8
2. Pemecahan masalah
Melihat masalah yang sudah dipaparkan maka guru harus melakukan pemecahan masalah dengan melakukan PTK. Setelah mengadakan
perundingan dengan kolaborator, peneliti memilih model KAM dengan pendekatan tematik dalam penyelesaian masalahnya. model KAM
Kompetisi Aktif Menyenangkan merupakan modifikasi antara model TGT Team Games Tournament dan model PAKEM Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Adapun tahapan dari model KAM adalah sebagai berikut : 1 pembentukan kelompok, 2
membangun konsep, 3 kompetisi antar kelompok, 4 kompetisi antar siswa, 5 pemberian penghargaan.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah : “meningkatkan kualitas pembelajaran matematika pada siswa kelas II SDN Tambakaji 01
Semarang”. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan peningkatkan aktivitas siswa kelas II SDN
Tambakaji 01 Semarang dalam pembelajaran matematika menggunakan model KAM.
2. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru SDN Tambakaji 01
Semarang dalam pembelajaran matematika menggunakan model KAM.
9
3. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN Tambakaji 01
Semarang dalam pembelajaran matematika menggunakan model KAM.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada umummnya dan
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika pada khususnya. Secara rinci diharapkan penelitian ini memberi kontribusi sebagai berikut :
a. Kontribusi bagi guru
1. Meningkatkan kompetensi guru dalam pengembangan
pembelajaran matematika di SD. 2.
Meningkatkan keterampilan guru untuk menyelenggarakan sistem pembelajaran yang menarik, bervariasi dan kontekstual.
3. Mengubah paradigma pembelajaran matematika dari teacher
centered berpusat pada guru menjadi student centered berpusat
pada siswa. b.
Kontribusi bagi siswa 1.
Meningkatkan motivasi belajar dan kompetisi siswa dalam pembelajaran matematika
2. Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran serta
mempererat hubungan antara murid yang satu dengan yang lainnya
10
c. Kontribusi bagi sekolah
1. Tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sekolah
baik secara kualitasnya keterampilan guru dan aktivitas siswanya maupun kuantitasnya hasil belajar siswa.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Konsep Kualitas Pembelajaran
Uno Hamzah 2007: 153 menyebutkan bahwa kualitas pembelajaran diartikan mempersoalkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama
ini berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula. Kualitas pembelajaran secara operasional menurut Depdiknas, Dirjen
Dikti 2004 dalam Wahyuningsih 2010 diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis pengajar, peserta didik, kurikulum dan
bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan
tuntutan kurikuler. Jadi berdasar kedua pengertian diatas yang dimaksud dengan kualitas
pembelajaran adalah hal yang harus diperhatikan dalam mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran yang meliputi strategi
pengorganisasian, strategi penyampaian dan strategi pengelolaan dengan subyek peserta didik agar belajar serta menghasilkan output yang lebih
baik. Peningkatan kualitas pembelajaran menurut Rahman dalam Muljono
1992 berarti proses meningkatkan mutu pembelajaran adalah upaya untuk belajar dan memperoleh hasil belajar sebaik-baiknya sesuai dengan