Profil Informan DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA

43

4.3. Profil Informan

1. Veni Judo Agustian Fatahillah

Mahasiswa yang tercatat di jurusan ilmu politik 2003 ini pernah menjabat sebagai gubernur Pemerintahan Mahasiswa FISIP USU untuk periode 2007-2008. Semasa perkuliahan pria yang lebih akrab dipanggil Veni ini boleh dikatakan sebagai mahasiswa yang cukup aktif berorganisasi. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah organisasi yang pernah diikutinya seperti Forum Diskusi Ilmu Politik, Ikatan Mahasiswa Ilmu Politik, Himpunan Mahasiswa Islam dan terakhir Pemerintahan Mahasiswa. Sejumlah jabatan pun yang pernah didudukinya di dalam sejumlah organisasi seperti Humas Forum Diskusi Ilmu Politik FORDIP USU periode 2003-2005 dan Kabid Litbang HMI Koms FISIP USU 2005-2006. “Organisasi sebenarnya sangat kita butuhkan untuk sebagai media penerapan ilmu yang kita dapatkan di dalam perkuliahan” begitu ujar pria ini ketika ditanya mengenai keaktifannya di dalam sejumlah organisasi. Sehingga bukan hal yang aneh pengetahuan pria ini sangat banyak mengenai Badan Hukum Milik Negara meskipun pria ini sendiri sudah menamatkan studinya di tahun 2008. Pengetahuan ini sendiri diakuinya banyak didapatnya dari diskusi-diskusi yang dilakukannya selama menjadi mahasiswa dan semakin bertambah ketika ia menduduki jabatan sebagai gubernur Pemerintahan Mahasiswa FISIP USU. “Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk lebih kritis di dalam melihat segala sesuatu yang ada, begitu pula dengan BHMN ini, kita harus melihat sebenarnya BHMN ini membawa efek yang bagaimana bagi kita khususnya mahasiswa, dan Universitas Sumatera Utara 44 sebenarnya apakah USU sendiri sudah siap atau belum untuk menerapkan bentuk baru ini”ucapnya sembari mengakhiri wawancara yang ada.

2. Eko Rusadi

Tidak jauh berbeda dengan curriculum vitae informan yang pertama, informan yang satu ini juga memiliki catatan karier organisasi yang cukup banyak. Sejumlah organisasi pernah dia ikuti seperi Himpunan Mahasiswa Islam dan Pemerintahan Mahasiswa. Diskusi pun bukan hal yang aneh baginya, karena posisi yang didudukinya memang menuntutnya untuk selalu melakukan diskusi- diskusi seperti posisi ketua bidang PTKP di HMI FISIP USU dan ketua bidang kastrad FISIP USU. “Penambahan intelektualitas merupakan modal yang paling penting yang harus dimiliki seorang mahasiswa, dan dengan bertukar pikiran dengan yang lainnya merupakan salah satu cara yang paling maksimal untuk menambah intelektualitas dan pengetahuan kita”. Pria ini memiliki prinsip bahwa mahasiswa di samping menuntut ilmu untuk bekal baginya kedepannya tetapi juga harus dapat menciptakan suatu solusi yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang terjadi. Seperti yang dikemukakannya dalam wawancara “Sebaiknya mahasiswa bukan hanya berkutat dengan permasalahan mengkritisi suatu masalah, tetapi sudah harus dapat bergerak untuk menciptakan suatu solusi setelah mengkritisi”. Lebih lanjutnya ia mengungkapkan bahwa jika hal itu dapat dilakukan maka ke depannya pasti akan lebih banyak perubahan ke arah positif yang terjadi. Universitas Sumatera Utara 45

3. Ferdiansyah Putra

Pria yang berumur 22 tahun ini tercatat sebagai mahasiwa departemen kesejahteraan sosial 2006. Saat ini ia menjabat sebagai Gubernur Pemerintahan Mahasiswa FISIP USU untuk masa periode 2010-2011. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Pemerintahan Mahasiswa, pria ini juga mempunyai pengalaman organisasi yang cukup banyak diantaranya adalah Ketua Umum Forum Anak Negeri FAN, Sekretaris KAM RAYA FISIP USU Periode 2009-2010 dan Wasekum PTKP HMI Kom’s FISIP USU Peride 2010- 2011. Sebagai seseorang yang menjabat posisi Gubernur Pemerintahan Mahasiswa di FISIP USU, pengetahuan pria ini tentang BHMN tentu lah boleh kita katakan cukup banyak. Hal ini dapa dilihat dari kemampuan pria dalam menguasai diskusi diskusi yang berhubungan dengan BHMN. Ia sendiri mempunyai pendapat pribadi ketika disinggung mengenai konsep BHMN “Tanpa bersifat tendensius, menurut saya pribadi penerapan konsep BHMN dapat kita katakan telah mengangkangi UUD 45 tentang pendidikan adalah tanggung jawab negara” lebih lanjut ia menambahkan dengan tegas bahwa mahasiswa sekarang hanya berorientasikan cepat tamat dan kerja sehingga terasing dengan realitas social yang ada

