dilakukan terhadap sembilan pedon pewakil, masing-masing bahan induk diwakili oleh tiga pedon. Pedon PV1, PV2 dan PV3 untuk bahan induk volkanik, pedon PA1, PA2 dan PA3 untuk endapan sungai dan pedon PD1, PD2 dan PD3 untuk endapan danau. Pedon PV1 diambil pada lereng tengah volkanik bagian atas, pedon PV2 pada lereng tengah volkanik bagian bawah dan pedon PV3 pada lereng bawah volkanik. Pedon PA diambil tegak lurus terhadap Sungai Batang Sumani, sedangkan pedon-pedon PD tegak lurus terhadap Danau Singkarak. Pedon pewakil dibuat dengan cara menggali tanah sampai kedalaman + 200 cm atau sampai pembatas perakaran, selanjutnya dilakukan pengamatan sifat morfologi tanah, antara lain: ketebalan horizon, batas horizon, warna matrik tanah, tekstur, struktur, karatan, perakaran, drainase, permeabilitas dan kedalaman muka air tanah. Semua data pengamatan dicatat dalam suatu form isian untuk di-entry sebagai database tanah sawah. Setelah dideskripsi, dilakukan pengambilan contoh tanah pada setiap horizon sebanyak + 1 kg untuk dianali- Gambar 2 Diagram alir penelitian karakteristik dan optimalisasi tanah sawah Sentra Produksi Beras Solok, Sumatera Barat. 1. Karakterisasi dan Identifikasi TPL 2. Indentifikasi Karakteristik Lahan Pengontrol Produksi 3. Optimalisasi Tanah Sawah 4. Penyusunan Kriteria Kesesuaian Lahan Padi sawah untuk TPL Cisokan Lokasi Penelitian: SENTRA PRODUKSI BERAS SOLOK Identifikasi Masalah: - Produksi Cisokan belum optimal Studi Literatur Produksi Cisokan PERLU BERPELUANG ditingkatkan Tahapan Penelitian: Karakterisasi Lahan Karakterisasi Tanah di Lap. Karakterisasi Lingkungan Karakteristik Lahan TPL Cisokan Existing Karakteristik Lahan Produksi Tanaman Produksi Optimal Kriteria Klasifikasi Kesesuaian Lahan Padi Sawah untuk TPL Cisokan Produksi Tinggi Layak Secara Ekonomi TPL Cisokan Expected Karakterisasi Tanah di Lab. Identifikasi TPL Cisokan vs Karakteristik Lahan Pengontrol Produksi Tindakan Pengelolaan Pengujian di Lapang sis sifat fisika, kimia dan mineralogi tanah di laboratorium. Selain contoh tanah tersebut telah pula diambil 137 contoh tanah komposit yang terdiri atas 80 contoh tanah dari daerah volkanik KV01-KV80, 37 contoh dari Dataran Aluvial KA01-KA37 dan 22 contoh tanah dari Dataran Lakustrin KD01-KD22. Pengamatan tanah dan prosedur pengambilan contoh tanah di lapang mengacu pada FAO 1978. Klasifikasi tanah mengacu pada Soil Survey Staff 2010. Lokasi pengambilan contoh tanah dan lokasi percobaan di masing-masing bahan induk disajikan pada Gambar 3. Gambar 3 Penggunaan lahan, lokasi pedon pewakil dan percobaan lapang. Sebelum dianalisis, contoh tanah dari masing-masing horizon dan contoh tanah komposit dikeringanginkan, dicampur merata, kemudian diayak untuk memperoleh tanah halus berukuran 2 mm. Analisis sifat fisika dan kimia tanah meliputi: tekstur 3 fraksi metode pipet, pH H 2 0 pH meter dan pH KCl KCl 1 N, C organik Walkley and Black, N total Kjeldahl, P dan K potensial P 2 O 5 dan K 2 O terekstrak HCl 25, P aktual P 2 O 5 terekstrak Olsen dan Bray I, basa- basa dapat tukar Ca, Mg, K, Na dan kapasitas tukar kation NH 4 OAc pH 7. Prosedur analisis tanah mengikuti SCS-USDA 1982. Analisis mineralogi bertujuan mengetahui komposisi mineral pasir dan mineral liat. Komposisi mineral pasir ditetapkan dengan metode line counting menggunakan Mikroskop Polarisator. Identifikasi mineral liat menggunakan X- Ray Difractometer didasarkan atas pantulan X-Ray yang mengenai tiap bidang kristalin mineral melalui penjenuhan kation Mg 2+ , Mg 2+ Glycerol , K + dan K + 550 o C. Jarak antara kisi Å masing-masing mineral liat untuk setiap perlakuan adalah spesifik. Data mengenai karakteristik lingkungan, seperti data iklim curah hujan, temperatur, kelembaban udara, radiasi matahari, kecepatan angin dikumpulkan dari stasiun iklim yang berada di daerah penelitian. Data tersebut diperlukan untuk penetapan Length of Growing Period LGP menggunakan program CropWat Clarke, 1998. Selain data karakteristik lahan juga dikumpulkan data produksi yang diperoleh melalui wawancara dengan petani dan instansi terkait, di antaranya Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Solok dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat. Identifikasi TPL bertujuan untuk mengetahui spesifikasi TPL sawah yang diterapkan di Sentra Produksi Beras Solok. Identifikasi dilakukan menggunakan 11 attribute TPL yang dikemukakan oleh FAO 1976. Ke-11 attribute TPL tersebut disajikan pada Tabel 1. Setelah data-data TPL yang diterapkan di daerah penelitian terkumpul, selanjutnya dipilih satu TPL utama yang menyebar di tiga bahan induk, selanjutnya disebut sebagai TPL existing.

2.2.2. Identifikasi Karakteristik Lahan Pengontrol Produksi Cisokan