58 Ketika ditanyai mengenai jumlah uang kuliah yang dibebankan untuk
mahasiswa regular yang ada di FISIP USU, Ferdiansyah Putra yang saat ini menjabat sebagai Gubernut PEMA FISIP USU mengemukakan “Untuk program
studi Ilmu Komunikasi dan Administrasi Negara, mahasiswa yang masuk melalui Jalur Reguler Mandiri dikenakan uang SPP sebesar Rp 7.500.000- setiap
tahunnya. Sedangkan untuk program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Sosiologi, Antropologi, dan Ilmu Politik jumlah uang SPP yang harus dibayarkan setiap
tahunnya adalah sebesar Rp 5.000.000,-“. Mengenai tanggapannya tentang efek dari jalur regular mandiri ini
Ferdiansyah Putra memberikan pendapatnya “Semakin lama saya pikir bukan hal yang tidak mungkin nantinya slogan-slogan yang miskin dilarang sekolah itu
menjadi kenyataan soalnya kursi regular mandiri ini selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan secara otomatis mengurangi jumlah kursi
SPMB dan PMP, dan sekarang ini memang yang dapat menjadi mahasiswa di USU itu bukan hanya yang memiliki kemampuan secara intelektual saja, namun
harus memiliki kemampuan secara finansial juga”.
2. Kenaikan Uang SPP Program Sarjana dan Diploma 3
Perubahan status USU menjadi BHMN sebenarnya hanya sekedar pemindahan kekuasaan dari pusat ke tingkat lokal. Walaupun ada kata “Milik
Negara” tetapi sebenarnya peran Negara ataupun pemerintah pusat sudah semakin kecil. Hal ini dapat kita lihat dari berhentinya tanggung jawab pusat dalam hal
Universitas Sumatera Utara
59 pembiayaan kepada USU serta berkurangnya pengalokasian anggaran daerah
untuk pembiayaan jalannya proses pendidikan di USU. Dengan kata lain USU didorong untuk mencari pembiayaan sendiri dalam
menyelenggarakan pendidikan antara lain yang berasal dari pemerintah, masyarakat, pihak luar negeri yang tidak mengikat, serta dari usaha dan tabungan
USU. Walaupun masih ada biaya yang berasal dari APBD namun jumlahnya tidak mencukupi untuk melaksanakan penyelenggaraan pendidikan secara keseluruhan.
“Saya pikir jika berbicara dampak negatif yang ditimbulkan dari perubahan USU menjadi BHMN, dampak utama yang dapat dilihat adalah dengan
naiknya uang SPP mahasiswa” ucap Eko Rusadi saat ia memaparkan dampak negatif yang ditimbulkan dari perubahan USU menjadi BHMN. Lebih lanjutnya ia
mengemukakan “Sekarang kita lihat saja fakta di lapangan langsung, uang SPP mahasiswa baru Program Diploma D3 pada mengalami kenaikan semenjak
Tahun Ajaran 2007-2008. bahkan tidak tangung-tanggung kenaikan SPP bahkan sampai 200 lebih”.
Hampir senada dengan yang disampaikan oleh Eko Rusadi Dika Yudhistira menyampaikan “Uang SPP program studi Administrasi Perpajakan
saja yang awalnya hanya Rp 1.000.000,- mengalami kenaikan menjadi Rp 3.000.000-, dan bahkan akibat dari kebijakan itu ada beberapa teman-teman yang
mengurungkan niatnya untuk kuliah”. Kenaikan uang kuliah ini sendiri pun lagi-lagi mengalami kenaikan
kembali untuk mahasiswa baru periode 2010-2011. USU mengeluarkan kebijakan
Universitas Sumatera Utara
60 baru unttuk menaikkan uang kuliah bagi setiap program studi. Program studi IPA
eksakta seperti Kedokteran, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Matematika dan Ilmu Pengertahuan Alam, Farmasi, Keperawatan dan Psikologi yang awalnya
hanya dikenakan uang kuliah sebesar Rp 1.000.000,- setiap tahunnya sekarang naik menjadi Rp 2.000.000,- setiap tahunnya. Sedangkan untuk program studi IPS
sosial seperti Ekonomi, Sastra, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Hukum yang pada awalnya dikenakan uang kuliah sebesar Rp 750.000,- setiap tahunnya
sekarang menjadi Rp 1.500.000,- setiap tahunnya. Ketika ditanya tanggapannya dengan kenaikan uang SPP ini bagi
mahasiswa baru Ferdiansyah Putra mengatakan “Jelas kebijakan ini menurut saya pribadi terlalu membebankan kawan-kawan mahasiswa apalagi kenaikan ini
belum patut dilakukan USU karena dari beberapa contoh kasus kenaikan uang kuliah ini tidak diikuti dengan peningkatan fasilitas yang ada bagi mahasiswa.
Lebih lanjut lagi dia menambahkan “Meskipun kenaikan uang kuliah ini diakui pihak rektorat hanya dikenakan kepada mahasiswa baru periode 2010-2011 akan
tetapi tentu saja kebijakan ini tetap memberatkan masyarakat kurang mampu yang ingin menimba ilmu di USU”.
Kebijakan pemerintah yang merubah status USU menjadi BHMN menurut Eko Rusadi secara langsung telah mendorong petinggi-petinggi USU untuk
melahirkan kebijakan menaikkan uang SPP hingga mencapai 200 untuk program studi diploma dan 100 untuk program studi sarjana. Tentu saja ini
sama artinya dengan menutup akses bagi masyarakat miskin yang tidak memiliki kemampuan finansial untuk menimba ilmu di USU.
Universitas Sumatera Utara
61 Disisi lain, kenaikan uang kuliah yang dilakukan oleh pihak rektorat
ternyata berbanding terbalik dengan penyediaan fasilitas yang ada di tiap universitas seperti yang dikatakan oleh Ferdiansyah Putra pada halaman
sebelumnya. Karena ternyata tidak mengalami peningkatan fasilitas dalam rangka penunjang kegiatan belajar mengajar juga tidak cukup signifikan.
3. Kenaikan Biaya Pendaftaran