Antarmuka Batasan Sistem Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Penyebaran Demam Berdarah Dengue Kota Bogor

7 b Layer penyebaran DBD tahun 2006 c Layer peta dasar d Layer administratif e Layer sungai f Layer jalan g Layer tataguna lahan h Layer bangunan i Layer stratifikasi penyebaran DBD pertahun 2 Komponen peta, meliputi: a Legenda b Navigasi peta c Arah mata angin d Skala 3 Kueri, berisi informasi dari penderita DBD perkelurahan, meliputi: a Nama kelurahan b Jumlah penderita DBD tahun 2002 sampai dengan 2006 c Untuk kueri titik, berisi data atribut penderita DBD, yaitu alamat dan jenis kelamin b Informasi DBD Informasi DBD akan berisi artikel mengenai penyebaran DBD. Artikel tersebut menginformasikan kegiatan pencegahan penyebaran, program pencegahan dari Dinas Kesehatan, maupun penjelasan mengenai DBD.

2.3 Antarmuka

Perancangan antarmuka terdiri atas perancangan antarmuka perangkat keras, perangkat lunak, dan aplikasi. Perancangan perangkat keras memberikan informasi mengenai spesifikasi perangkat keras yang sesuai dengan sistem. Perancangan perangkat lunak memberikan informasi mengenai perangkat lunak yang akan digunakan oleh aplikasi. a Antarmuka perangkat keras Spesifikasi perangkat keras yang dirancang untuk menjalankan aplikasi web sistem adalah: 1 Server a Prosesor clock speed 2.8 GHz b Memori RAM 1024 MB c Kapasitas harddisk 80 GB d VGA Card 128 MB e Monitor resolusi 1024x768 piksel 2 Client a Prosesor clock speed 1 GHz b Memori RAM 256 MB c Kapasitas harddisk 20 GB d VGA Card 32 MB e Monitor resolusi 1024x768 piksel b Antarmuka perangkat lunak Spesifikasi perangkat lunak yang dirancang untuk menjalankan aplikasi web sistem adalah: 1 Server a Windows XP Professional b PostgreSQL 8.2.3 c PostGIS 1.2.1 d MapServer 4.8.2 e CartoWeb 3.3.0 2 Client a Windows XP Professional b Mozilla Firefox 2.0 c Antarmuka aplikasi Antarmuka aplikasi terdiri dari empat bagian utama, yaitu header, navigasi, isi, dan footer. Header terletak di bagian atas, navigasi di bagian kiri, isi di bagian tengah dan kanan, dan footer di bagian bawah. Rancangan antarmuka aplikasi dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Rancangan antarmuka.

2.4 Batasan Sistem

Batasan yang digunakan dalam pengembangan aplikasi web ini adalah shapefile yang akan di-upload memiliki format yang baku dan tidak boleh diubah. Hal ini dilakukan agar proses konversi data dapat dibaca oleh sistem manajemen basisdata. Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data Tahapan ini merupakan lanjutan dari tahapan sebelumnya yaitu mengumpulkan data sesuai dengan kebutuhan data yang telah didefinisikan. Data spasial administratif Kota Bogor kecamatan dan kelurahan, jalan, sungai, tataguna lahan, dan bangunan 8 diperoleh melalui Balai Geomatika Bakosurtanal, sedangkan data CH perkelurahan diperoleh melalui stasiun klimatologi di sekitar Kota Bogor. Data jumlah penderita DBD perkelurahan untuk tahun 2002-2006 diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, dan data penderita DBD pertitik lokasi kejadian diperoleh melalui rumah sakit yang ada di Kota Bogor. Data CH yang diperoleh belum mewakili semua kelurahan yang ada di Kota Bogor. Stasiun klimatologi yang ada hanya berjumlah tiga buah. Stasiun klimatologi tersebut adalah stasiun klimatologi Baranang Siang, Cimanggu, dan Dramaga. Karena pemetaan yang akan ditampilkan kepada pengguna adalah CH perkelurahan maka dilakukan interpolasi spasial untuk mengetahui nilai CH setiap kelurahan yang ada. Sistem juga akan menampilkan kelas dan stratifikasi DBD. Kelas overlay DBD merupakan overlay antara layer CH dengan jumlah penderita DBD perkelurahan. Tujuan dari kelas overlay ini adalah untuk melihat persebaran curah hujan dan penderita DBD. Di lain pihak, stratifikasi adalah status suatu kelurahan untuk identifikasi penyebaran DBD oleh Dinas Kesehatan. Status tersebut adalah endemis, sporadis, dan potensial.

3.1 Interpolasi Spasial