16 yang relatif tinggi, dan dapat dihubungkan
dengan tabel atribut. Data spasial layer default yang
digunakan oleh MapServer adalah data spasial dalam format shapefile ArcView ESRI.
Penelitian ini menggunakan PostGIS dalam format data, agar data spasial dapat disimpan
dalam sistem basisdata PostgreSQL. MapServer dapat menampilkan beberapa data
spasial vektor dengan format selain shapefile menggunakan tool atau pustaka OGR. OGR
merupakan pustaka open-source. Pustaka ini menyediakan fungsi untuk membaca dan
menulis data spasial dalam format shapefile ArcView, PostGIS, Oracle Spatial, dan
TabMif MapInfo. Pembuatan tabel pada PostGIS dengan melakukan import data
shapefile ArcView, dapat digunakan program shp2pgsql:
Penggunaan sistem manajemen basisdata PostgreSQL dengan ekstensi PostGIS adalah
karena sistem basisdata tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan kueri secara
spasial. MapServer, CartoWeb, dan PostgreSQL dengan ekstensi PostGIS juga
merupakan aplikasi yang open-source sehingga akan memudahkan pengembangan
aplikasi. Hal ini dimungkinkan karena tersedianya dokumentasi dan source code
untuk dipelajari dan dikembangkan melalui lisensi GPL.
5.3 Proses MapServer
MapServer adalah aplikasi yang dijalankan pada web server. Instalasi
MapServer membutuhkan beberapa komponen seperti server HTTP Apache, PHP,
MapServer CGI, PHPMapScript, program utiliti pustaka GDAL OGR, dan program
utiliti MapServer yaitu shp2img, legend, dan scalebar.
Peta tematik merupakan peta yang memperlihatkan distribusi spasial untuk satu
atau lebih tematik kelas informasi berdasarkan tema dalam suatu area geografis.
Untuk menghasilkan peta tematik pada MapServer dilakukan definisi layer yang
menjadi basis tematiknya. Setiap layer pada mapfile memiliki beberapa CLASS. CLASS
akan mendefinisikan cara tampilan objek unsur spasial. Untuk memisahkan unsur
spasial menjadi beberapa kelas digunakan CLASSITEM dengan EXPRESSION sebagai
definisi batas kelas tersebut. Salah satu dari definisi layer dapat dilihat pada halaman
sebelah.
5.4 Luaran MapServer
Hasil permintaan sebuah layer peta pada umumnya diimplementasikan dalam format
raster atau file gambar yang dianggap standar yaitu GIF, PNG, JPG, dan lainnya. Dalam
penelitian ini digunakan format file PNG. Proses kompresi pada PNG tidak
menyebabkan adanya data yang hilang dan dapat ditampilkan secara transparency.
Format JPG, proses kompresinya menyebabkan ada beberapa data yang hilang
dan tidak dapat ditampilkan secara transparency. Pada format file GIF, walaupun
dapat ditampilkan dengan transparency, dukungan tampilannya hanya 8-bit color,
berbeda dengan PNG yang mendukung 16-bit grayscale dan 48-bit true color.
Data geografi yang diproses oleh MapServer akan menghasilkan file gambar
dengan format tertentu. Format tersebut berupa PNG. Sistem juga akan memberikan
tool untuk melakukan perbesaran peta,
LAYER NAME admin_kecamatan
STATUS ON DATA the_geom FROM
admin_kecamatan TYPE LINE
CLASSITEM nama_kec CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION user=postgres password=postgres dbname=dbd
host=localhost UNITS METERS
SIZEUNITS PIXELS LABELITEM nama_kec
TOLERANCE 0 TOLERANCEUNITS PIXELS
TEMPLATE ttt METADATA
END CLASS
NAME warna LABEL
TYPE BITMAP SIZE MEDIUM
POSITION LC OFFSET 0 0
COLOR 0 0 0 END
STYLE SYMBOL rechteck-quer-st
COLOR 42 83 180 SIZE 1
END END
CLASS NAME label
END END
shp2pgsql -D [shapefile] [tablename] [dbname] | psql [dbname]
17 perkecilan peta, pergeseran peta, kueri peta,
perhitungan jarak dan luas peta, skala peta, dan ukuran peta.
