Dampak Harga Lahan FAKTOR PENJUALAN LAHAN DAN MENGALIH

karena kurang ketatnya penegasan peraturan tersebut dilaksanakan atau ditekankan kepada masyarakat yang melakukan alih fungsi lahan di wilayah tersebut dalam arti peraturan-peraturan tersebut tidak sepenuhnya dilakukan atau dipatuhi oleh masyarakat tersebut maka alih fungsi lahan di Kota Medan semakin marak, fokusnya pada daerah Kelurahan Tanjung Sari. Pada wilayah daerah perkotaan seperti wilayah Tanjung Sari ada peraturan yang dibuat untuk tidak sembarangan untuk membuat alih fungsi lahan terutama pada alih fungsi lahan pertanian,jika hal yang demikian semakin lama semakin tidak bisa dilaksanakan oleh banyak pihak baik itu masyarakat lokal,masyarakat pendatang dan pihak-pihak lainnya akan membuat penurunan pendapatan pangan terutama pendapatan pangan yang ada di kota Medan. Berhubungan dengan hal yang demikian alih fungsi lahan yang semakin lama semakin banyak dilakukan tanpa mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku, maka sesuai dengan apa yang direncanakan untuk menjadi sebuah kota idaman susah untuk dicapai.

2.5. Dampak Harga Lahan

Wilayah pinggiran kota yaitu daerah yang menarik bagi penduduk maupun fungsi-fungsi untuk bertempat tinggal maupun untuk menjadikannya sebagai lokasi kegiatan yang diinginkan oleh masyarakat itu. Banyak pihak yang menginginkan suatu yang sangat cocok dijadikan sebagi suatu hal yang bisa membuat pihak tersebut bisa mendapatkan hal yang diiinginkannya, ada juga pihak lain yang menginginkan lahan yang belum terbangun yang tersedia semakin sempit makin mendekati lahan kekotaan terbangun makin intensif terjadinya UNIVERSITAS SUMATERA UTARA konversi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian. Sangat sulit mendapatkan lahan yang kosong atau lahan pertanian terutama di daerah kelurahan Tanjung Sari, dimana daerah ini yang semakin banyak orang dan semakin lama semakin tidak terbatas lagi keinginan terutama untuk mendapatkan lahan yang diinginkan oleh masyarakat itu sendiri, dengan demikian lahan itu tentunya akan menjadi mahal terutama di daerah kota, karena sepetak lahan itu memang sangat mahal harganya diikuti dengan permintaan lahan yang semakin banyak dari berbagai kalangan. Dari hal ini dapat terlihat bahwa adanya ketidakseimbangan antara permintaan akan lahan dan ketersediaan akan lahan, dimana lebih banyak permintaan akan lahan akan tersedianya akan lahan yang ada karena banayak masyarakat yang membutuhkan akan lahan untuk dipakai. Lahan yang dimiliki oleh pemilik lahan, ketika adanya permintaan akan lahan dari masyarakat atau dari orang lain yang ingin membeli lahan tersebut maka pemilik lahan disini bisa bersikap lebih banyak yang membuat harga lahan tersebut bisa lebih mahal, terutama melihat semakin banyaknya permintaan akan lahan. Si pemilik lahan yang ingin menjual lahannya kepada orang lain akan sesuka hatinya membuat harga lahan kepada orang yang ingin membeli lahannya tersebut, disini si pemilik lahan berkesempatan untuk membuat harga lahan. Jika permintaan akan lahan banyak dari pihak lain maka berkesempatan pula si pemilik lahan untuk membuat harga lahan yang dimilikinya tersebut, mereka ingin mendapatkan untung yang besar apalagi ada orang yang ingin membeli lahan tersebut dengan keadaan yang sangat mendesak karena sangat membutuhkan lahan. Ketika si pembeli ingin membeli lahan yang diinginkan tersebut walaupun itu mahal itu harus jadi dibeli, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA karena banyak orang yang tertarik dengan lokasi lahan yang ada karena lokasi lahan tersebut cocok untuk dijadikan sebagi tempat usaha, jadi disini si pembeli langsung membeli lahan tersebut walaupun mahal itu tidak jadi masalah. Biasanya orang yang membeli lahan tersebut dengan harga yang mahal adalah masyarakat pribumi yang ingin membuka usaha di daerah kelurahan Tanjung Sari tersebut, mereka membeli lahan tersebut dengan tujuan untuk membuka usaha karena biasanya masyarakat pribumi yang datang ke wilayah ini dengan membeli lahan yang mahal, mereka yang sering membeli lahan tersebut dan membuatnya atau membangun berbagai bangunan sebagai tempat usaha mereka seperti bangunan- bangunan ruko yang ada di pinggir jalan. Ketika banyaknya permintaan akan lahan dari orang banyak si pemilik lahan banyak yang menjual lahannya kepada si pembeli, akan tetapi jika permintaan akan lahan berkurang maka harga lahan juga semakin berkurang, disni masyarakat yang mempunyai lahan atau si pemilik lahan banyak yang tidak menjual lahannya, dijual juga lahan yang dimiliki mereka tersebut dalam keadaan harga lahan yang rendah atau harga lahan murah itu dalam keadaan terpaksa saja, akan tetapi masyarakat yang mempunyai lahan mereka kebanyakan menjual lahannya ketika banyaknya permintaan akan lahan dan harga yang mahal. Begitu juga dengan sebaliknya dengan adanya harga lahan yang dibuat oleh si pemilik lahan kepada mereka si pembeli, masyarakat yang ingin membeli lahan tersebut ada yang dalam keadaan terpaksa untuk membeli lahan tersebut, keterpaksaan untuk membeli lahan tersebut yaitu karena sangat membutuhkan lahan, dan ada juga masyarakat si pembeli yang membeli lahan tersebut dari si penjual sesuai dengan kemampuan keuangan mereka masing-masing, walaupun UNIVERSITAS SUMATERA UTARA lahan yang diinginkan tersebut tidak bisa atau belum mampu membeli lahan yang diinginkan karena ada si pembeli yang ingin membeli lahan yang diinginkan akan tetapi keuangannya belum mencukupi untuk membeli sebanyak lahan yang diinginkan. Adanya harga lahan yang dibuat oleh pihak-pihak yang berwajib atau pihak yang berhak atas harga lahan yang mereka miliki, mempunyai harga lahan yang bermacam-macam, harga lahan yang dijual kepada orang lain yang ingin membeli lahan tersebut dan ora lain yang membutuhkan lahan tersebut. Harga lahan yang dijual kepada orang pendatang ada dalam dua macam yaitu seperti harga lahan yang masih dalam kondisi lahan pertanian, atau lahan yang sudah dijadikan perumahan, dalam arti masyarakat pendatang ada yang membeli lahan yang masih dalam kondisi lahan pertanian, ada juga yang membeli lahan yang sudah ditimbun, akan tetapi lahan tersebut kosong tidak ada apa-apa apalagi pertanian, dan ada juga masyarakat yang langsung membeli rumah yang sudah dibangun oleh pemilik lahan sebelumnya. Harga lahan yang sudah ditimbun dan harga lahan yang masih kondisi lahan pertanian berbeda-beda, terutama mereka yang langsung membeli rumah yang sudah dibangun tentu harganya lebih mahal karena sudah dalam keadaan suatu bangunan rumah yang sudah bisa langsung ditempati oleh orang yang membeli rumah tersebut. Seperti penuturan oleh salah seorang penduduk Tanjung Sari: “Lahan yang ingin saya jual kepada orang lain tergantung pada kondisi harga lahan yang terjadi di masyarakat luas atau harga lahan yang dilakukan oleh masyarakat lain juga di luar sana, saya tidak mau kalau harga lahan itu saya jual dalam harga lahan yang sangat murah . Dimana kalau harga lahan semakin menurun tentu saya belum menjualnya, tapi apabila harga lahan sudah mulai naik tentu saya akan langsung menjualnya apalagi orang yang membeli lahan tersebut masyarakat pribumi atau masyarakat yang membeli lahan disaat mereka saat mendesak dalam atau pada UNIVERSITAS SUMATERA UTARA saat-saat sangat membutuhkan lahan biasanya tentu harganya saya jual lebih mahal kan lumayan...”.

