3.3. Pemeriksaan Radiologis 4. Pengobatan Meningitis 4.1. Meningitis yang disebabkan pneumokok, meningokok : Ampisilin. 4.2 . Meningitis yang disebabkan Haemophilus influenza : Kombinasi ampisilin 4.3. Meningitis yang disebabkan enterobacteriaceae : Sef

b. Pada meningitis serosa, diperoleh hasil pemeriksaan cairan serebrospinal yang jernih meskipun mengandung sel dan jumlah protein yang meninggi.

b.3.2. Pemeriksaan darah

16 Dilakukan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju Endap Darah LED, kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit, dan kultur. a. Pada meningitis purulenta didapatkan peningkatan leukosit. b. Pada meningitis serosa didapatkan peningkatan leukosit saja. Di samping itu, pada meningitis Tuberkulosa didapatkan juga peningkatan LED.

b.3.3. Pemeriksaan Radiologis

16 a. Pada meningitis purulenta dilakukan foto kepala periksa mastoid, sinus paranasal dan foto dada. b. Pada meningitis serosa dilakukan foto dada, foto kepala, dan bila mungkin dilakukan CT Scan.

b.4. Pengobatan Meningitis

14 Penderita diberikan pengobatan dengan pemberian antibiotik yang sesuai dengan jenis penyebab meningitis, yaitu:

b.4.1. Meningitis yang disebabkan pneumokok, meningokok : Ampisilin.

b.4.2 . Meningitis yang disebabkan Haemophilus influenza : Kombinasi ampisilin

dan kloramfenikol.

b.4.3. Meningitis yang disebabkan enterobacteriaceae : Sefotaksim, campuran

trimetoprim dan sulfametoksazol.

b.4.4. Meningitis yang disebabkan Staphylococcus aureus : Vankomisin,

sefotaksim atau setrifiakson. Universitas Sumatera Utara

b.4.5.

Bila etiologi tidak diketahui : Ampisilin ditambah kloramfenikol pada anak dan ampisilin disertai gentamisin pada neonatus.

c. Pencegahan Tersier

Pada tingkat pencegahan ini bertujuan untuk menurunkan kelemahan dan kecacatan akibat meningitis dan membantu penderita untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi-kondisi yang tidak diobati lagi, dan mengurangi kemungkinan untuk mengalami dampak neurologis jangka panjang misalnya tuli atau ketidakmampuan untuk belajar. 32 Fisioterapi dan rehabilitasi juga dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi cacat. 16 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Karakteristik Penderita Meningitis Anak 1. Kecenderungan trend 2. Sosiodemografi Umur, jenis Kelamin, pekerjaan orang tua, tempat tinggal. 3. Status gizi 4. Riwayat penyakit sebelumnya 5. Keadaan sewaktu datang 6. Asal rujukan 7. Klasifikasi meningitis 8. Gejala subjektif 9. Gejala objektif 10. Lama rawatan rata-rata 11. Keadaan sewaktu pulang 12. Sumber biaya

3.2. Definisi Operasional

3.2.1 Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang berusia antara umur 0– 14 tahun. 15 3.2.2 Penderita meningitis adalah pasien yang didiagnosa menderita infeksi cairan otak disertai radang meningitis sesuai yang tercatat dalam kartu status. Universitas Sumatera Utara