Darah Leukosit Gambaran Leukosit Darah Ayam Broiler yang Diberi Pakan dengan Suplementasi Serbuk Bawang Putih, Serbuk Kunyit dan ZnO

dengan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi. Zn berperan pada sistem kekebalan tubuh Perry et al. 2004. Menurut Underwood and Suttle 2001 zinkum banyak dijumpai pada sel leukosit dan trombosit. Menurut Groff and Gropper 2003 zink berhubungan fungsi fagositosis dari monosit. Dalam McDowell 1992 defisiensi zink berhubungan dengan fungsi limfosit, natural killer, netrofil dan produksi limfokin. Dalam darah zink tidak berpengaruh terhadap pengertakan leukopoiesis tetapi diduga pada peningkatan fungsi leukosit Widhiyari 2005.

2.5 Darah

Darah adalah jaringan khusus yang terdiri dari plasma darah yang kaya akan protein 55 dan sel-sel darah 45. Sel-sel darah terdiri sel darah merah eritrosit, sel darah putih leukosit, dan trombosit keeping darah atau platelet. Eritrosit bersifat pasif dan melaksanakan fungsinya dalam pembuluh darah sebagai pembawa nutrien yang telah disiapkan oleh saluran pencernaan ke jaringan tubuh, pembawa oksigen dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida ke paru-paru, pembawa sisa –sisa metabolisme dari jaringan ke ginjal untuk di ekskresikan, serta mempertahankan sistem keseimbangan dan buffer. Trombosit berfungsi dalam proses koagulasi dan mengaktifkan mekanisme pembekuan darah. Sedangkan leukosit berfungsi dalm proses fagositosis dan menyediakan kekebalan terhadap antigen spesifik Guyton 1997.

