10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Konsep Kualitas Pembelajaran
Uno Hamzah 2007: 153 menyebutkan bahwa kualitas pembelajaran diartikan mempersoalkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama
ini berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula. Kualitas pembelajaran secara operasional menurut Depdiknas, Dirjen
Dikti 2004 dalam Wahyuningsih 2010 diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis pengajar, peserta didik, kurikulum dan
bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan
tuntutan kurikuler. Jadi berdasar kedua pengertian diatas yang dimaksud dengan kualitas
pembelajaran adalah hal yang harus diperhatikan dalam mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran yang meliputi strategi
pengorganisasian, strategi penyampaian dan strategi pengelolaan dengan subyek peserta didik agar belajar serta menghasilkan output yang lebih
baik. Peningkatan kualitas pembelajaran menurut Rahman dalam Muljono
1992 berarti proses meningkatkan mutu pembelajaran adalah upaya untuk belajar dan memperoleh hasil belajar sebaik-baiknya sesuai dengan
11
keadaan dan kemampuan siswa yang bersangkutan. Berkaitan dengan pembelajaran bermutu, konsep kualitas pembelajaran mengandung lima
rujukan yaitu kesesuaian, daya tarik, efektifitas, efisiensi dan produktivitas.
http:sambaslim.compendidikankualitas-proses- pembelajaran
Jadi peningkatan kualitas pembelajaran matematika dapat diartikan sebagai proses meningkatkan mutu melalui upaya pembimbingan
terhadap siswa agar siswa secara sadar dan terarah berkeinginan untuk belajar matematika dan memperoleh hasil belajar sebaik-baiknya sesuai
dengan keadaan dan kemampuan siswa. Indikator kualitas pembelajaran Menurut Depdiknas, Dirjen Dikti
2004 dalam Wahyuningsih 2010:1 dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran guru, perilaku dan dampak belajar peserta didik,
iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem
pembelajaran yang masing-masing diuraikan seperti berikut:
a Perilaku pembelajaran guru dapat dilihat dari kinerja guru antara lain menguasai disiplin ilmu berkaitan dengan keluasan dan kedalaman
jangkauan substansi dan metodologi dasar keilmuan, serta mampu memilih, menata, mengemas dan merepresentasikan materi sesuai
kebutuhan peserta didik; dapat memberikan layanan pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik; menguasai pengelolaan
pembelajaran yang mendidik berorientasi pada peserta didik tercermin dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
12
memanfaatkan hasil evaluasi pembelajaran untuk membentuk kompetensi peserta didik yang dikehendaki.
b Perilaku dan dampak belajar peserta didik dapat dilihat dari kompetensi peserta didik yang antara lain memiliki persepsi dan sikap
positif terhadap belajar; mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan serta membangun
sikapnya;mau dan mampu membangun kebiasaan berfikir, bersikap dan bekerja produktif.
c Iklim pembelajaran mencakup suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan pembelajaran yang menarik,
menantang, menyenangkan dan bermakna; perwujudan nilai dan semangat keteladanan, prakarsa, dan kreativitas guru.
d Materi pembelajaran yang berkualitas tampak dari kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa;
ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia; materi pembelajaran sistematis dan kontekstual;
dapat mengakomodasi partisipasi aktif peserta didik dalam belajar semaksimal mungkin; dapat menarik manfaat yang optimal dari
perkembangan dan kemajuan ipteks. e Kualitas media pembelajaran tampak dari: dapat menciptakan
pengalaman belajar yang bermakna; mampu memfasilitasi proses interaksi antara peserta didik dan guru , peserta didik dan peserta didik
13
f. Sistem pembelajaran mampu menunjukkan kualitasnya jika sekolah dapat menonjolkan ciri khas keunggulannya, memiliki penekanan dan
kekhususan lulusannya,responsif terhadap berbagai tantangan secara internal maupun eksternal; memiliki perencanaan yang matang dalam
bentuk rencana stategis dan rencana operasional agar semua upaya dapat dilaksanakan secara sinergis oleh seluruh komponen sistem
pendidikan dalam tubuh lembaga; ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam visi, misi yang mampu membangkitkan upaya
kreatif dan inovatif dari semua sivitas akademika melalui berbagai aktivitas pengembangan; dalam rangka menjaga keselarasan antar
komponen sistem pendidikan, pengendalian dan penjaminan mutu perlu menjadi salah satu mekanismenya.
2. Hakikat Pembelajaran