4. M. Isman Hutabarat

Pria ini ketika masih berkuliah dulu mengenyam pendidikannya di departemen komunikasi dan tercatat sebagai mahasiswa stambuk 2002. Ia sendiri Universitas Sumatera Utara 46 merupakan sosok yang amat akrab dengan organisasi-organisasi mahasiswa di fisip usu. Selain pernah menjabat sebagai Gubernur di FISIP USU untuk periodisasi 2006-2007, beliau juga pernah menjabat sebagai ketua imajinasi di periode 2005-2006. Pria ini mengatakan bahwa dengan adanya konsep BHMN mahasiswa secara tidak langsung diarahkan hanya berorientasikan nilai perkuliahan saja dan sering tidak memahami tri darma perguruan tinggi yang seharusnya menjadi tanggung jawab mahasiswa.

5. M. Zaky Sahreza

Tidak jauh berbeda dengan informan lainnya, pria ini sendiri pun dapat dikatakan aktif di dalam organisasi-organisasi kemahasiswaan, bahkan hingga sekarang pria ini sendiri masih aktif di dalam memberikan diskusi-diskusi bagi organisasi tempatnya bernaung dulu. Pria ini dulu semasa kuliahnya terdaftar sebagai mahasiswa departemen sosiologi stambuk 1999 dan dikenal sangat menyukai filsafat. Dia juga sempat menjabat sebagai Gubernur Pemerintahan Mahasiswa FISIP USU periode 2004- 2005. Pengalaman organisasi yang cukup banyak pada masa kuliahnya juga membuat pria 29 tahun ini sedikit banyak memahami persoalan persoalan yang telah ditimbulkan oleh kebijakan BHMN tersebut. Menurutnya dampak yang paling mengerikan dari BHMN bukan dari sisi fisiknya tetapi lebih kepada manipulasi kesadaran terhadap mahasiswa yang Universitas Sumatera Utara 47 membuat mahasiswa menjadi terasing dan jauh dari realita pendidikan yang sebenarnya.

6. Dika Yudistira

Pria ini sekarang menjabat sebagai pengurus pemerintahan mahasiswa sebagai ketua bidang kajian strategis untuk periodesasi 2010-2011. Sebelum bergabung dengan organisasi Pemerintahan Mahasiswa pria ini juga telah banyak mengecap organisasi-organisasi mahasiswa lainnya. Pria kelahiran Pangkalan Brandan ini merupakan mahasiswa departemen kesejahteraan social. Dia mengakui bidang yang tengah dijabatinya di dalam Pemerintahan Mahasiswa sangat erat kaitannya dengan gerakan mahasiswa. Oleh karea itu, pembahasan tentang BHMN merupakan salah satu kajian yang penting bagi diskusi-diskusi mahasiswa yang ada. Ia menyatakan bahwa dengan adanya BHMN telah mengakibatkan kenaikan spp sehingga semakin menyulitkan orang-orang memiliki keterbatasan dana untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi lagi.

7. Roland Ahmadi

Pria ini semasa kuliahnya terdaftar sebagai mahasiswa jurusan ilmu politik stambuk 2003. Dia juga sempat menjabat sebagai salah satu pengurus inti Pemerintahan Mahasiswa yaitu sebagai Sekretaris Jenderal Pemerintahan Mahasiswa FISIP USU. Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai ketua bidang pembinaan anggota hmi komisariat fisip usu periode 2005-2006. Menurutnya ketika kita Universitas Sumatera Utara 48 membahas mengenai BHMN pasti kita harus membahas mengenai dampak positif dan juga dampak negatif yang ditimbulkannya. Akan tetapi untuk saat ini ia masih tetap meyakini bahwa dampak negatif yang ditimbulkan dari BHMN ini lebih banyak daripada dampak positif yang ditimbulkannya.

4.4. Dampak-Dampak yang Ditimbulkan Dari Penerapan Bentuk USU