Cara konsumsi Perilaku diet

asam lebih lama dan memberikan peluang lebih besar dalam proses perusakan enamel. 26 Durasi makanan dan minuman di rongga mulut dapat dipengaruhi oleh bentuk fisik makanan dan cara konsumsi makanan minuman. Makanan dalam bentuk cair memiliki durasi yang singkat di dalam rongga mulut, sehingga waktu kontak makanan dengan permukaan gigi tidak lama. Durasi konsumsi minuman yang mengandung gula akan lebih lama pada anak yang mengkonsumsi dengan botol daripada konsumsi dengan gelas. 22

2.2.5 Cara konsumsi

Perpindahan konsumsi susu dari ASI menuju botol dengan susu formula sering menimbulkan kendala tersendiri, karena anak enggan minum dengan susu botol. Salah satu trik orang tua adalah dengan menambahkan gula ke dalam susu formula sebagai pengganti rasa manis laktosa yang terdapat dalam ASI dan susu sapi. Dengan menambahkan gula, batita jadi mau meminum susu botolnya, namun hal ini sangat perlu diwaspadai karena pemberian gula pasir untuk seterusnya sangat mempengaruhi timbulnya kerusakan pada gigi. Kontak yang berkepanjangan antara permukaan gigi dengan cairan yang mengandung gula akan menimbulkan pola khas dari karies gigi, terutama pada gigi insisivus. Memberikan susu botol untuk membuat anak tidur merupakan kebiasaan yang sulit dihentikan. Selama menyusui, dot terletak di bagian palatal sehingga susu atau minuman manis lainnya tergenang pada gigi atas yang dapat menyebabkan mikroorganisme dalam mulut menghasilkan asam disekeliling gigi. Karena aliran dan kapasitas netralisasi saliva yang berkurang saat tidur, maka demineralisasi menjadi proses yang dominan. 7 7,22,24 Menggunakan botol merupakan predisposisi terhadap S-ECC karena dot yang menghambat akses saliva untuk gigi desidui maksila. Disisi lain, gigi insisivus mandibula dekat dengan kelenjar saliva utama dan terlindungi oleh permukaan lidah bagian depan. Hal ini menjadikan pola karies botol yang khas karena gigi insisivus mandibula yang relatif imun terhadap karies. 3 Anak yang menggunakan botol mengalami kerusakan pada gigi anterior dibandingkan dengan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA anak yang tidak menggunakan botol. Pola karies di bagian anterior ini juga lebih tinggi pada anak yang menggunakan botol saat akan tidur atau sepanjang hari dibandingkan dengan anak yang tidak memakai botol. American Academic of Pediatric Dentistry tidak merekomendasikan penggunaan dot pacifier. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa penggunaan dot adalah faktor risiko untuk otitis media pada anak-anak. 22 Cara makan pada batita berkaitan dengan pola karies dan keparahannya dan juga bergantung dengan durasi. 22 Banyak orang tua yang mengeluhkan adanya kebiasaan makan anaknya yang tidak berkenan baginya seperti mengemut makanan. Mengemut makanan diartikan sebagai cara makan dengan proses yang lama di luar kewajaran serta mempertahankan makanan di dalam mulutnya tanpa dikunyah dan ditelan. Faktor kemudahan terutama akibat kesibukan di kota besar membuat anak mendapatkan makanan instan yang biasanya lebih memperhatikan kandungan asupan dibandingkan konsistensi dan tekstur dari makanan itu sendiri. Selain itu makanan olahan yang beredar di masyarakat yang merupakan makanan hasil olahan seperti nugget, burger, ayam goreng siap saji, mempunyai rasa yang gurih akan tetapi lunak. Lunaknya makanan akan membuat anak tidak melatih rahangnya untuk mengunyah, sehingga dalam jangka waktu 1 sampai 2 tahun sekitar anak berusia 3 tahun kemampuan ototnya untuk menggerakan rahang menjadi lemah dan anak memilih untuk menyimpan makanannya di dalam mulut. Kebiasaan makan sambil bermain atau sambil menonton film kartun kesukaan anak, membuat anak tidak fokus terhadap apa yang seharusnya dia lakukan saat makanan. Semakin lama karbohidrat disimpan di dalam mulut, maka akan menyebabkan gigi terpapar zat asam lebih lama dan memberikan peluang lebih besar dalam proses perusakan enamel dibandingkan makanan yang langsung larut. 26 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.3 Kerangka Teori