Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

42,6, sedangkan penderita meningitis serosa 85 orang 57,4. Penderita paling banyak pada usia 0 – 5 tahun yaitu 56 orang 37,8. 13 Penelitian yang dilakukan Erika, di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun 2000 – 2002 terdapat 116 kasus pada anak dan 26 kasus mengalami kematian CFR=22,4. Penderita paling banyak pada usia 6 tahun yaitu 73 orang 62,9. 12 Data yang diperoleh dari survei pendahuluan di RSUP H. Adam Malik Medan, pada tahun 2006 – 2010, terdapat 102 kasus meningitis pada anak. Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita meningitis anak yang di rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2006 – 2010.

1.2. Perumusan Masalah

Belum diketahuinya karakteristik penderita meningitis anak yang di rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2006 – 2010

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita meningitis anak yang di rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2006 – 2010.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui trend kunjungan penderita meningitis anak yang di rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2006 – 2010. b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita meningitis anak berdasarkan sosiodemografi yang meliputi: umur, jenis kelamin, pekerjaan orang tua, dan tempat tinggal. Universitas Sumatera Utara c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita meningitis anak berdasarkan status gizi. d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita meningitis anak berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya. e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita meningitis anak berdasarkan keadaan sewaktu datang. f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita meningitis anak berdasarkan asal rujukan. g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita meningitis anak berdasarkan klasifikasi meningitis. h. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita meningitis anak berdasarkan gejala subjektif. i. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita meningitis anak berdasarkan gejala objektif. j. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita meningitis anak berdasarkan sumber biaya. k. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita meningitis anak. l. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita meningitis anak berdasarkan keadaan sewaktu pulang. m. Untuk mengetahui proporsi umur berdasarkan klasifikasi meningitis. n. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin berdasarkan klasifikasi meningitis. o. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan klasifikasi meningitis. Universitas Sumatera Utara p. Untuk mengetahui proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan klasifikasi meningitis. q. Untuk mengetahui proporsi keadaan sewaktu datang berdasarkan asal rujukan. r. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang. s. Untuk mengetahui proporsi keadaan sewaktu datang berdasarkan keadaan sewaktu pulang. t. Untuk mengetahui proporsi sumber biaya berdasarkan keadaan sewaktu datang. u. Untuk mengetahui proporsi sumber biaya berdasarkan klasifikasi meningitis. v. Untuk mengetahui proporsi sumber biaya berdasarkan lama rawatan rata-rata. w. Untuk mengetahui proporsi sumber biaya berdasarkan keadaan sewaktu pulang. x. Untuk mengetahui proporsi umur berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya. Universitas Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak Rumah Sakit H. Adam Malik Medan sehingga dapat direncanakan program penanggulangan pelayanan kesehatan dalam penyediaan fasilitas perawatan dan pengobatan bagi penderita meningitis. b. Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta pihak lain khususnya tentang epidemiologi meningitis dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat SKM Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. Definisi Meningitis

Meningitis adalah suatu reaksi keradangan yang mengenai sebagian atau seluruh selaput otak meningen yang ditandai dengan adanya sel darah putih dalam cairan serebrospinal. 14 Meningitis bakteri pada anak-anak masih sering dijumpai, meskipun sudah ada kemoterapeutik, yang secara in vitro mampu membunuh mikroorganisme- mikroorganisme penyebab infeksi tersebut. 3 WHO 2003, mendefinisikan anak- anak antara usia 0–14 tahun karena di usia inilah risiko cenderung menjadi besar. 15 Ini akibat infeksi dengan Haemophilus influenzae maupun pneumococcus, karena anak-anak biasanya tidak kebal terhadap bakteri. 4 Berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak, meningitis dibagi menjadi dua golongan yaitu meningitis serosa dan meningitis purulenta. 16 Meningitis serosa adalah radang selaput otak arakhnoid dan pia mater yang disertai cairan otak yang jernih. Penyebab terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa. Penyebab lain seperti virus, Toxoplasma gondhii, Ricketsia. Meningitis purulenta adalah radang bernanah arakhnoid dan pia mater yang meliputi otak dan medulla spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus pneumonia pneumokok, Nesseria meningitidis meningokok, Streptococcus haemolyticus, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenza, Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeruginosa. 16 Universitas Sumatera Utara