Rekomendasi Pengelolaan Lahan Optimal

Al-P adalah bentuk P yang cepat tersedia, sedangkan organik-P dan residu-P merupakan bentuk P yang sedang hingga lambat tersedia Nursyamsi dan Setyorini, 2009. Pada tanah sawah dari bahan induk volkanik dan endapan sungai, kemungkinan baru bentuk P cepat tersedia yang menyumbangkan P ke dalam tanah, sementara bentuk P sedang tersedia belum menyediakan P selama musim tanam. Selain pemupukan yang tepat, pemberantasan hama dan penyakit memegang peranan penting dalam usahatani padi sawah. Hasil pengamatan di lapang bahwa keong mas merupakan hama utama yang menyerang tanaman padi pada usia muda. Setelah keong mas, ulat penggerek batang Scirpophaga innotata merupakan hama yang paling banyak menyerang tanaman di daerah volkanik. Keberadaan hama ini ditandai oleh kematian tunas-tunas padi sundep, kematian malai beluk dan ulat larva penggerek batang. Selain hama di atas, juga dijumpai hama putih palsu Cnaphalocrocis medinalis Guenee dan walang sangit Leptocorisa oratorius Fabricus. Walang sangit merusak tanaman mulai fase berbunga primordia hingga pematangan. Kedua hama tersebut menyerang tanaman padi di seluruh daerah penelitian dengan intensitas serangan tergolong ringan. Hama tikus Rattus argentiventer Rob. Kloss menyerang tanaman padi di Dataran Lakustrin. Tikus merusak tanaman pada fase primordia hingga pematangan. Pola serangan dimulai dari bagian tengah petakan meluas ke arah pinggir, sehingga sukar dideteksi. Karena serangan hama ini kehilangan hasil mencapai 50. Penyakit yang dijumpai adalah “blast” yang menyerang tanaman padi di Dataran Lakustrin. Cisokan adalah salah satu varietas padi sawah yang rentan terhadap serangan penyakit blast.

