2.1.4.5 Implikasi Pembelajaran Tematik 1 Implikasi bagi siswa
Siswa sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran tematik harus dikondisikan dengan baik sehingga siswa siap mengikuti pembelajaran secara
individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal serta siswa harus siap mengikuti pembelajaran yang bervariasi secara aktif.
2 Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik memerlukan berbagai sarana
dan prasarana, sumber belajar yang baik, media yang bervariasi karen pembelajaran tematik menekankan pada siswa yang aktif dalam pembelajaran.
3 Implikasi terdapat pengaturan ruangan Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan
agar suasana belajar menyenangkan. 4 Implikasi terhadap pemilihan metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu dipersiapkan berbagai metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, bersifat
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 5 Implikasi terhadap penilaian
Penilaian bisa dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Majid, 2013:189-192
2.1.5 Pendekatan Saintifik
2.1.5.1 Pengertian Pendekatan Saintifik Menurut Sudarwan dalam Majid, 2014: 194, pendekatan
scientificSaintifik bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran,
penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai,
prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Pendekatan
saintifik akan membawa siswa secara aktif mengonstruk
konsep, hukum atau prinsip secara mandiri dengan atau tanpa bimbingan guru. Pendekatan ini dimaksdukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam
mengenal dan memahami berbagai materi. Kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan unuk mendorong untuk mendorong siswa dalam mencari tahu
dari berbagai sumber melalui sumber melalui observasi, bukan hanya diberi tahu Wagiran, 2014:22-23.
Pendekatan saintifik
adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengonstruksi pengetahuan,
ketrampilan, dan lainnya melalui tahapan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menbemtuk jejaring untuk semua mapel Kemendikbud, 2013:4.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik
adalah proses pembelajaran yang dirancang agar siswa aktif mengonstruksi pengetahuan
melalui tahapan-tahapan pembelajaran yang dapat menginspirasi siswa untuk meningkatkan
dan mengembangkan
ranah sikap,
keterampilan dan
pengetahuannya. 2.1.5.2
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik
Menurut Kemendikbud 2013:3, tujuan pembelajaran dengan pendekatan scientific didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:
a. untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
b. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
c. terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
d. diperolehnya hasil belajar yang tinggi. e. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis artikel ilmiah. f. untuk mengembangkan karakter siswa.
2.1.5.3 Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan
Saintifik Kemendikbud 2013:5-6, menjelaskan beberapa prinsip pendekatan
saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: a. pembelajaran berpusat pada siswa
b. pembelajaran membentuk students’ self concept
c. pembelajaran terhindar dari verbalisme d. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi
dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip e. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa
f. pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru g. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
komunikasi.
2.1.5.4 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan
Saintifik Menurut Permendikbud nomor 103, Proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu: a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; dan e. mengkomunikasikan.
a. Mengamati Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
meaningful learning. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, siswa senang dan tertantang, dan mudah
pelaksanaannya Wagiran, 2014: 24. b. Menanya
Guru harus mampu menginspirasi siswa untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan dan pengetahuannya. Pada saat guru
bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu siswa belajar dengan baik. Majid 2014: 211-234.
c. Mengumpulkan informasi Kegiatan Belajar yang dapat dilakukan melalui langkah ini adalah
melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek kejadian aktivitas wawancara dengan nara sumber Kemendikbud, 2013.
d. Mengasosiasi Kegiatan Belajar yang dapat dilakukan menurut Kemendikbud, 2013:
1 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkaneksperimen maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
2 Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
e. Mengkomunikasikan Kegiatan Belajar yang dapat dilakukan menurut Wagiran 2014:27-28:
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
2.1.6 Model Pembelajaran Group Investigation