Alat partisipasi Unsur-Unsur Partisipasi

B. Faktor penghambat partisipasi terhadap koperasi Disamping faktor pendukung, terdapat juga faktor yang menghambat partisipasi terhadap koperasi yaitu: a. Kurangnya pendidikan anggota, antara lain dalam bentuk latihan anggota dan calon anggota yang sesui dengan kebutuhan. b. Budaya feodalisme dan peternalisme yang dilakukan kepada para anggota. c. Kurang tidak lanjutnya yang konsisten. d. Adanya manipulasi yang sengaja dibuat oleh pihak tertentu. e. Kartu anggota yang tidak dibuat dengan baik sehingga menimbulkan ketidakjelasan dalam melaksanakan transaksi. f. Kurang manajemen yang teratur dan keterampilan manajemen dari pengurus koperasi. g. Kurang rencana pengembangan profesional pengembangan koperasi untuk mengimbangi dinamika kebutuhan para anggota. h. Kurang penyebaran informasi tentang penampilan koperasi seperti neraca, biaya, manfaat dan laporan-laporan lainnyaterkait dengan kegiatan yang dijalankan oleh koperasi. i. Pengalaman-pengalaman dan pratek-pratek yang buruk dimasa lampau j. Ketidak cakapan pengurus koperasi untuk menata pembukuan. Mutis, 1992:94-95

2.2.3. Alat partisipasi

Menurut Al Hirohman yang dikutip dalam Mustofa Djatmiko, 2008:35-36 alat dari perwujudan partisipasi koperasi adalah: a. Suara voice Dengan suara anggota koperasi dapat mempengaruhi manajemen dalam cara bertanya, memberi atau mencari informasi, maupun dengan mengajukan ketidak sepakatan dan kritik. b. Vote Vote adalah alat untuk mengekpresikan pilihan melalui kotak suara, jadi anggota koperasi berhak memilih siapa yang akan menjadi pengurus badan usaha maupun manajer. c. Exit Exit adalah dimana anggota koperasi meninggal atau keluar dari koperasi.

2.2.4. Unsur-Unsur Partisipasi

Menurut Widianti, 2003:200, ciri-ciri partisipasi yang baik adalah: a. Melunasi simpanan pokok dan wajib secara tertib dan teratur. b. Membantu modal koperasi disamping simpanan wajib dan pokok sesuai dengan kemampuan masing-masing. c. Menjadi pelanggan koperasi yang serba. d. Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan. e. Menggunakan hak untuk mengawasi jalannya usaha koperasi menurut anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, praturan-praturan dan keputusan lainnya. Menurut Rusidi 1992:18 Indikator tentang partisipasi sebagai berikut: 1 Partisipasi dalam Rapat anggota Tahunan RAT Dalam koperasi, rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dimana dalam rapat ini semua anggota berhak menghadirinya. Di dalam rapat anggota diharapkan memberikan masukan-masukan pertimbangan kebijakan yang akan diambil oleh koperasi . rapat anggota koperasi UU No. 25 tahun 1992 pasal 23 menetapkan: 1. Anggaran Dasar 2. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. 3. Pemilihan, pengankatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas. 4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan, dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan. 5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya. 6. Pembagian Sisa Hasil usaha 7. Penggabungan, peleburan dan pembubaran koperasi. Dalam rapat anggota diharapkan anggota dapat terlibat langsung untuk menentukan perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan koperasi kedepan. Karena pada dasarnya rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi yang merupakan sarana yang dapat digunakan untuk menentukan arah kebijakan yang diambil untuk setiap periode yang akan datang. Semua kebijakan yang diambil oleh pengurus harus mengacu hasil rapat anggota. 2 Partisipasi dalam penanaman modal melalui bebagai macam simpanan Dalam kehidupan Koperasi, untuk dapat melaksanakan usahanya memerlukan modal. Permodalan koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib,dana cadangan hibah. Sedangkan modal pinjaman berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau anggota, bank, dan lembaga-lembaga lainnya, penerbit oblogasi dan surat utang lainnya atau sumber-sumber lain yang sah UU No. 25 tahun 1992 pasal 41. Bentuk partisipasi dalam permodalan dapat dilakukan melalui berbagai simpanan yang ada dalam koperasi. Menurut Sukamdiyo 1996:83 simpanan-simpanan tersebut antara lain : 1. Simpanan pokok 2. Simpanan sukarela 3. Simpanan wajib dan khusus 4. Sisa hasil usaha dan cadangan-cadangan 3 Partisipasi dalam pemanfaatan usaha Menurut Sukamdiyo 1996:102 salah satu tujuan pendidikan koperasi yaitu mengubah perilaku dan kepercayaan serta menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat, khususnya para anggota koperasi tentang arti penting atau manfaat untuk bergabung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha dan pengambilan keputusan kopersi sebagai perbaikan terhadap sosial ekonomi mereka.

2.3. Tinjauan Peresepsi