2.6. Penggunaan Lahan

Dokumen yang terkait

Alih Fungsi Lahan di Perkotaan Kel. Tanjung Sari Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian di Kel.Tanjung Sari, Kec.Medan Selayang-Medan)

8 100 116

Pengaruh Alih Fungsi Lahan terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan

1 42 3

alih fungsi lahan pertanian

0 2 13

Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Laha

0 3 35

BAB II FAKTOR PENJUALAN LAHAN DAN MENGALIH FUNGSIKAN LAHAN 2.1. Status Kepemilikan Lahan - Alih Fungsi Lahan di Perkotaan Kel. Tanjung Sari Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian di Kel.Tanjung

0 0 55

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Alih Fungsi Lahan di Perkotaan Kel. Tanjung Sari Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian di Kel.Tanjung Sari, Kec.Medan Selayang-Medan)

0 0 20

Alih Fungsi Lahan di Perkotaan Kel. Tanjung Sari Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian di Kel.Tanjung Sari, Kec.Medan Selayang-Medan)

0 1 12

BAB II FAKTOR PENJUALAN LAHAN DAN MENGALIH FUNGSIKAN LAHAN 2.1. Status Kepemilikan Lahan - Alih Fungsi Lahan Di Perkotaan, Kel.Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian Di Kel.Tanjun

0 0 55

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Alih Fungsi Lahan Di Perkotaan, Kel.Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian Di Kel.Tanjung Sari Kec.Medan Selayang-Medan)

0 0 20

Alih Fungsi Lahan Di Perkotaan, Kel.Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian Di Kel.Tanjung Sari Kec.Medan Selayang-Medan)

0 0 12