subjek penelitian maka semakin tinggi tingkat kecemasannya, dan semakin rendah skornya maka semakin rendah pula tingkat kecemasannya.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi penelitian merupakan faktor utama yang harus ditentukan sebelum kegiatan penelitian dilakukan. Menurut Azwar 2011a: 77 bahwa
“populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi penelitian”. Populasi merupakan sejumlah individu yang setidaknya
mempunyai satu ciri atau sifat yang sama. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai ciri
– ciri sebagai berikut: 1. Wanita yang berusia pada kelompok dewasa madya 40
– 60 tahun. 2. Wanita yang tidak bekerja dan hanya tinggal dirumah bersama dengan
suaminya saja. 3. Anak terakhir dari wanita tersebut berada pada usia menikah. Hal ini
dimaksudkan dengan asumsi jika anak – anak sudah mencapai usia menikah,
maka wanita tersebut sudah mencapai periode empty nest. Menurut Subekti dan Tjitrosudibio tentang UU No. 1 tahun 1977 menyatakan bahwa perkawinan hanya
diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun.
4. Anak – anak wanita tersebut telah meninggalkan rumah untuk bersekolah,
berkuliah atau bekerja diluar kotanegeri, merantau, menikah atau tinggal bersama pasangannya.
3.4.2 Sampel
Arikunto 2010: 174- 183 menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling atau sampel bertujuan dilakukan dengan
cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”. Penentuan sampel bertujuan ini harus
memenuhi beberapa syarat, yaitu : 1. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri
– ciri, sifat – sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi.
2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar – benar merupakan subjek yang
paling banyak mengandung ciri – ciri yang terdapat pada populasi key subjectis.
3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan secara cermat di dalam studi pendahuluan.
Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri sehingga dapat mewakili populasi.
Keuntungannya terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti. Sampel pada penelitian ini yaitu wanita dewasa
madya di Kota Semarang yang tidak bekerja dan sedang menjalani periode empty nest.
3.5 Metode dan Alat Pengumpulan Data