Trombosis vena serebral, yang menyebabkan kejang, koma, atau Efusi atau abses subdural, yaitu penumpukan cairan di ruangan subdural Ensefalitis, yaitu radang pada otak. Abses otak, terjadi karena radang yang berisi pus atau nanah di otak. Arteritis pembul

2.6. Komplikasi Meningitis

4 Penyakit-penyakit yang dapat terjadi akibat dari komplikasi meningitis antara lain:

2.6.1. Trombosis vena serebral, yang menyebabkan kejang, koma, atau

kelumpuhan.

2.6.2. Efusi atau abses subdural, yaitu penumpukan cairan di ruangan subdural

karena adanya infeksi oleh kuman. 2.6.3. Hidrosefalus, yaitu pertumbuhan lingkaran kepala yang cepat dan abnormal yang disebabkan oleh penyumbatan cairan serebrospinalis.

2.6.4. Ensefalitis, yaitu radang pada otak.

2.6.5. Abses otak, terjadi karena radang yang berisi pus atau nanah di otak.

2.6.6. Arteritis pembuluh darah otak, yang dapat mengakibatkan infark otak

karena adanya infeksi pada pembuluh darah yang mengakibatkan kematian pada jaringan otak. 2.6.7. Kehilangan pendengaran, dapat terjadi karena radang langsung saluran pendengaran.

2.6.8. Gangguan perkembangan mental dan inteligensi karena adanya retardasi

mental yang mengakibatkan perkembangan mental dan kecerdasan anak terganggu. 2.7. Pencegahan Meningitis a. Pencegahan Primer Pencegahan primer dilakukan untuk mencegah timbulnya faktor resiko meningitis bagi individu yang belum mempunyai faktor resiko dengan melaksanakan pola hidup sehat. 29 Pencegahan penyakit infeksi meningitis dapat dilakukan dengan pemberian vaksin pada bayi agar mendapatkan kekebalan tubuh terhadap bibit penyakit tersebut. Universitas Sumatera Utara Untuk meningitis dengan bakteri Haemophilus influenza dapat dicegah dengan pemberian imunisasi vaksin gabungan H. influenza tipe b yang dapat diberikan mulai pada sekitar usia 2 bulan atau sesegera mungkin sesudahnya. Untuk mencegah terinfeksi meningitis bakteri N. meningitidis pada anak resiko tinggi umur di atas 2 tahun dianjurkan untuk mendapatkan vaksin quadrivalen meningokokus terhadap serogrup A, C, Y, dan W135. Vaksin ini dapat diberikan untuk kontak terpajan dan selama epidemik penyakit meningokokus. 21 Untuk penderita resiko tinggi meningitis bakteri S. pneumonia harus mendapat vaksin pneumokokus. Sedangkan pada meningitis virus, dapat dicegah dengan pemberian vaksin virus yang efektif untuk polio, campak, parotitis, dan rubella. 22 Pencegahan juga dapat dilakukan dengan mengurangi kontak langsung dengan penderita, mengurangi tingkat kepadatan di lingkungan perumahan dan lingkungan seperti barak, sekolah, tenda, dan kapal. 29

b. Pencegahan Sekunder