PENDAHULUAN A. Penyusunan Dokumen Rencana Hazard Analysis And Critical Control Point (HACCP) Pada Produk Croissant Di PT. Ciptayasa Pangan Mandiri Pulogadung Jakarta

BAB I. PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Globalisasi yang akan dihadapi di masa yang akan datang mengisyaratkan tingginya kompetisi yang akan dihadapi oleh industri pangan nasional. Menjelang diberlakukannya perdagangan negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN Free Trade Area AFTA serta Asia Pasifik Economic Coorperation APEC tahun 2010 dan 2020, mengharuskan pelaku industri pangan nasional untuk terus meningkatkan kualitas produk yang diproduksinya sehingga setaraf dengan mutu internasional. Industri pangan nasional harus memperpanjang daya saing untuk merebut pasar nasional maupun pasar internasional. Persaingan antar ndustri pangan semakin meningkat, baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, perkembangan masyarakat yang dinamis dewasa ini semakin menuntut adanya jaminan keamanan produk pangan. Jaminan mutu dan keamanan pangan terus berkembang sesuai dengan persyaratan konsumen. Masyarakat menginginkan pangan tidak hanya enak dan bergizi, namun juga aman dikonsumsi dari segi kimia, fisik, dan biologis. Hal ini membuat industri dan bisnis pangan menghadapi masalah keamanan pangan yang serius. Oleh karena itu, proses produksi yang baik harus diikuti dengan pengendalian dan pengawasan mutu serta keamanan di industri pangan menjadi hal yang penting untuk diterapkan. Dengan demikian diperlukan suatu sistem jaminan keamanan mutu pangan yang dirancang untuk meminimumkan resiko bahaya keamanan pangan yaitu sistem HACCP Hazard Analysis And Critical Control Point. HACCP adalah sistem pengendalian yang dilakukan pada titik-titik kendali kritis bahan baku dan tahapan proses untuk menentukan komponen-komponen kondisi atau tahap proses yang harus mendapatkan tahapan yang tepat untuk dapat menjamin bahwa produk yang dihasilkan aman dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Menurut Fardiaz 1996 HACCP merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi bahaya dan menetapkan sistem pengendaliannya yang diarahkan pada tindakan pencegahan dan tidak bergantung pada pengujian produk akhir. Salah satu industri makanan jadi yang perkembangannya cukup pesat adalah industri bakery. Produk industri bakery yang banyak digemari dan sudah sangat dikenal masyarakat sebagai makan siap santap yang praktis adalah roti. Roti merupakan makanan yang banyak dikonsumsi di banyak negara. Di Indonesia, roti merupakan salah satu produk makanan yang cukup populer dan telah tersebar di berbagai lapisan masyarakat. Roti adalah salah satu sumber karbohidrat yang penting sebagai pengganti nasi. PT. Ciptayasa Pangan Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pangan khususnya bakery yang sedang berusaha untuk menerapakan system HACCP dalam perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa industri pangan ini telah meningkatkan upaya kesiapannya dalam menghadapi era globalisasi dengan penerapan system HACCP. Produk roti yang diproduksi PT. Ciptayasa Pangan Mandiri adalah Croissant. Croissant merupakan produk roti pilihan yang enak dan gurih dan diperkaya dengan butter berkualitas. Proses pembuatan produk Croissant di PT. Ciptayasa Pangan Mandiri menggunakan berbagai bahan baku tepung terigu, gula, garam, susu, bread improver dan yeast. Banyaknya roti yang diproduksi, mengakibatkan industri harus mempunyai sistem bahwa produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi manusia. Penerapan HACCP lebih merupakan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan pada bahan baku, proses produksi sampai pada pemasaran dan distribusi. Sedangkan GMP adalah persyaratan minimum sanitasi dan pengolahan makanan. Good Manufacturing Practice meliputi berbagai aspek operasi pengolahan sehingga menjadi terlalu luas untuk menanggulangi bahaya yang spesifik pada produk. Sanitation Standard Operating Procedur memegang peranan penting dalam mendukung sistem HACCP. SSOP menggambarkan prosedur pabrik yang terkait dengan aspek sanitasi penanganan makanan dan kebersihan lingkungan pabrik serta kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapainya.

B. TUJUAN

Tujuan umum dari kegiatan magang adalah: 1. Meningkatkan pengalaman dan wawasan serta memberi gambaran nyata aplikasi ilmu yang diperoleh selama kuliah. 2. Menjalin kemitraan antara perguruan tinggi dengan masyarakat industri. Sedangkan tujuan khusus atau tujuan utama dari kegiatan magang adalah untuk melakukan penyusunan dokumen rencana Hazard Analysis And Critical Control Point HACCP pada produksi Croissant di PT.Ciptayasa Pangan Mandiri Pulogadung Jakarta.

BAB II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A.