Analisis Statistik Hubungan Pola Minum Susu dengan Pengalaman ECC

Tabel 14. Hasil analisis statistik hubungan pola minum minuman manis dengan pengalaman ECC Pola minum minuman manis n Pengalaman ECC deft Rerata ± SD p Baik Sedang Buruk 68 64,7 33 31,4 4 3,80 4,40 ± 4,63 6,12 ± 4,54 8,75 ± 1,70 0,048 p 0,05

4.5 Analisis Statistik Hubungan Pola Minum Susu dengan Pengalaman ECC

Pola minum susu dibagi atas tiga variabel yaitu frekuensi, durasi dan minum susu botol pada malam hari. Berdasarkan variabel frekuensi minum susu, rerata deft frekuensi 0-2 kalihari sebesar 4,02 ± 3,77, frekuensi 3-4 kalihari 6,27 ± 5,31 dan frekuensi ≥5 kalihari 6,00 ± 1,73. Secara statistik ada hubungan yang bermakna antara frekuensi minum susu dengan pengalaman ECC p = 0,042 Tabel 15. Berdasarkan variabel durasi minum manis, rerata deft durasi 1-20 menit sebesar 3,51 ± 3,44, durasi 21-30 menit 5,31 ± 4,61 dan durasi 30 menit 7,76 ± 5,51. Secara statistik ada hubungan yang bermakna antara durasi minum minuman manis dengan pengalaman ECC p = 0,001 Tabel 15. Berdasarkan variabel minum minuman manis dengan botol malam hari, rerata deft anak yang tidak minum minuman manis dengan botol malam hari sebesar 4,58 ± 4,27, minum minuman manis dengan botol malam hari 1-3 hariminggu 6,30 ± 5,94 dan 4-7 hariminggu 8,50 ± 4,43. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara minum minuman manis dengan botol malam hari dengan pengalaman ECC p = 0,326 Tabel 15. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 15. Hasil analisis statistik hubungan variabel pola minum susu dengan pengalaman ECC Kategori variabel pola minum susu n Pengalaman ECC deft Rerata ± SD p Fekuensi - 0-2 kalihari - 3-4 kalihari - ≥5 kalihari 61 58,1 41 39,0 3 2,8 4,02 ± 3,77 6,27 ± 5,31 6,00 ± 1,73 0,042 Durasi - 1-20 menit - 21-30 menit - 30 menit 55 52,3 29 27,6 21 20,0 3,51 ± 3,44 5,31 ± 4,61 7,76 ± 5,51 0,001 Minum dengan botol malam hari - Tidak - 1-3 hariminggu - ≥4 hariminggu 37 35,2 14 13,3 54 51,4 3,51 ± 3,69 4,29 ± 3,04 5,93 ± 5,10 0,037 p 0,05 Pola minum susu merupakan jumlah dari nilai bobot frekuensi, durasi dan minum susu botol pada malam hari. Rerata deft kategori pola minum susu baik sebesar 3,50 ± 3,26, sedang 3,98 ± 4,09 dan buruk 8,04 ± 5,16. Secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pola minum susu dengan pengalaman ECC p = 0,000 Tabel 16. ` Analisis Post-Hoc data tabel 16 dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok dengan menggunakan uji Tukey dan diperoleh hasil antara kelompok baik dan sedang p=0,048, antara kelompok baik dan buruk p=0,000 dan antara kelompok sedang dan buruk p=0,000. Diperoleh kesimpulan bahwa kelompok yang mempunyai perbedaan rerata pengalaman karies adalah kelompok anak dengan pola minum susu baik dan sedang, kelompok anak dengan pola minum susu baik dan buruk serta kelompok anak dengan pola minum minuman manis sedang dan buruk. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 16. Hasil analisis statistik hubungan pola minum susu dengan pengalaman ECC Pola minum susu n Pengalaman ECC deft Rerata ± SD p Baik Sedang Buruk 36 34,2 42 40,0 27 25,7 3,50 ± 3,26 3,98 ± 4,09 8,04 ± 5,16 0,000 p 0,05

4.2 Analisis Statistik Hubungan Perilaku Diet dengan Pengalaman ECC