al. 2004 menduga bahwa alisin dapat menghambat efek immunomodulator dari sel epitel usus. Efek komplek yang disebabkan derivat bawang putih dapat menstimulasi
dan menghambat proliferasi limfosit dan TNF-alpa, respon yang bervariasi ini berhubungan dengan tipe dari bahan sulfur dan durasi terpaparnya Milner 2006.
Dalam Donald and Riggs 2001 bahwa bawang putih dapat dapat meningkat proliferasi dari makrofag dan limfosit pada penyakit kanker dan juga melawan
penurunan sistem imun yang disebabkan oleh kemoterapi dan radiasi karena ultraviolet.
2.3 Kunyit Curcuma Domestica Val. Klasifikasi
Klasifikasi kunyit
Curcuma Domestica Val. berdasarkan taksonomi tumbuhan dalam Winarto 2003 adalah :
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta Subdivisi
: Angiospermae Kelas
: Monocotyledonae
Subkelas :
Zingiberidae Ordo
: Zingiberales
Famili :
Zingiberaceae Genus
: Curcuma
Spesies : Curcuma domestica Val.
Kunir atau kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah
Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini,
baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di
negara-negara Asia. Kunyit sering digunakan dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan. Kunyit tergolong dalam
kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae Anonim 2008b.
Gambar 4 Rimpang Kunyit. Sumber:Anonim 2008b
Morfologi
Kunyit merupakan tanaman berbatang semu yang tumbuh tegak dengan tinggi 28– 85 cm cm, lebar 10- 25 cm, dan batang berwarna hijau kekuningan. Batang semu,
tegak dan berbentuk bulat. Setiap berdaun tiga sampai delapan helai, panjang tangkai hingga pangkal daun beserta pelepah daun sampai 70 cm. Helaian daun tunggal
berbentuk lanset memanjang dengan ujung dan pangkal runcing. Daun keseluruhan berwarna hijau dan ukuran panjang 20- 40 cm dan lebar 8- 12,5 cm Soedibyo 1998
dan Taryono 2001. Menurut Winarto 2003, bunga tumbuh dari ujung batang semu berwarna
putih atau kuning pucat. Bunga mempunyai tiga lembar kelopak bunga, tiga lembar tajuk bunga bunga,empat helai benang sari yang salah satunya berfungsi sebagai alat
pembiakan sedangkan tiga helai lainnya berubah bentuk menjadi bunga. Tangkai bunga berambut dan bersisik dengan panjang tangkai 16-40 cm. Mahkota bunga
berukuran panjang 3 cm dan lebar 1,5 cm Soedibyo 1998. Rimpang merupakan tempat tumbuhnya tunas bagian utama kunyit, beruas–ruas , dan bercabang-cabang.
Akar rimpang tumbuh menjalar, umbi utama berbentuk elips sebesar 5-8 cm, tebal 1,5 cm, jingga terang atau agak kuning yang dibungkus selaput tipis yang berwarna
coklat Taryono 2001. Tanaman kunyit dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki intensitas
cahaya tinggi atau sedang. Karenanya, kunyit dapat hidup di tempat terbuka atau ternaungi. Dataran ketinggian 2.000 m dari permukaan laut masih memungkinkan
kunyit tumbuh. Curah hujan yang cocok antara 2.000- 4.000 mm per tahun dengan suhu 19- 30
o
C Winarto 2003.
Kandungan dan Khasiat
Dalam pengobatan herbal, sudah banyak jenis penyakit yang dapat disembuhkan dengan rimpang kunyit. Khasiat dan manfaat kunyit telah lama dikenal
sebagai bumbu masak, disamping itu juga dapat digunakan sebagai obat. Beberapa pustaka melaporkan kandungan kimia yang terdapat di dalam kunyit. Zat kandungan
kunyit dapat dibagi dalam tiga golongan besar yaitu kurkumoid, minyak astiri dan
pati Ratna Sari dan Hastuti 1986. Persentase yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah 4,3–6 minyak atsiri, 0,5–6 zat warna kuning kurkumin, 40–50
pati dan beberapa senyawa kimia lain seperti resin serta senyawa pahit. Zat aktif dari kunyit adalah kurkumin Purseglove et al. 1981.
Gambar 5 Struktur Kurkumin Sumber: Anonim 2008c
Pada penelitian yang ekstensif terhadap kurkumin, menunjukkan bahwa kunyit memiliki efek terapeutik yang luas seperti antiinflamatori, antibakterial,
antiviral, antifungal, antitumor dan hepatoprotektif Kohli et al. 2005. Kurkumin dapat menstimulasi kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon glukokortikoid
sehingga meningkatkan jumlah leukosit khususnya heterofil dalam sirkulasi darah Antony et al. 1999. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Kohli et
al. 2005 bahwa kurkumin dalam kunyit memiliki efektifitas yang sama dengan cortisone dan phenylbutazone pada reaksi inflamasi akut. Shah et al 1999, meneliti
mekanisme platelet aggregation dari kurkumin, menunjukkan bahwa kurkumin menghambat platelet aggregation melalui platelet agonis epinefrin PAE, platelet
activating factor PAF, kolagen dan asam arachidonat AA.
2.4 Mineral Zink