Pengujian
Setelah aplikasi dikonstruksi, dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah aplikasi
telah memenuhi kebutuhan yang telah didefinisikan. Tahap pengujian untuk aplikasi
ini lebih terfokus pada proses, fungsi, dan luaran dari aplikasi. Berikut ini adalah hasil
analisis dari beberapa pengujian, yaitu ukuran file gambar, waktu akses, dan jarak. Hasil dari
pengujian black-box selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.
6.1 Ukuran File Gambar
Luaran dari proses MapServer adalah suatu file gambar. Ukuran file gambar akan
berbeda untuk setiap ukuran peta dan setiap hasil fungsi yang dilakukan pada peta. Untuk
mengetahui ukuran file gambar yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 6.
Dari Tabel 6, urutan proses menunjukkan proses penambahan layer. Urutan paling awal
adalah ketika peta dengan tampilan layer default yaitu layer peta dasar. Urutan paling
terakhir adalah ketika peta dengan tampilan semua layer diaktifkan. Terlihat bahwa
ukuran file gambar yang dihasilkan akan semakin besar untuk setiap penambahan layer.
Begitupun sebaliknya, semakin sedikit layer yang diaktifkan maka semakin kecil ukuran
file gambar. Selanjutnya, semakin besar ukuran peta maka akan semakin besar pula file
gambar yang dihasilkan dan sebaliknya, semakin kecil ukuran peta semakin kecil
ukuran file gambarnya.
Tabel 6 Ukuran file gambar peta
Ukuran peta piksel Urutan
proses 430x400 600x420 800x600
File gambar KB 1 3.30 5.09 7.90
2 5.57 8.64 13.07
3 10.72 17.43
27.47 4 13.37
21.92 34.73
Pengujian lainnya dilakukan pada ukuran file gambar hasil dari proses perbesaran dan
perkecilan skala peta. Pengujian juga dilakukan pada tiga jenis ukuran peta, yaitu
430x400, 600x420, dan 800x600 piksel Gambar 23 dan 24.
2 4
6 8
10 12
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Ulangan U
kur an
file g
am b
ar KB
.
430x400 600x420
800x600
Gambar 23 Grafik ukuran file gambar proses pembesaran skala.
Hasil dari pengujian proses pembesaran skala peta menghasilkan ukuran file gambar
yang semakin kecil, dari peta awal yang belum diperbesar hingga peta yang telah
dilakukan perbesaran 10x. Hal ini terjadi karena semakin besar skala peta maka
semakin sedikit objek spasial yang akan ditampilkan, sehingga berpengaruh terhadap
ukuran
file gambar yang dihasilkan. Sebaliknya, proses perkecilan skala peta
menghasilkan ukuran file gambar yang semakin besar, karena semakin banyak objek
spasial yang akan ditampilkan dalam peta.
Dari Gambar 23 terlihat pada proses ulangan ke-1 ukuran file gambar yang
meningkat lalu kemudian menurun. Ini terjadi karena pada gambar peta ulangan ke-2
memiliki objek spasial yang lebih banyak daripada objek spasial pada peta ulangan ke-1.
Akan tetapi, pada ulangan ke-3 dan seterusnya objek spasial yang ditampilkan semakin
berkurang, berakibat pada semakin kecilnya ukuran file gambar.
2 4
6 8
10 12
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Ulangan Uk
u ra
n fi
le ga
m b
ar K
B .
430x400 600x420
800x600
Gambar 24 Grafik ukuran file gambar proses perkecilan skala.
Begitu juga halnya pada Gambar 24. Dari ulangan ke-1 hingga ulangan ke-9, perkecilan
skala peta menambah objek spasial yang
18 ditampilkan. Namun, pada ulangan ke-10
ukuran file gambar menurun karena objek spasial yang ditampilkan lebih sedikit
daripada ulangan ke-9. Walaupun demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin besar skala
peta maka semakin kecil ukuran file gambar. Sebaliknya, semakin kecil skala peta maka
semakin besar ukuran file gambar.
6.2 Waktu Akses