Variabel −Variabel Penelitian Definisi Operasional

Kriteria eksklusi : a. Anak menolak untuk diperiksa b. Gigi berjejal

3.4 Variabel −Variabel Penelitian

a. Variabel Terikat : Pengalaman ECC b. Variabel Bebas : Perilaku diet anak yaitu pola makan utama, pola makan selingan, pola minum minuman manis, dan pola minum susu.

3.5 Definisi Operasional

a. Early Childhood Caries ECC adalah kerusakan yang terjadi pada satu atau lebih gigi yang dapat berupa lesi kavitas atau non kavitas, gigi dengan indikasi pencabutan karena karies, permukaan gigi desidui yang ditambal pada usia 0 – 71 bulan dan diukur dengan indeks kriteria Miller, yaitu : d decayed : Gigi yang mengalami karies dan indikasi tambalan eextracted : Gigi yang indikasi pencabutan karena karies f filling : Gigi yang sudah ditambal karena karies ttooth : Satuan gigi desidui Cara pengukurannya : Semua gigi diperiksa dengan satu gigi hanya memiliki satu nilai kategori d atau e atau f. b. Usia anak adalah 37 – 71 bulan, dihitung dari tanggal lahir sampai waktu dilakukan penelitian sekarang. Apabila sampel terdahulu telah melewati usia 71 bulan sejak penelitian dilakukan maka sampel tidak digunakan. c. Perilaku diet anak adalah semua makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam waktu 24 jam dicatat selama 7 hari yang dicatat dalam lembar pencatatan perilaku diet anak, kemudian akan dikategorikan menjadi pola makan utama, pola makan selingan, pola minum minuman manis dan pola minum susu, yang nantinya UNIVERSITAS SUMATERA UTARA akan dijumlahkan keseluruhan menjadi nilai pola diet anak. Lembar pencatatan perilaku diet anak diperoleh dari peneliti, lembar tersebut berisi identitas anak, contoh pengisian lembar catatan diet dari peneliti dan lembar catatan diet anak sebanyak 10 lembar jumlah lembar dilebihkan 3 untuk pencatatan diet yang panjang untuk diisi oleh orang tua dengan catatan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak selama 7 hari. Lembar diet yang telah diisi orang tua kemudian akan dianalisis seperti berikut. Tabel 3. Definisi operasional perilaku diet pola makan utama Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Nilai Bobot Skala Ukur Frekuensi Makan Utama Rerata frekuensi makan utama perhari. Didapat dari jumlah keseluruhan frekuensi makan utama selama 7 hari kemudian dibagi 7. Makan utama merupakan keteraturan anak mengkonsumsi makanan berat pada jam-jam tertentu selama ≤ 4 hari. 1-3kalihari 3 3 kali hari 1 Ordinal Durasi Makan Utama Lamanya durasi anak menghabiskan makanan utama dalam sekali makan yang paling sering dilakukan. Diambil dari modus data keseluruhan. 1 - 20 menit 3 21 – 30 menit 2 30 menit 1 Ordinal Jumlah 6 Kriteria perilaku diet pola makan utama: a. baik : 5-6 80 b. sedang : 4 60-79 c. buruk : ≤ 3 59 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4. Definisi operasional perilaku diet pola makan selingan Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Nilai Bobot Skala Ukur Frekuensi Makan Selingan Rerata frekuensi makan selingan perhari. Didapat dari jumlah keseluruhan frekuensi makan selingan selama 7 hari kemudian dibagi 7. 0-1 kalihari 3 2-3 kalihari 2 ≥4kalihari 1 Ordinal Durasi Makan Selingan Lamanya durasi anak menghabiskan makanan selingan dalam sekali makan yang paling sering dilakukan. Diambil dari modus data keseluruhan. 