2.6 Leukosit

Leukosit atau sel darah putih berasal dari bahasa Yunani leuco artinya putih dan cyte artinya sel Dharmawan 2002. Leukosit merupakan unit yang mobil aktif dari system pertahanan tubuh. Leukosit ini dibentuk sebagian di sumsum tulang dan sebagian lagi di jaringan limfe yang kemudian diangkut dalam darah menuju berbagai bagian tubuh untuk digunakan Guyton 1997. Leukosit memiliki bentuk yang khas. Pada keadaan tertentu inti, sitoplasma, dan organelnya mampu bergerak. Kalau eritrosit bersifat pasif dan melaksanakan fungsinya dalam pembuluh darah, leukosit mampu keluar dari pembuluh darah menuju jaringan dalam melakukan fungsinya Dharmawan 2002. Masa hidup leukosit bervariasi. Jumlah seluruh leukosit jauh dibawah e pada tiap aktivitas f Le granulosit bersegmen berlobus d netrofil h limfosit A sumsum t Semua sel 1 dengan dan 2 de dapat men eritrosit dan individu c fisiologi, giz eukosit diba t dan agran n dan granu dan tidak m heterofil, b Anonim 200 tulang, sed l-sel ini bek n benar-ben engan memb nghancurkan n bervariasi cukup besar zi, umur dan agi ke dalam nulosit. Leu ul sitoplasm mempunyai asofil dan e 04. Sel dar dangkan lim kerja bersam nar merusak bentuk antib n atau mem tergantung r pada kon n lain-lain m dua kelas ukosit granu ma. Leukos i granul sit eosinofil. L rah putih ya mfosit dipro ma-sama me k bahan yan bodi dan lim mbuat penyer Gambar 7 H Sumber: A jenis hewan ndisi tertent Dharmawan berdasarka ulosit mem sit agranulo toplasma. L Leukosit agr ang granulos oduksi dal elalui dua c ng menyerbu mfosit yang rbu tidak ak Haemopoiesis Anonim 2008e nnya. Fluktu tu, seperti n 2002. an penampa mpunyai nuk osit mempun Leukosit gra ranulosit m sit dan mon am berbag cara untuk u itu melalu peka, salah ktif Guyton s. e uasi jumlah : cekaman akan histolo kleus berlob nyai nukleu anulosit ter meliputi mon nosit dibentu gai organ l mencegah p ui proses fa h satu atau k n 1997. h leukosit stress, ogis yaitu bus atau us tidak rdiri dari nosit dan uk dalam imfogen. penyakit: agositosis keduanya Tabel 2 Persentase leukosit berdasarkan umur ayam Umur Persentase Heterofil Eosinofil Basofil Limfosit Monosit 0 hari 72,4 2,5 1,1 15.9 8,1 3 hari 52,7 1,6 0,67 38,7 6,4 8 hari 50 0,25 48,3 1,5 10 hari 26,7 1,7 0,64 68,6 2,3 1 minggu 24 75 1 2 minggu 20,6 3,1 1,9 66 8,1 6 minggu 26 1 69 3 Sumber : Hodges 1997 Tabel 3 Persentase normal leukosit untuk ayam Umur dan jenis kelamin Jumlah Leukosit x 10 3 mm 3 Persentase Heterofil Eosinofil Basofil Limfosit Monosit Jantan dewasa 19,8 27,2 1,9 1,7 59,1 10,2 Betina dewasa 19,8 22,8 1,9 1,7 64,6 8,9 Jantan 5-10 minggu - 20,4 1,3 3,3 69,5 3,7 Betina white Leghorn 6 minggu 28,6 10,1 1,5 2,3 81,5 4,5 Betina dewasa white Leghorn 29,4 13,3 2,5 2,4 76,1 5,7 Jantan dewasa white Leghorn 16,6 25,8 1,4 2,4 64,0 6,4 Muda, 2-21 minggu, jantan dan betina 29,4 20,9 1,9 3,1 66,0 8,1 Sumber : Sturkie dan Grimmingger 1976 Heterofil Heterofil merupakan leukosit polymorphonuklear-pseudoesinophilic granulosit Sturkie and Grimminger 1976. Granul dari heterofil berbentuk batang ataupun kumparan. Leukosit ini intinya terkadang jelas berwarna merah tua dan granul seperti bola Bacha and Linda 2000. Banyak terdapat pada peredaran darah perifer pada beberapa jenis unggas. Heterofil ini cenderung bulat dengan sitoplasma yang berwarna lebih muda yaitu eosinofilik. Heterofil tua mempunyai inti berlobus biasanya dua atau tiga lobus yang kasar, kromatin berumpun yang berwarna ungu. Inti heterofil hampir sebagian tertutupi oleh granul sitoplasma Campbell 1995. Gambar 8 Heterofil. Sumber : Anonim 2008f Menurut Samuelson 2007 intinya bersifat polimorfonuklear dimana mempunyai paling banyak lima lobules. Heterofil pada ayam berdiameter 10-15 µm, granul sitoplasma berbentuk batang pipih seperti jarum. Pada manusia dan mamalia disebut netrofil Sturkie and Grimminger 1976. Sel ini berkembang berdasarkan pengaruh dari interleukin, granulocytemonocyte colony stimulating factor dan granulocyte stimulating factor Jackson 2007. Fungsi utama dari sel ini adalah penghancur bahan asing melalui proses yang disebut fagositosis. Sel leukosit ini tertarik pada perbagai produk bakteri, berbagai produk yang dilepaskan oleh sel yang rusak dan berbagai produk reaksi kekebalan Tizard 1988. Heterofil dikenal sebagai first line defense yaitu sebagai sistem pertahanan pertama Dharmawan 2002. Limfosit Limfosit adalah leukosit yang jumlah paling banyak pada ayam dan ukurannya bervariasi dari yang kecil sampai yang besar seperti pada mamalia Bacha and Linda 2000. Sel Ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu kecil, sedang dan besar tetapi yang banyak di peredaran darah adalah yang berukuran kecil dan sedang Campbell 1995. Intinya bulat dan beberapa tepinya berlekuk Samuelson 2007. Pola kromatinnya cukup kasar dan menyatu Bacha and Linda 2000. Sitoplasmanya merupakan kurang basofilik dan pada salah satu sisi tepinya nukleusnya menepi Sturkie and Grimminger 1976. Menurut Guyton 1997 limfosit dibentuk