lahan tersebut masih pasif yang artinya tidak diolah siapa- siapa, lahan tersebut dibiarkan begitu saja, lahan itu hanya di dapat di daerah yang paling pinggir sekali
tempat warga tinggal atau di sekitar rumah warga yang paling ujung seperti daerah pasar VI yang berada di belakang Ring road.
3.5. Lahan Non-Pertanian
Lahan pertanian dan lahan non-pertanian itu berbeda, perbedaannya yaitu dimana lahan pertanian untuk mendapatkan hasil tani dari pertanian atau hasil
pengelolaan lahan pertanian tersebut. Lain halnya dengan lahan non-pertanian itu dimana lahan tersebut dipakai untuk berbagai macam kegiatan manusia atau
aktivitas-aktivitas manusia itu sendiri diluar aktivitas yang lahannya lahan pertanian, seperti dibangunnya rumah untuk tempat tinggal, dibangunnya ruko-
ruko untuk berbisnisatau bangunan lainnnya yang dibuat menjadi tempat kerja, hal ini dilakukan oleh banyak masyarakat yaitu untuk kebutuhan yang terutama
untuk membutuhi kehidupan masyarakat yang semakin bertumbuh semakin pesat terutama di wilayah perkotaan dan pada khususnya yang di wilayah kelurahan
Tanjung Sari yang sekarang lahan tersebut kebanyakan dijumpai lahan non- pertanian dan lahan pertanian dijumpai hanya beberapa saja atau tinggal sedikit,
itupun dijumpai hanya di tempat tertentu saja yang ada di kelurahan Tanjung Sari tersebut.
Pertumbuhan penduduk dan banyaknya penduduk yang ada di kota khususnya yang ada di wilaayah kelurahan Tanjung Sari membuat lahan pertanian tersebut
dijadikan multifungsi atau banyak fungsi, makanya terajadilah lahan non-
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pertanian, ketika manusia semakin banyak terutama di perkotaan semakin banyak permintaan akan lahan dan dunia nyatanya semakin banyak lahan yang dijadikan
untuk lahan non-pertanian yaitu bangunan rumah untuk bertempat tinggal, adanya bangunan-bangunan lain seperti bangunan ruko, yaitu yang dijadikan
masyarakat untuk berbisnis atau bangunan-bangunan lainnnya yang dijadikan untuk tempat kerja.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu informan: Lahan yang saya miliki yang sekarang ini beberapa tahun belakang ini, saya
membelinya dalam kondisi lahan pertanian dan lahan pertanian tersebut saya buat menjadi rumah dan kost-kostan dan bangunan tersebut saya sewakan kepada
orang yang ingin menyewa. Banyak pendatang yang datang ke wilayah ini lah, dan mereka itu tentunya
banyak tuch yang menyewa rumah saya, dan ada juga masyarakat yang langsung membeli rumah untuk mereka yang berkeluarga dan orang yang hanya
mengontrak atau menewa kebanyakan anak-anak kuliah atau orang yang bekerja yang datang dari luar kota”.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2. Faktor Ekonomi