pati Ratna Sari dan Hastuti 1986. Persentase yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah 4,3–6 minyak atsiri, 0,5–6 zat warna kuning kurkumin, 40–50
pati dan beberapa senyawa kimia lain seperti resin serta senyawa pahit. Zat aktif dari kunyit adalah kurkumin Purseglove et al. 1981.
Gambar 5 Struktur Kurkumin Sumber: Anonim 2008c
Pada penelitian yang ekstensif terhadap kurkumin, menunjukkan bahwa kunyit memiliki efek terapeutik yang luas seperti antiinflamatori, antibakterial,
antiviral, antifungal, antitumor dan hepatoprotektif Kohli et al. 2005. Kurkumin dapat menstimulasi kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon glukokortikoid
sehingga meningkatkan jumlah leukosit khususnya heterofil dalam sirkulasi darah Antony et al. 1999. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Kohli et
al. 2005 bahwa kurkumin dalam kunyit memiliki efektifitas yang sama dengan cortisone dan phenylbutazone pada reaksi inflamasi akut. Shah et al 1999, meneliti
mekanisme platelet aggregation dari kurkumin, menunjukkan bahwa kurkumin menghambat platelet aggregation melalui platelet agonis epinefrin PAE, platelet
activating factor PAF, kolagen dan asam arachidonat AA.
2.4 Mineral Zink
Zink seng merupakan suatu elemen di dalam grup IIB pada system periodik. Memiliki warna putih kebiru – biruan dan mudah teroksidasi pada suhu ruang. Zn
termasuk ke dalam kelompok mikromineral, artinya mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Zn diperlukan dalam metabolism protein, karbohidrat, dan lemak.
Menurut Manalu 1999 Zn merupakan aktivator dari beberapa sistem enzim. Beberapa enzim dalam tubuh hewan diketahui mengandung seng seperti karbonik
anhidrase, karboksipeptidase pancreas, laktat dehidrogenase, alkaline fosfatse dan
timidin kinase. Mineral ini diperlukan untuk aktivitas lebih dari 90 enzim yang
berhubungan dengan metabolisme karbohidrat dan energi, degradasi dan sintesis
protein, sintesis asam nukleat, biosintesis heme, transport CO2 anhidrase karbonik dan reaksi – reaksi lain Linder 1992. Zn merupakan bagian dari metalloenzymes,
termasuk DNA dan RNA sintase dan transferase.
Gambar 6 Zinc Oxida. Sumber Anonim 2008d
Zn dapat membantu pemeliharaan sel – sel tubuh, sebagai antioksidan dan mampu mencegah terjadinya radikal bebas sehingga proses apoptosis atau kematian
sel secara terencana dapat ditekan Fukamachi et al. 1998, Truong et al. 2000 dan Widhyari et al. 2006. Zn dibagi atas Zn organik dan inorganik. Sebagai supplement
Zn organik disbanding Zn inorganik dapat meningkatkan respon imun sel, respon imun humoral. Zn tersebut berada dalam tulang dan tidak dapat digunakan dalam
metabolisme. Kulit juga merupakan tempat akumulasi dari Zn. Kelebihan kalsium berhubungan dengan defisiensi dari mineral Zn. Pada peternakan ayam membutuhkan
60 mg per kg air-dry feed Perry et al. 2004. Pada plasma, Zn berhubungan dengan fraksi globulin dan kurang
berhubungan dengan albumin. Menurut Scott et al. 1982 bahan pakan alami belum dapat memberikan Zn yang cukup untuk anak ayam maupun ayam pembibit. Dengan
demikian mineral inorganik seperti Zn oksida atau Zn karbonat digunakan sebagai supplement Zn dalam ransum unggas. Didalam tubuh ZnO zink oksida memiliki
batas toleran yang lebih besar jika dibandingkan dengan ZnSO
4
zink sulfat dan ZnCO
3
zink karbonat Sadoval et al. 1999. Pada peternakan ayam defisiensi zink menyebabkan rendahnya produksi
penetasan telur, malformasi embrio Hudson et al. 2004. Defisiensi Zn ditandai
dengan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi. Zn berperan pada sistem kekebalan tubuh Perry et al. 2004. Menurut Underwood and Suttle 2001 zinkum
banyak dijumpai pada sel leukosit dan trombosit. Menurut Groff and Gropper 2003 zink berhubungan fungsi fagositosis dari monosit. Dalam McDowell 1992 defisiensi
zink berhubungan dengan fungsi limfosit, natural killer, netrofil dan produksi limfokin. Dalam darah zink tidak berpengaruh terhadap pengertakan leukopoiesis
tetapi diduga pada peningkatan fungsi leukosit Widhiyari 2005.
2.5 Darah