Pemodelan Kebutuhan Fungsional Isi

6 kejadian. Sistem akan berisi peta dan data geografi Kota Bogor, penyebaran penderita DBD, penyebaran curah hujan CH, relasi antara CH dengan jumlah penderita DBD, serta status stratifikasi DBD kelurahan dalam kurun waktu tahun 2002-2006. Data tersebut dapat dilihat dengan memilih layer yang akan diaktifkan. Pengguna juga dapat memperbesar, memperkecil, maupun mencetak peta sesuai kebutuhan. Sistem juga akan menyediakan fungsi untuk melakukan edit pada data spasial penderita DBD.

1.3 Kebutuhan Data

Sistem menampilkan data spasial yang membutuhkan data spasial administratif Kota Bogor kecamatan dan kelurahan, jalan, sungai, tataguna lahan, dan bangunan. Sistem juga membutuhkan data CH perkelurahan, jumlah penderita DBD perkelurahan untuk tahun 2002-2006, dan penderita DBD pertitik lokasi kejadian yang ada di Kota Bogor.

1.4 Kebutuhan Fungsional

Fungsi dari sistem diidentifikasi setelah dilakukan analisis kebutuhan pengguna. Fungsi dari sistem dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Fungsi SIG DBD No. Fungsi Sistem 1 Melihat informasi DBD 2 Memilih tema aktif peta 3 Menambah data penderita DBD 4 Mengubah data penderita DBD 5 Menghapus data penderita DBD 6 Mencetak tampilan peta 7 Melakukan perubahan ukuran peta 8 Melakukan perubahan skala peta 9 Menggeser posisi peta 10 Melakukan kueri titik penderita DBD 11 Melakukan kueri poligon kelurahan 12 Menghitung jarak antartitik 13 Menghitung luas poligon 14 Melakukan full-extent peta Perancangan Konseptual Hasil dari perancangan akan menjadi acuan untuk melakukan pengembangan sistem. Perancangan terdiri atas pemodelan kebutuhan fungsional, perancangan isi, dan perancangan antarmuka.

2.1 Pemodelan Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional dimodelkan dengan menggunakan Data Flow Diagram DFD. DFD menggambarkan proses yang ada serta aliran keluar dan masuknya data dalam aplikasi. Diagram konteks merupakan level yang paling tinggi. Perincian dari proses diagram konteks digambarkan melalui diagram yang lebih rendah. Terdapat satu entitas yang berinteraksi pada sistem yaitu pengguna. Pengguna memberikan masukan tertentu kepada aplikasi kemudian hasil eksekusi dengan fungsi tertentu diberikan ke pengguna. Gambaran aplikasi terlihat dalam diagram konteks pada Gambar 6. Pengguna SIG DBD Kota Bogor Permintaan informasi DBD Permintaan tema peta Permintaan edit peta Permintaan cetak peta Data skala peta Data ukuran peta Permintaan manipulasi peta Kueri poligon Kueri titik Data titik Data poligon Tampilan peta Hasil kueri poligon Hasil kueri titik Hasil cetak peta Informasi DBD Jarak antartitik Luas poligon Gambar 6 Diagram konteks sistem. Diagram konteks dikembangkan lagi menjadi DFD level 1 Lampiran 1. DFD level 1 memiliki informasi proses yang terjadi dalam aplikasi serta aliran data dari entitas ke aplikasi atau aplikasi ke entitas dengan lebih detail. Aplikasi SIG DBD memiliki DFD level 2 Lampiran 2-4 dan level 3 Lampiran 5. Kamus data dapat dilihat pada Lampiran 6. Dekomposisi fungsional modul disertakan pada Lampiran 7.

2.2 Isi

Isi yang disajikan dalam aplikasi dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu: a Peta spasial penyebaran DBD Kota Bogor Pada bagian peta, informasi yang disajikan adalah: 1 Layer spasial, meliputi: a Layer kelas penyebaran DBD bulanan 7 b Layer penyebaran DBD tahun 2006 c Layer peta dasar d Layer administratif e Layer sungai f Layer jalan g Layer tataguna lahan h Layer bangunan i Layer stratifikasi penyebaran DBD pertahun 2 Komponen peta, meliputi: a Legenda b Navigasi peta c Arah mata angin d Skala 3 Kueri, berisi informasi dari penderita DBD perkelurahan, meliputi: a Nama kelurahan b Jumlah penderita DBD tahun 2002 sampai dengan 2006 c Untuk kueri titik, berisi data atribut penderita DBD, yaitu alamat dan jenis kelamin b Informasi DBD Informasi DBD akan berisi artikel mengenai penyebaran DBD. Artikel tersebut menginformasikan kegiatan pencegahan penyebaran, program pencegahan dari Dinas Kesehatan, maupun penjelasan mengenai DBD.

2.3 Antarmuka