Hakikat Pendidikan Lingkungan Hidup

“ a. Pengembangan materi pendidikan dan pelatihan di bidang lingkungan hidup b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dibidang lingkungan hidup c. Penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat dibidang lingkungn hidup d. Pembinaan pendidikan dan pelatihan dibidang lingkungan hidup e. Program lain yang berkaitan dengan lingkungan hidup “. Pendidikan harus membuka mata terhadap pentingnya perlindungan lingkungan hidup sehingga pembangunan dapat berlanjut untuk generasi kini dan yang akan datang. Menurut Soerjani 1987 :“Kegiatan manusia pada lingkungan akan menimbulkan dampak, dampak ini akan dikoreksi alam sendiri, dan oleh lembaga berwawasan lingkungan seperti Bapedal dan lembaga pelatihan mengoreksi sikap dan koreksi teknologi. Koreksi sikap untuk membentuk manusia berwawasan likungan, sedangkan koreksi teknologi untuk penerapan teknologi yang efisien dan efektif. Untuk ketahanan dan kelestarian lingkungan hidup”.

2.4. Hakikat Pendidikan Lingkungan Hidup

Pendidikan lingkungan hidup menurut konvensi UNESCO di Tbilisi 1997 merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menciptakan suatu masyarakat dunia yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan masalah-masalah yang terkait di dalamnya serta memiliki pengetahuan, motivasi, komitmen, dan keterampilan untuk bekerja, baik secara perorangan maupun kolektif dalam mencari alternatif atau memberi solusi terhadap permasalahan lingkungan hidup yang ada sekarang dan Universitas Sumatera Utara untuk menghindari timbulnya masalah-masalah lingkungan hidup baru Gyallay, 2004. Adapun tujuan umum pendidikan lingkungan hidup menurut konferensi Tbilisi 1997 adalah: 1 untuk membantu menjelaskan masalah kepedulian serta perhatian tentang saling keterkaitan antara ekonomi, sosial, politik, dan ekologi di kota maupun di wilayah pedesaan; 2 untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, komitmen, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan, dan 3 untuk menciptakan pola perilaku yang baru pada individu, kelompok, dan masyarakat sebagai suatu keseluruhan terhadap lingkungan Gyallay, 2004. Tujuan yang ingin dicapai tersebut meliputi aspek: 1 pengetahuan, 2 sikap, 3 kepedulian. 4 keterampilan, dan 5 partisipasi Gyallay, 2004, sedangkan Internasional Working Meeting On Environment Education Inschool Curriculum, dalam rekomendasinya mengenai pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup, menyatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan hendaknya merupakan suatu proses mereorganisasi nilai dan memperjelas konsep-konsep untuk membina keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menghargai antar hubungan manusia, kebudayaan, dan lingkungan fisiknya. Pendidikan lingkungan hidup harus juga diikuti dengan praktik pengambilan keputusan dan merumuskan sendiri ciri-ciri perilaku yang didasarkan pada isu-isu tentang kualitas lingkungan Schmieder, 1977. Dengan demikian, proses pembelajaran pendidikan lingkungan hidup yang dilakukan selain memperluas wawasan kognitif hendaknya juga menyentuh ranah Universitas Sumatera Utara keyakinan ilmiah, sikap, nilai, dan perilaku. Tillar 2000 juga menekankan hal yang senada, yakni hakikat pendidikan adalah proses menumbuh-kembangkan eksistensi peserta didik yang memasyarakat membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional, dan global.

2.5. Hakikat Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup

Dokumen yang terkait

Kajian tentang Penerapan Sekolah Berwawasan Lingkungan melalui Program Sekolah Adiwiyata Nasional pada SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara

5 109 191

Pengaruh Perilaku Ibu Tentang Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kecacingan Anak Di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir 2008

2 70 120

Peranan Koordinasi Antara Instansi Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Terhadap Bahan Galian Golongan “C” Di Kabupaten Langkat

0 24 130

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 7 85

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN SIKAP TERHADAP OTORITAS GURU Hubungan Antara Persepsi Tentang Kesehatan Lingkungan Sekolah Dan Sikap Terhadap Otoritas Guru Dengan Minat Belajar Siswa.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PERILAKU SISWA MENGENAI KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEMASAN 1 NO.64 SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2013/2014.

0 1 16

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SEKECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 2 154

PERSEPSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI TERHA

0 0 318

A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan - Kajian tentang Penerapan Sekolah Berwawasan Lingkungan melalui Program Sekolah Adiwiyata Nasional pada SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara

1 1 38

Kajian tentang Penerapan Sekolah Berwawasan Lingkungan melalui Program Sekolah Adiwiyata Nasional pada SMA Negeri di Kabupaten Batu Bara

2 35 21