di jaringan limfoid seperti daun payer, limpa, tonsil, timus dan bursa fabricius. Gambar 9 Limfosit. Sumber : Anonim 2008f Menurut Dharmawan 2002, pada preparat ulas darah yang diwarnai, dapat dibedakan limfosit besar dan limfosit kecil. Limfosit besar merupakan bentuk yang belum dewasa dan sering disebut dengan prolimfosit atau sel blast besar. Populasi dari limfosit dalam darah ada 2 tipe sel yaitu sel T dan sel B. Limfosit T diperkirakan proporsinya adalah 70-75 dari seluruh jumlah limfosit sedangkan jumlahnya antara 10–20 dari jumlah seluruh limfosit. Limfosit B berfungsi sebagai imunitas humoral yang mampu menyerang agen penyerbu. Limfosit T berperan sebagai imunitas sel yang diperoleh dari pembentukan limfosit teraktivasi yang mampu menghancurkan benda asing Guyton 1997. Monosit Monosit merupakan leukosit yang terbesar yang berdiameter 15 – 20 µm dan jumlahnya 3–9 dari seluruh sel darah putih Dharmawan 2002. Inti kromatinnya cenderung lebih meyatu. Dan pada sitoplasma terlihat adanya vakuola Bacha and Linda 2000 dan seperti berbusa Samuelson 2007. Menurut Campbell 1995 sitoplasma sel ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian yang berwarna cerah dan bagian yang berwarna lebih gelap. Sitoplasmanya terlihat berwarna biru keabu – abuan dengan tepi inti yang tidak beraturan Sturkie and Grimminger 1976. Gambar 10 Monosit. Sumber: Anonim 2008f Monosit berperan sebagai prekusor untuk makrofag dimana sel ini akan mencerna dan membaca antigen Samuelson 2007. Aktivitas fagositosis dari monosit tergantung pada bahan yang akan difagosit Tizard 1988. Monosit darah tidak pernah mencapai dewasa penuh sampai bermigrasi ke luar pembuluh darah dan masuk ke jaringan. Dan kemudian menjadi sel ini menjadi makrofag tetap fixed macrophage dalam jaringan seperti sinusoid hati, sumsum tulang, alveoli paru – paru, dan jaringan limfoid. Monosit lebih sering terletak dekat pembuluh darah Dharmawan 2002. Eosinofil Eosinofil adalah granulosit polimorfonuklear-eosinofilik dengan ukuran yang hampir sama dengan heterofil. Granulosit berbentuk bulat dan relatif luas Sturkie and Grimminger 1976. Inti eosinofil lebih sedikit jika dibandingkan dengan heterofil Samuelson 2007 dan lobulasinya lebih kasar dan kromatinnya berumpun berwarna ungu terkadang juga terlihat berwarna sedikit biru serta lebih terlihat jika dibanding heterofil. Diameter dari eosinofil kira–kira 7 µm Aughey and Fredric 2001. Sitoplasmanya warnanya lebih bersih, biru pucat sedangkan granulnya bentuknya lebih terang dan cendrung kurang berada ditengah dibandingkan dengan heterofil Campbell 1995. Jumlah eosinofil dalam aliran darah berkisar antara 2 sampai 8 dari jumlah leukosit. Sel ini berkembang dalam sumsum tulang sebelum bermigrasi ke dalam aliran darah Tizard 1988. Gambar 11 Eosinofil Sumber : Anonim 2008f Jangka hidup sel ini 3 sampai 5 hari. Eosinofil ini berperan aktif dalam mengatur proses alergi akut dan proses pembarahan , mengatur infestasi parasit, dan memfagositosis bakteri, antigen-antibodi komplek, mikoplasma, dan ragi. Sel ini juga mengandung histaminases yang mengaktifkan histamine dan melepaskan serotonin dari sel tertentu , juga melepaskan zinc yang menghalangi agregasi trombosit dan migrasi makrofag Dharmawan 2002. Menurut Tizard 1988 eosinofil memiliki 2 fungsi istimewa. Pertama mampu menyerang dan menghancurkan larva cacing parasit yang menyusup. Kedua enzim eosinofil mampu menetralkan faktor radang yang dilepaskan oleh sel mast dan basofil pada proses hipersensivitas tipe 1 Tizard 1988. Basofil Basofil adalah granulosit yang bersifat polymorphonuklear basofilik yang bentuk dan ukurannya hampir sama dengan heterofil Sturkie and Grimminger 1976. Granulosit ini cenderung menjadi sel yang bulat dengan sebuah inti bulat ditengah. Intinya berwarna biru dan sering ditutupi oleh granul sitoplasmik Campbell 1995. Basofil lebih mudah dibedakan dari dua tipe sebelumnya Samuelson 2007 karena intinya biasanya tidak ada lobulasi Bacha and Linda 2000. Basofil adalah leukosit yang jumlahnya paling rendah sekitar 0,5 – 1,5 dari seluruh leukosit dalam aliran darah. Diameter basofil adalah 10 -12 µm Dharmawan 2002. Gambar 12 Basophil. Sumber : Anonim 2008f Sel leukosit ini mengandung heparin, histamin, asam hialuronat, kondroitin sulfat, serotonin dan beberapa faktor kemotaktik. Heparin berfungsi untuk mencegah pembekuan darah, sedangkan histamine berfungsi untuk menarik eosinofil. Basofil berperan sebagai mediator untuk aktifitas pembarahan dan alergi, memiliki reseptor immunoglobulin E IgE dan immunoglobulin G IgG yang menyebabkan degranulasi dan membangkitkan reaksi hipersensitif dengan sekresi yang bersifat vasoaktif Dharmawan 2002. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Kandang B kandang ayam Fakultas Peternakan dan Laboratorium Patologi Klinik, bagian Klinik Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini di lakukan dari bulan Juli 2007 sampai Februari 2008.

3.2 Materi Penelitian Hewan Penelitian dan Kandang