3. Serangan panik dengan atau tanpa agoraphobia Ganggun kecemasan dimana seseorang mengalami serangan panik yang
berulang – ulang, periode rasa takut yang hebat dan perasaan akan mengalami
suatu musibah atau kematian, diikuti oleh gejala – gejala fisiologis seperti
peningkatan detak jantung dan rasa pening. 4. Gangguan stress pasca trauma
Gangguan kecemasan dimana seseorang yang telah mengalami suatu peristiwa traumatik atau membahayakan dirinya, akan mengalami gejala seperti
rasa kaku pada anggota tubuh, menghidupkan kembali peristiwa traumatik yang telah dialami dan meningkatkan stimuli fisiologis.
5. Pikiran – pikiran obsesif atau ritual – ritual kompulsif
Gangguan kecemasan dimana seseorang merasa terjebak dalam pikiran –
pikiran yang repetitif dan terus menerus obsesif dan perilaku ritual repetitif kompulsi yang ditunjukkan untuk mengurang rasa cemas.
Berdasarkan pemikiran para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa tipe –
tipe kecemasan meliputi gangguan panik, gangguan kecemasan menyeluruh, gangguan fobia, gangguan obsesif kompulsif dan ganguan stress traumatik.
2.1.4 Gejala – gejala Kecemasan
Kartono 2000: 120 menyebutkan gejala – gejala khas kecemasan, antara
lain: 1. Hampir setiap kejadian meneyebabkan timbulnya rasa takut dan cemas. Takut
yaitu rasa gentar, tidak berani terhadap suatu obyek konkrit. Cemas gentar, ragu-
masygul adalah bentuk ketidakberanian ditambah kerisauan terhadap hal – hal
yang tidak jelas. 2. Disertai emosi
– emosi kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dan sering dalam keadaan excited heboh, gempar yang memuncak. Sangat irritable; akan
tetapi juga sering dihinggapi depresi. 3. Diikuti oleh bermacam
– macam fantasi, delusi, ilusi dan delusion of persecution delusi dikejar
– kejar. 4. Sering merasa mual dan muntah
– muntah. Badan merasa sangat lelah, banyak berkeringat, bergemetaran, dan seringkali menderita diarrhee atau murus.
5. Selalu dipenuhi ketegangan – ketegangan emosional dan bayangan – bayangan
kesulitan yang imaginer yang cuma ada dalam khayalan, walaupun tidak ada perangsang khusus.
Nevid, dkk 2005: 164 mengemukakan beberapa ciri kecemasan antara lain:
1. Ciri – ciri Fisik
Ciri – ciri fisik meliputi kegelisahan, kegugupan, tangan atau anggota
tubuh yang bergetar atau gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar dahi, kekencangan pada pori
– pori kulit perut atau dada, banyak berkeringat, telapak tangan yang berkeringat, pening atau pingsan, mulut atau kerongkongan
terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas, bernafas pendek, jantung yang berdebar keras atau berdetak kencang, suara yang bergetar, jari
– jari atau anggota tubuh yang menjadi dingin, pusing, merasa lemas atau mati rasa, sulit menelan,
kerongkongan terasa tersekat, leher atau punggung terasa kaku, sensasi seperti
tercekik atau tertahan, tangan yang dingin dan lembab, terdapat gangguan sakit perut dan mual, panas dingin, sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare,
merasa sensitif atau mudah marah. 2. Ciri
– ciri Behavioral Ciri
– ciri behavioral meliputi perilaku menghindar, perilaku melekat dan dependen, dan perilaku terguncang.
3. Ciri – ciri Kognitif
Ciri – ciri kognitif meliputi khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu
akan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi, tanpa ada
penjelasan yang jelas, terpaku pada sensasi kebutuhan, sangat waspada tehadap sensasi kebutuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya
hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan atau kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berpikir bahwa dunia
mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya tidak lagi bisa dikendalikan, berpikir bahwa semuanya terasa sangat membingungkan tanpa bisa diatasi,
khawatir terhadap hal – hal sepele, berpikir tentang hal mengganggu yang sama
secara berulang – ulang, berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian kalau
tidak pasti akan pingsan, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, tidak mampu menghilangkan pikiran
– pikiran terganggu, berpikir akan segera mati meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah secara medis, khawatir
akan ditinggal sendirian, sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.
Yusuf dan Nurihsan 2005: 258 juga mengungkapkan bahwa “gejala kecemasan nampak pada perubahan fisik, seperti gangguan pernafasan, detak
jantung meningkat, berkeringat, dan lain – lain”. Daradjat dalam Sari 2006: 15
mengatakan bahwa kecemasan sulit untuk diketahui dan dideteksi, hanya dapat diamati melalui reaksi
– reaksi yang menimbulkannya baik psikologis maupun fisiologis:
1. Gejala Fisiologis Yaitu ujung
– ujung jari terasa dingin, pencernaan tidak teratur, jantung berdebar, keringat bercucuran, tidak nyenyak tidur, nafsu makan berkurang,
kepala pusing, nafas sesak dan kurang bisa memusatkan perhatian. 2. Gejala Psikologis
Yaitu keadaan takut, merasa tertimpa bahaya, kurang dapat berkonsentrasi, tidak berdaya atau hilang kepercayaan diri, dan ingin lari dari kenyataan hidup.
Davidson Neale dalam Liftiah 2009: 63 mengungkapkan bahwa “kecemasan ditandai dengan munculnya perasaan takut, kehati – hatian atau
kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan ”. Liftiah 2009: 64
memaparkan bahwa sifat gangguan kecemasan menghasilkan respon secara fisik maupun psikologis:
“respon fisik misalnya: perut seakan diikat, jantung berdebar lebih keras, berkeringat, nafas tersenggal. Orang yang menderita
gangguan kecemasan mengalami reaksi ini sering sekali dan lebih berat, menyebabkan seseorang tertekan dan tidak dapat
melakukan pekerjaan mereka sehari
– hari”. Gejala
– gejala kecemasan juga dikemukakan oleh Semiun 2010: 263 yaitu:
“kecemasan yang tidak wajar tidak sehat akan memberatkan individu dan menyebabkan kelumpuhan dalam memberikan
keputusan dan melakukan tindakan yang secara khas terdapat pada simptom
– simptom psikofisiologis, seperti misalnya, keluar keringat yang terlalu banyak, kesulitan bernapas, gangguan
– gangguan pada perut misalnya peptic ulcer, dan denyut jantung
sangat cepat ”.
Berdasarkan pemikiran para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa gejala – gejala kecemasan adalah gejala fisiologis yang meliputi nafsu makan berkurang,
pola makan terganggu, gangguan pencernaan, tangan dingin dan berkeringat, detak jantung meningkat, nafas sesak, kepala pusing, pingsan, tidur terganggu,
dan gejala psikologis meliputi merasa khawatir, ketakutan, gelisah, sulit berkonsentrasi, tidak berdaya hilang kepercayaan diri, tidak dapat mengambil
keputusan, mudah marah sensitif, merasa tidak nyaman, merasa tertekan.
2.1.5 Faktor – faktor Kecemasan