1 - 20 menit 3 21 – 30 menit 2 30 menit 1 Ordinal Jenis Makanan Selingan Kariogenik Keteraturan mengonsumsi makanan selingan yang berkariogenik tinggi buah yang dikeringkan, permen, coklat, sereal, kue, biskuit, donat, cupcake, dan bahan pemanis tambahan Mengonsumsi 0-1 hari minggu 3 dalam hitungan hari selama 7 hariseminggu. Mengonsumsi 2-3 hari minggu 2 Mengonsumsi ≥4 hari minggu 1 Ordinal Bentuk Makanan Selingan Sifat fisik makanan yang sering dikonsumsi dalam 7 hari. Didapat dari modus data keseluruhan. Padat mie, kentang, lontong, gorengan dan sejenisnya. Cair bubur, sup, dan sejenisnya. Lengket roti, biskuit, sereal, cupcake, donat, kue, coklat, permen, dan sejenisnya Padat 3 Cair 2 Lengketsticky 1 Ordinal Jumlah 12 Kriteria perilaku diet pola makan selingan: a. baik : 10-12 80 b. sedang : 8-9 60-79 c. buruk : ≤ 7 59 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 5. Definisi operasional perilaku diet pola minum minuman manis selain susu Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Nilai Bobot Skala Ukur Frekuensi Minum Minuman Manis Rerata frekuensi minum minuman manis perhari. Didapat dari jumlah keseluruhan frekuensi minum minuman manis selama 7 hari kemudian dibagi 7. Minuman manis dapat berupa teh manis, minuman ringan, jus, dan sejenisnya. 0-1kalihari 3 2-3 kalihari 2 ≥4 kali hari 1 Ordinal Durasi Minum Minuman Manis Lamanya durasi anak menghabiskan minuman manis yang paling sering dilakukan. Diambil dari modus data keseluruhan. 1 - 20 menit 3 21 – 30 menit 2 30 menit 1 Ordinal Minuman Manis dengan Botol Pada Malam Hari sebelum dan sewaktu tidur Keteraturan anak mengonsumsi minuman manis dengan botol pada malam hari, terhitung setelah anak selesai makan utama dalam hitungan hari selama 7 hariseminggu. Tidak 3 1-3 hariminggu 2 4-7 hari minggu 1 Ordinal Jumlah 9 Kriteria perilaku diet pola minum minuman manis: a. baik : 8-9 80 b. sedang : 6-7 60-79 c. buruk : ≤ 5 59 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 6. Definisi operasional perilaku diet pola minum susu Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Nilai Bobot Skala Ukur Frekuensi Minum Susu Rerata frekuensi minum susu perhari. Didapat dari jumlah keseluruhan frekuensi minum susu selama 7 hari kemudian dibagi 7. 0-2 kalihari 3 3-4 kalihari 2 ≥5 kali hari 1 Ordinal Durasi Minum Susu Lamanya durasi anak menghabiskan susu yang paling sering dilakukan. Diambil dari modus data keseluruhan. 1 - 20 menit 3 21 – 30 menit 2 30 menit 1 Ordinal Minum Susu dengan Botol Pada Malam Hari sebelum dan sewaktu tidur Keteraturan anak mengonsumsi susu dengan botol pada malam hari, terhitung setelah anak selesai makan utama dalam hitungan hari selama 7 hariseminggu. Tidak 3 1-3 hari minggu 2 ≥4 hari minggu 1 Ordinal Jumlah 9 Kriteria perilaku diet pola minum susu : a. baik : 8-9 80 b. sedang : 6-7 60-79 c. buruk : ≤ 5 59 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 7. Nilai pola diet anak Perilaku Diet Jumlah Nilai Nilai maksimal pola makan utama 20 6x4 = 24 Nilai maksimal pola makan selingan 30 12x6 = 72 Nilai maksimal pola minum minuman manis 25 9x5 = 45 Nilai maksimal pola minum susu 25 9x5 = 45 Nilai keseluruhan Total 100 186 Kriteria penilaian pola diet anak: a. baik : 149-186 80 b. sedang : 112-14860-79 c. buruk : ≤ 111 59

3.6 Cara Pengambilan Data