3.3.3. Rekomendasi Pengelolaan Lahan Optimal

Dalam pembahasan sebelumnya dinyatakan bahwa upaya optimalisasi pada tanah sawah dari bahan induk volkanik mampu mengoptimalkan produksi Cisokan berproduksi 80 dari potensi hasil, namun secara ekonomi produksi optimal tersebut mempunyai kelayakan yang rendah jika dibandingkan dengan produksi tertinggi, yaitu berturut-turut 2.30 dan 1.30 Tabel 28. Tabel 28 Hasil analisis usahatani padi sawah di Sentra Produksi Beras Solok Bahan induk volkanik Endapan sungai Endapan danau No Kode Perlakuan Produksi RC BC Produksi RC BC Produksi RC BC 1 N1P1K1 5.94 2.40 1.40 5.30 1.97 0.97 4.88 1.70 0.70 2 N2P1K1 6.78 2.56 1.56 5.89 2.06 1.06 5.50 1.81 0.81 3 N3P1K1 7.08 2.57 1.57 5.92 2.01 1.01 6.72 2.05 1.05 4 N1P1K2 5.73 2.25 1.25 5.32 1.90 0.90 4.13 1.42 0.42 5 N2P1K2 5.96 2.25 1.25 6.05 2.02 1.02 6.36 1.94 0.94 6 N3P1K2 7.27 2.52 1.52 5.86 1.93 0.93 6.91 2.01 1.01 7 N1P1K3 6.38 2.34 1.34 6.05 2.00 1.00 5.05 1.60 0.60 8 N2P1K3 5.99 2.18 1.18 5.82 1.91 0.91 6.50 1.90 0.90 9 N3P1K3 7.23 2.43 1.43 6.06 1.92 0.92 5.86 1.71 0.71 10 N1P2K1 6.13 2.30 1.30 5.85 1.98 0.98 4.93 1.59 0.59 11 N2P2K1 7.45 2.57 1.57 6.16 2.00 1.00 5.51 1.69 0.69 12 N3P2K1 7.50 2.52 1.52 5.27 1.76 0.76 5.86 1.72 0.72 13 N1P2K2 6.25 2.24 1.24 5.29 1.79 0.79 5.37 1.64 0.64 14 N2P2K2 6.87 2.34 1.34 5.67 1.83 0.83 6.56 1.87 0.87 15 N3P2K2 6.69 2.25 1.25 5.33 1.72 0.72 5.95 1.69 0.69 16 N1P2K3 6.03 2.11 1.11 5.78 1.84 0.84 4.52 1.37 0.37 17 N2P2K3 7.07 2.31 1.31 6.00 1.84 0.84 6.27 1.74 0.74 18 N3P2K3 7.23 2.30 1.30 5.41 1.68 0.68 6.50 1.75 0.75 19 N1P3K1 5.70 2.04 1.04 6.47 2.00 1.00 5.50 1.63 0.63 20 N2P3K1 7.52 2.44 1.44 5.74 1.80 0.80 5.31 1.54 0.54 21 N3P3K1 7.07 2.28 1.28 5.85 1.79 0.79 6.26 1.71 0.71 22 N1P3K2 5.79 2.00 1.00 6.02 1.85 0.85 4.51 1.33 0.33 23 N2P3K2 6.73 2.18 1.18 5.24 1.64 0.64 5.34 1.50 0.50 24 N3P3K2 7.35 2.27 1.27 5.29 1.62 0.62 6.86 1.78 0.78 25 N1P3K3 6.00 1.98 0.98 5.58 1.70 0.70 4.81 1.36 0.36 26 N2P3K3 7.36 2.26 1.26 5.64 1.68 0.68 6.16 1.62 0.62 27 N3P3K3 7.12 2.15 1.15 5.35 1.58 0.58 5.60 1.47 0.47 28 N0P0K0 5.12 2.42 1.42 4.74 2.03 1.03 5.14 1.80 0.80 Keterangan: N1, N2, N3 = 100, 200, 300 kg Ureaha, P1, P2, P3 = 100, 300, 500 SP-36ha, K1, K2, K3 = 50, 100, 150 kg KClha. Produksi tertinggi pada tanah sawah dari bahan induk volkanik dicapai pada pemberian Urea 200 kgha, SP-36 500 kgha dan KCl 50 kgha N2P3K1. Rekomendasi tersebut menghasilkan 15.04 kgpetak atau setara dengan 7.52 tonha GKG. Analisis usahatani menunjukkan rekomendasi tersebut mempunyai RC dan BC masing-masing 2.44 dan 1.44. Ini mengindikasikan bahwa rekomendasi tersebut lebih layak diusahakan. Hasil analisis lebih lanjut bahwa keuntungan yang dihasilkan mencapai Rp. 15.535.575.00 per musim tanam. Berdasarkan analisis tersebut, maka N2P3K1 ditetapkan sebagai rekomendasi optimal untuk tanah-tanah sawah dari bahan induk volkanik. Analisis kelayakan usahatani di masing-masing bahan induk disajikan pada Lampiran 9. Pada tanah sawah dari endapan sungai, upaya optimalisasi tanah sawah belum mampu mengoptimalkan produksi Cisokan. Hasil pengujian di lapang rekomendasi tersebut hanya menghasilkan Cisokan 5.30 tonha GKG berproduksi 80 dari potensi hasil. Secara ekonomi tidak layak diusahakan karena mempunyai BC sebesar 0.97 1. Produksi tertinggi dicapai pada pemberian Urea 100 kgha, SP-36 500 kgha dan KCl 50 kgha N1P3K1. Rekomendasi ini mampu menghasilkan gabah sebesar 12.93 kgpetak atau setara dengan 6.47 tonha GKG. Analisis usahatani menunjukkan rekomendasi tersebut mempunyai RC dan BC sekitar 2.00 dan 1.00 yang mengindikasikan layak untuk diusahakan. Hasil analisis lebih jauh bahwa keuntungan pada setiap musimnya mencapai Rp. 11.300.395.00. Berdasarkan analisis tersebut, maka N1P3K1 ditetapkan sebagai rekomendasi optimal untuk tanah-tanah sawah dari endapan sungai. Sama halnya dengan tanah sawah dari endapan sungai, upaya optimalisasi pada tanah sawah dari endapan danau belum mampu mengoptimalkan produksi Cisokan. Hasil pengujian menunjukkan rekomendasi tersebut hanya mampu menghasilkan Cisokan 4.88 tonha GKG. Secara ekonomi tidak layak diusahakan BC 1. Produksi tertinggi dicapai pada pemberian Urea 300 kgha, SP-36 100 kgha dan KCl 100 kgha N3P1K2 sekitar 13.81 kgpetak atau setara dengan 6.91 tonha GKG. Hasil analisis, rekomendasi ini mempunyai RC dan BC 2.01 dan 1.01 dengan keuntungan bersih Rp. 9.783.250.00 setiap musim tanamnya. Berdasarkan analisis tersebut, maka N3P1K2 ditetapkan sebagai rekomendasi pengelolaan optimal untuk tanah-tanah sawah dari endapan danau.

3.4. Kriteria Kesesuaian Lahan Padi Sawah untuk TPL Cisokan