Tujuan Penelitian Manfaat Ayam Gallus gallus Klasifikasi

dan Tajudin 2003. Penggunaan obat herbal memiliki keuntungan tidak menyebabkan residu pada hasil produksi ayam sehingga masyarakat aman untuk menkonsumsinya. Sampai saat ini telah banyak dilakukan penelitian terhadap tanaman sebagai sumber bahan obat alam untuk menggantikan obat kimia, seperti penggunaan bawang putih Allium sativum L. dan kunyit Curcuma domestika Val.. Kedua tanaman ini memiliki efek farmakologis antara lain sebagai anti-bakteri, meningkatkan daya tahan tubuh serta membantu metabolism didalam tubuh. Kedua tumbuhannya ini memiliki manfaat yang masih perlu diteliti lebih lanjut. Selain penggunaan herbal juga digunakan mikromineral seperti zink. Zink sering digunakan sebagai tambahan pada pakan baik itu sebagai terapi maupun suplemen Manalu 1999. Penelitian secara tunggal terhadap masing-masing herbal dan mineral zink telah dilakukan tetapi penelitian dengan mengkombinasi bawang putih, kunyit dan mineral zink belum pernah dilakukan.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian kombinasi bawang putih Allium sativum L., kunyit Curcuma domestika Val. dan ZnO dalam pakan terhadap gambaran leukosit darah ayam.

1.3 Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah mengetahui khasiat pemberian kombinasi bawang putih Allium sativum L., kunyit Curcuma domestika Val. dan zink terhadap leukosit sebagai sel pertahanan tubuh. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Ayam Gallus gallus Klasifikasi

Klasifikasi biologi dari ayam Gallus gallus berdasarkan Wikipedia 2008 adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Galliformes Famili : Phasianidae Genus : Gallus Spesies : Gallus gallus Ayam Gallus gallus adalah unggas domestikasi yang kemungkinan turunan dari ayam Indian liar dan ayam hutan merah dari Asia Tenggara dan berhubungan juga dengan ayam hutan abu –abu G.sonneratii. Penamaaan ayam sangat luas tergantung dari asalnya. Ayam merupakan salah satu hewan domestikasi yang umum dan tersebar luas Anonim 2008. Ciri-ciri Ayam Seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu mulai dari kepala, sayap sampai dengan ekor. Selain itu, memperlihatkan jengger yang penuh dengan bahan lilin berwarna merah. Kulit cukup kurus dan relatif bebas dari kelenjar sekretori, dengan pengecuali pada urophygial. Ayam mempunyai badan yang kompak, rangka yang ringan, sayap dan kaki yang tumbuh dengan baik. Ayam merupakan unggas yang aktif, nervous, lincah, berdarah panas, bertelur Setijanto 1998. Sistem respirasi dari unggas ini dibantu oleh kantong hawa. Alat pencernaan memperlihatkan modifikasi seperti tidak mempunyai gigi, esophagus yang mempunyai pelebaran disebut tembolok serta lambung yang terbagi dua yaitu lambung kelenjar dengan banyak kelenjar pencernaan dan lambung otot tempat makanan digiling lebih efektif lagi penghancuran makanan secara mekanis Setijanto 1998. Gambar 1 Ayam Broiler Sumber : Wikipedia 2008 Gambaran darah dari ayam secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel yang disajikan sebagai berikut. Tabel 1 Nilai normal hematologi untuk ayam Parameter Kisaran Rataan Eritrosit Total eritrosit 2,5-3,5 3,0 Haemoglobin 7,0-13,0 9,0 PCV 22,0-35,0 30,0 MCV fl 90,0-140,0 115,0 MCH pg 33,0-47,0 41,0 MCHC 26,0- 35,0 29,0 Leukosit Total leukosit 12.000-30.000 12.000 Heterofil 3.000-6.000 4.500 Limfosit 7.000-17.500 14.000 Monosit 150-2.000 1.500 Eosinofil 0-1.000 400 Basofil Jarang - Persentase Heterofil 15,0-40,0 28,0 Limfosit 45,0-70,0 60,0 Monosit 5,0-10,0 8,0 Eosinofil 1,5-6,0 4,0 Basofil Jarang - Fibrinogen gdl 0,1-0,4 0,2 Trombosit x10 5 µl 20,0-40,0 30,0 Total protein plasma gdl 4,0-5,5 4,5 Sumber: Jain 1986 Ayam Broiler Ayam broiler merupakan jenis ayam yang telah mengalami pemuliaan sehingga menjadi ayam pedaging yang unggul, mempuyai bentuk, ukuran dan warna yang seragam Muchtadi dan Sugiono 1989. Ayam ini pertama kali dikenal pada periode menjelang 1980-an, walaupun galur murninya baru diketahui sejak tahun 1960-an Rasyaf 1993. Ayam broiler ini terdiri dari jantan dan betina yang umumya dipanen untuk diambil karkasnya pada umur 5-6 minggu. Ayam ini memiliki pertumbuhan fantastis, yaitu mampu mencapai bobot 1 – 2 kg dalam kurun waktu 1 – 6 minggu Rasyaf 1993. Pertumbuhan ayam broiler dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya makanan ransum, temperature lingkungan berkisar 19 -21 dan sistem pemeliharaannya Rasyaf 1992. Ayam broiler yang berusia enam minggu sudah sama dengan ayam kampung dewasa 8 bulan, yaitu mencapai bobot 2 kg. Ayam broiler dipasarkan di Indonesia pada bobot 1,3-1,6 kg per ekor ayam pada umur 5-6 minggu Rasyaf 2003. Ciri dari ayam broiler ini adalah ukuran badan relatif besar, padat, kompak, dan berdaging penuh. Jumlah telur sedikit, bergerak lambat, tenang dan lebih lambat mengalami dewasa kelamin. Adapun jenis ayam pedaging ini antara lain Brahma Putra, Cochin China, Cornish dan Sussex Sudaryani dan Santosa 2002.

2.2 Bawang putih Allium sativum Linn. Klasifikasi