Jenis konsumsi Perilaku diet

2.2 Perilaku diet

Diet merupakan makananminuman yang dikonsumsi setiap hari. Anak-anak cenderung lebih menyukai makanan manis-manis dan lengket yang bisa menyebabkan terjadinya karies gigi, terutama di lingkungan sekolah yang makanan dan minuman kariogeniknya bervariasi. 10 Perilaku diet yang dikonsumsi sangat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu proses perkembangbiakan mikroorganisme di dalam mulut. Perilaku diet yang menyebabkan karies dikarenakan beberapa faktor yang salah dalam aplikasinya. Faktor tersebut adalah jenis makanan minuman yang dikonsumsi, waktu, durasi , frekuensi, bentuk makanan yang dikonsumsi serta cara mengonsumsinya. Analisa diet dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat faktor risiko seseorang terhadap pengalaman karies. Terdapat dua teknik utama dalam mengevaluasi diet yang dikonsumsi. Pertama dengan mencatat konsumsi makanan dalam dua puluh empat jam mendatang. Teknik ini biasa disebut ‘sistem pengamatan 24 jam’. Metode lainnya adalah dengan memperoleh cacatan diet 3-7 hari. Semua makanan atau minuman yang dikonsumsi selama itu dicatat oleh pasien. Dokter gigi harus memberikan instruksi yang jelas agar pasien mengerti dengan pasti cara mengisi lembar dietnya. Beberapa informasi yang harus tertera dalam pencatatan diet adalah Jenis makanan, lama konsumsi, jumlah, waktu konsumsi dan cara konsumsi. Setelah diisi kemudian dokter akan melakukan analisis dan memberikan anjuran diet pada pasien. Sistem pencatatan diet ini tidak terlepas dari kerjasama dan kejujuran pasien. 27 16,20

2.2.1 Jenis konsumsi

Makanan yang mengandung karbohidrat merupakan makanan yang kariogen, namun tidak semua karbohidrat bersifat kariogen. Jumlah dan tipe karbohidrat dalam suatu makanan merupakan faktor yang menentukan efek makanan tersebut terhadap kesehatan gigi Tabel 1. 19 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 1. Jenis karbohidrat berdasarkan tingkat kariogeniknya Jenis gula 19 Kariogenitas Sukrosa Tinggi Laktosa Sedang Glukosa Sedang Maltosa Sedang-rendah Fruktosa Sedang Sorbitol Rendah Mannitol Rendah Xylitol Rendah Pati Rendah Simple carbohydrate, yang sering disebut fermentasi karbohidrat, lebih kariogenik dari pada karbohidrat kompleks. Sukrosa merupakan fermentasi karbohidrat yang paling kariogen. Walaupun gula lainnya tetap berbahaya, sukrosa merupakan gula yang paling banyak di konsumsi, sehingga merupakan penyebab karies yang utama. Sukrosa juga merupakan jenis karbohidrat yang merupakan media untuk pertumbuhan dan meningkatkan koloni bakteri Streptococcus mutans. Kandungan sukrosa dalam makanan seperti permen coklat dan makanan manis merupakan faktor pertumbuhan bakteri yang pada akhirnya akan meningkatkan proses terjadinya karies gigi. 1 Karbohidrat kompleks, dalam bentuk zat pati di dalam buah dan sayuran, memiliki tingkat kariogenitas yang rendah. Hal ini disebabkan karena zat pati terlebih dahulu diuraikan menjadi gula monosakarida sebelum ia bisa dimanfaatkan oleh plak. Beberapa penelitian menyatakan protein dan lemak hanya sedikit atau tidak sama sekali menyebabkan kerusakan pada gigi. 10,19 19 Makanan yang mengandung protein yang tinggi seperti daging dan kacang-kacangan akan diubah menjadi zat yang bersifat alkali basa oleh bakteri dalam mulut, sehingga dapat menghambat terjadinya karies gigi. Makanan yang paling tinggi menyebabkan kerusakan merupakan makanan yang kariogenik tinggi. Makanan yang tidak menyebabkan kerusakan gigi disebut makanan nonkariogenik. 10 Riset yang dilakukan oleh peneliti di Eastman Dental Center UNIVERSITAS SUMATERA UTARA di New York mengkategorikan makanan berdasarkan tingkat kariogeniknya Tabel 2. 19 Tabel 2. Jenis makanan berdasarkan tingkat kariogeniknya 19 Potensi Jenis Makanan Tinggi Buah yang dikeringkan, permen, coklat, sereal, kue, biskuit, donat, cupcake, dan bahan pemanis tambahan. Sedang Jus buah, sirup, manisan, buah kalengan, minuman ringan, roti dan potato chips. Rendah Sayur, susu, kacang, jagung dan yoghurt. Tidak berpotensi Daging, ikan, lemak dan minyak Mampu menghambat karies Keju dan golongan xylitol 2.2.2 Frekuensi konsumsi Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula diantara jam makan berhubungan dengan peningkatan karies yang besar. Sesuai dengan penjelasan pada kurva Stephan bahwa konsumsi sukrosa akan meningkatkan aktivitas bakteri untuk memproduksi asam dan menurunkan pH rongga mulut dalam waktu 20 sampai 30 menit. Frekuensi konsumsi makanan dan minuman yang terlalu sering dapat menyebabkan buffer saliva tidak mempunyai kesempatan untuk menetralisir pH asam di rongga mulut sehingga proses demineralisasi menjadi dominan. Penelitian Graff menyatakan bahwa dibutuhkan waktu tiga jam jeda antara waktu makan untuk menormalkan pH setelah terpapar dengan makanan kariogenik. 19,21 21 Jika anak hanya makan tiga kali sehari, tanpa ‘ngemil’ diantara jam makan kecuali air, gigi hanya terpapar asam tiga kali dua puluh menit dalam sehari. Akan tetapi, kebanyakan orang, terutama anak-anak, ngemil diantara jam makan, dan kebanyakan snack yang dimakan merupakan kariogenik sehingga zat asam yang dihasilkan bertambah. Acid attack yang terus berulang ini dapat menyebabkan kerusakan pada enamel, 19 yang merupakan tahap pertama dalam inisiasi karies gigi. Semakin sering terjadi perubahan pH, maka semakin cepat pula proses karies terjadi. 23 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.2.3 Bentuk fisik