GOOD MANUFACTURING PRACTICES GMP

fermentasi. Butter berfungsi untuk memberikan nilai gizi dan kelezatan rasa. Selain itu margarin juga bertugas sebagai bahan pengempuk dan pengembang susunan fisik makanan yang dibakar. Bahan tambahan lain adalah susu dan bread improver. Tujuan pemakaian susu dalam pembuatan roti adalah untuk mendapatkan status gizi. Bread improver adalah bahan-bahan yang dapat memperbaiki atau memperkuat mutu dari roti yang dipanggang. Bread improver biasanya berbentuk bubuk. Bread improver dapat memperbaiki produksi gas dan daya untuk dapat menahan gas tersebut apabila ditambahkan ke dalam adonan roti.

B. GOOD MANUFACTURING PRACTICES GMP

Good Manufacturing Practices GMP merupakan pedoman cara memproduksi makanan yang baik pada seluruh rantai makanan, mulai dari produk primer sampai konsumen akhir dan menekankan pada setiap tahap pengolahan. GMP menurut SK Menteri Kesehatan No. 23MEN. KESSK11978 mencakup: 1. Lokasi Lokasi perusahaan harus jauh dari pencemaran polusi adalah kriteria penting yang perlu diperhatikan. Pencemaran yang dimaksud dapat bersumber dari daerah pembuangan kotoransampah, rawa, perusahaan lain, rumah atau tempat tinggal, dan lain-lain. 2. Bangunan Bangunan harus dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan higiene sesuai dengan jenis makanan yang diproduksi, mudah dibersihkan, mudah dilaksanakan tindakan sanitasi dan mudah dipelihara. Desain dan tata letak diatur sesuai dengan urutan proses produksi, sehingga tidak menimbulkan lalu lintas kerja yang simpang siur dan tidak mengakibatkan pencemaran terhadap makanan yang diproduksi. 3. Peralatan Produksi Alat dan perlengkapan yang digunakan untuk memproduksi makanan harus dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan higiene, antara lain sesuai dengan jenis produksi, permukaan alat yang berhubungan dengan makanan harus tidak menyerap air, tidak berlubang atau bercelah, tidak mengelupas dan tidak mudah karat. 4. Fasilitas Sanitasi Pada dasarnya bangunan pabrik harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan higiene, antara lain: sarana penyediaan air bersih harus cukup, tersedianya fasilitas higiene karyawan untuk menjamin kebersihan karyawan dan menghindari pencemaran makanan. 5. Bahan baku Bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong yang digunakan untuk memproduksi makanan tidak boleh merugikan atau membahayakan kesehatan dan harus memenuhi standar mutu atau persyaratan yang ditetapkan. 6. Higiene Karyawan Karyawan yang berhubungan dengan produksi makanan harus dalam keadaan sehat atau hal lain yang dapat mengakibatkan kontaminasi silang. Karyawan harus mengenakan pakaian kerja, sarung tangan, tutup kepala dan sepatu yang sesuai aturan dan terjaga kebersihannya. Selama melakukan pekerjaan mengolah makanan karyawan harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang dapat menyebabkan pencemaran pada makanan, selama melakukan pekerjaannya karyawan tidak diperkenankan memakai perhiasan. 7. Pengendalian Proses Pengolahan Pengendalian proses pengolahan dilakukan dengan cara: menetapkan persyaratan bahan mentah, komposisi, pengolahan distribusi, dan cara penggunaan produk, memantau dan memeriksa kembali sistem pengendalian proses yang efektif, mencegah terjadinya kontaminasi silang. 8. Produk Akhir dan Label Produk akhir harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan dan tidak merugikan dan membahayakan kesehatan. Spesifikasi produk dicantumkan pada label, seperti: nama produk, nama dan alamat produsen, komposisi gizi produk, nomor pendaftaran dan waktu kadaluwarsanya. 9. Bahan Kemasan dan Wadah Bahan kemasan dan wadah untuk produk harus dapat melindungi dan mempertahankan mutu isinya terhadap pengaruh dari luar serta tidak berpengaruh terhadap isinya. 10. Penyimpanan dan Transportasi Bahan mentah, bahan tambahan, dan produk akhir harus tersimpan terpisah dalam masing-masing ruangan yang bersih pada suhu yang sesuai. Di dalam transportasi produk makanan harus diperhatikan sedemikian rupa untuk menjaga agar makanan terhindar dari sumber kontaminasi dan terlindung dari kerusakan yang dapat mengakibatkan makanan menjadi tidak layak untuk dikonsumsi.

C. Sanitation Standard Operating Procedur SSOP