diantaranya makanan ransum, temperature lingkungan berkisar 19 -21
dan sistem pemeliharaannya Rasyaf 1992.
Ayam broiler yang berusia enam minggu sudah sama dengan ayam kampung dewasa 8 bulan, yaitu mencapai bobot 2 kg. Ayam broiler dipasarkan di Indonesia
pada bobot 1,3-1,6 kg per ekor ayam pada umur 5-6 minggu Rasyaf 2003. Ciri dari ayam broiler ini adalah ukuran badan relatif besar, padat, kompak, dan berdaging
penuh. Jumlah telur sedikit, bergerak lambat, tenang dan lebih lambat mengalami dewasa kelamin. Adapun jenis ayam pedaging ini antara lain Brahma Putra, Cochin
China, Cornish dan Sussex Sudaryani dan Santosa 2002.
2.2 Bawang putih Allium sativum Linn. Klasifikasi
Klasifikasi bawang putih Allium sativum L. dalam Syamsiah dan Tajudin 2003 adalah :
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta Subdivisi
: Angiospermae Kelas
: Monocotyledone
Ordo : Liliflorae
Famili :
Amaryllidaceae Bangsa
: Allieae
Genus :
Allium Spesies
: Allium sativum L.
Bawang putih termasuk salah satu familia Amaryllidaceae yang populer di dunia. Bawang putih yang nama ilmiahnya Allium sativum L. mempunyai nilai
komersial yang tinggi dan tersebar di seluruh dunia Wibowo 1999. Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Umbi
dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia Anonim 2008a. Bawang putih sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia.
Tanaman ini diperkirakan berasal dari Asia Tengah seperti Jepang dan Cina yang beriklim subtropis Syamsiah dan Tajudin 2003.
Gambar 2 Bawang Putih. Sumber: Anonim 2008a
Morfologi
Bawang putih merupakan tanaman terna yang tumbuh tegak dengan tinggi dapat mencapai 30-60 cm dan membentuk rumpun. Bawang putih mempunyai batang
semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Tanaman bawang putih bisa ditemukan dalam bentuk terna bergerombol. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk
pipih dan memanjang. Jumlah daun setiap tanaman bisa mencapai lebih dari 10 helai Anonim 2008a. Bunga bawang putih berupa bunga majemuk, bertangkai, berbentuk
bulat, dan menghasilkan biji untuk keperluan generatif Syamsiah dan Tajudin 2003. Sebagaimana warga kelompok monokotiledon, sistem perakarannya tidak
memiliki akar tunggang dan akarnya serabut yang tidak panjang, tidak terlalu dalam berada di dalam tanah sehingga tanaman ini tidak tahan terhadap kekeringan terutama
pada waktu proses pembesaran umbi Wibowo 1999. Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang berjumlah banyak terletak di batang pokok, tepatnya di
bagian dasar umbi atau pangkal umbi yang berbentuk cakram. Fungsi akar serabutnya adalah sebagai penghisap makanan Syamsiah dan Tajudin 2003.
Perkembangbiakan bawang putih ada dua cara , yakni melalui bunga dan melalui umbi atau secara tunas Syamsiah dan Tajudin 2003. Bawang putih
merupakan tumbuhan daerah dataran tinggi. Di Indonesia, jenis tertentu dibudidayakan di dataran rendah. Bawang putih berkembang baik pada ketinggian
tanah berkisar 200-250 meter di atas permukaan laut Anonim 2008a.
Kandungan dan Khasiat
Bawang putih mengandung minyak atsiri aliin dan alisin yang berkaitan dengan daya antibakteri. Minyak atsiri mudah menguap di udara bebas dan diduga
mempunyai kemampuan sebagai antibakteri dan antiseptik namun bukanlah penyebab langsung khasiat bawang putih Syamsiah dan Tajudin 2003 dan Wibowo 1999.
Minyak atsiri ini sering disebut sebagai minyak terbang atau minyak menguap Anonim 1997.
Gambar 3 struktur Alisin. Sumber: Anonim 2008c
Alisin adalah zat aktif yang mempunyai daya antibiotik yang cukup ampuh Syamsiah dan Tajudin 2003. Alisin mempunyai kemampuan dalam melawan
amoeba, bakteri, jamur atau virus . Aktivitas antimikroba dari bawang putih ini tergantung pada enzim alisinase cystein sulfoxide lyase dalam alisin setelah bawang
putih dihancurkan atau dipotong Ellmor and Feildberg 1994. Enzim alisinase dapat membunuh bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif karena mempunyai
gugus asam amino para amino benzoate Tsao and Yin. 2001. Scordinin merupakan senyawa kompleks thioglosida yang berfungsi sebagai
antioksidan Anonim 1997. Kerja scordinin seperti oksido-reduktase. Senyawa ini berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan dan daya tahan tubuh, mampu
menekan kolesterol, meningkatkan produksi sperma serta mencegah kerusakan sel diakibatkan oleh proses penuaan Wibowo 1999. Kemampuan bawang putih sebagai
obat diduga karena adanya kombinasi antara alisin dan scordinin Syamsiah dan Tajudin 2003. Senyawa lain yang terdapat pada bawang putih adalah allithiamin.
Allithiamin merupakan hasil reaksi alisin dengan thiamin dan dapat bereaksi dengan sistein. Fungsinya sama dengan vitamin B yaitu membantu metabolisme dalam tubuh.
Zat- zat lain yang ditemukan antara lain selenium sebagai antioksidan, enzim germanium mencegah rusaknya sel darah merah, antiarthritic faktor mencegah
rusaknya persendian, dan methyllallyl trisulfit mencegah perlengketan sel-sel darah merah Anonim 1997.
Berdasarkan hasil penelitian bawang putih mampu mencegah penyakit jantung dan platelet aggregation Rahman and Billington 2000. Bawang putih juga
memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakter S. typhimurium dan diduga sebagai imunostimulan serta pemacu perfomans ayam pedaging Suhartini 2004.
Dalam Hodge et al. 2002 menyatakan bahwa produksi dari sel helper leukosit dan sitokin peradangan berkurang secara signifikan dengan adanya bawang putih. Lang et
al. 2004 menduga bahwa alisin dapat menghambat efek immunomodulator dari sel epitel usus. Efek komplek yang disebabkan derivat bawang putih dapat menstimulasi
dan menghambat proliferasi limfosit dan TNF-alpa, respon yang bervariasi ini berhubungan dengan tipe dari bahan sulfur dan durasi terpaparnya Milner 2006.
Dalam Donald and Riggs 2001 bahwa bawang putih dapat dapat meningkat proliferasi dari makrofag dan limfosit pada penyakit kanker dan juga melawan
penurunan sistem imun yang disebabkan oleh kemoterapi dan radiasi karena ultraviolet.
2.3 Kunyit Curcuma Domestica Val. Klasifikasi