dicantumkan pada label, seperti: nama produk, nama dan alamat produsen, komposisi gizi produk, nomor pendaftaran dan waktu kadaluwarsanya.
9. Bahan Kemasan dan Wadah
Bahan kemasan dan wadah untuk produk harus dapat melindungi dan mempertahankan mutu isinya terhadap pengaruh dari luar serta tidak
berpengaruh terhadap isinya. 10.
Penyimpanan dan Transportasi Bahan mentah, bahan tambahan, dan produk akhir harus tersimpan
terpisah dalam masing-masing ruangan yang bersih pada suhu yang sesuai. Di dalam transportasi produk makanan harus diperhatikan sedemikian rupa
untuk menjaga agar makanan terhindar dari sumber kontaminasi dan terlindung dari kerusakan yang dapat mengakibatkan makanan menjadi
tidak layak untuk dikonsumsi.
C. Sanitation Standard Operating Procedur SSOP
Sanitation Standard Operating Procedur adalah prosedur tertulis dimana proses pembuatan pangan harus diproduksi dalam kondisi dan cara
yang saniter. SSOP merupakan prosedur dimana proses produksi harus dilakukan dalam kondisi dan cara yang saniter. SSOP menurut FDA1995
terdiri dari delapan aspek, yaitu: 1.
Keamanan air untuk proses produksi ¾
Air yang kontak langsung dengan makanan atau peralatan dan digunakan dalam proses produksi harus aman dan bersumber dari air
yang bersih. 2.
Kondisi kebersihan permukaan yang kontak dengan bahan pangan ¾
Semua peralatan dan perlengkapan yang kontak dengan bahan pangan harus didesain dan terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, tidak
toksik dan tidak mudah terkikis. ¾
Semua peralatan dan perlengkapan yang kontak dengan bahan harus dibersihkan dengan metode pembersihan yang efektif setiap setelah
selesai produksi.
¾ Sarung tangan dan seragam produksi yang kontak dengan bahan
pangan harus terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah terkelupas. 3.
Pencegahan kontaminasi silang dari objek yang tidak saniter ¾
Tangan pekerja, sarung tangan, seragam produksi, peralatan dan perlengkapan yang kontak dengan bahan pangan harus dalam keadaan
bersih dan tidak boleh digunakan jika terkena kotoran atau cemaran. ¾
Tangan pekerja, sarung tangan, seragam produksi, peralatan dan perlengkapan yang kontak dengan bahan pangan tidak boleh
digunakan jika tercemar dengan bahan baku yang mempengaruhi mutu produk akhir.
¾ Proses pengolahan kondisi peralatan atau perlengkapan produksi harus
tertutup untuk mencegah kontaminasi silang selama proses. 4.
Penyediaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi, cuci tangan dan toilet ¾
Lokasi fasilitas sanitasi dan cuci tangan harus mudah dijangkau oleh pekerja dan dekat dengan area pengolahan.
¾ Fasilitas toilet harus cukup tersedia dan dilengkapi dengan tempat
penggantian pakaian kotor. 5.
Perlindungan bahan pangan, kemasan untuk produk akhir dan bahan yang kontak dengan bahan pangan
¾ Bahan pangan, kemasan untuk produk akhir dan bahan yang kontak
dengan bahan pangan harus terlindung dari cemaran kimia, fisik dan biologis.
¾ Bahan pangan, kemasan untuk produk akhir dan bahan yang kontak
dengan bahan pangan harus terlindung dari tetesan, aliran air dan debukotoran yang jatuh ke bahan pangan.
6. Pelabelan dan Penyimpanan
¾ Komponen yang toksik harus dalam kemasan yang tertutup rapat dan
terpisah penempatannya dari peralatan produksi dan produk akhir ¾
Pengemasan dan penyimpanan didesain untuk meminimumkan kontaminasi silang dari cemaran fisik, kimia, dan biologis
7. Kontrol kesehatan pekerja
¾ Kondisi yang dalam keadaan sakit, luka yang dapat menjadi sumber
kontaminasi pada proses pengolahan, kemasan dan produk akhir tidak boleh masuk sampai kondisinya normal
8. Pencegahan hama pabrik
¾ Ruang produksi, gudang dan ruang lain harus bebas dari hama pabrik,
seperti tikus, serangga, dan lain-lain
D. HACCP