Faktor Lemahnya Perundang-undangan Yang Ada

3. Pedagang 366 orang 4. Tukang jait 48 orang 5. Tukang Batu 59 orang 6. Tukang kayu 46 orang 7. Peternak 28 orang 8. Montir 67 orang 9. Dokter 69 orang 10. Sopir 175 orang 11. Tukang Becak 328 orang 12. TNI POLRI 56 orang 13. Pengusaha 108 orang 14. Pengrajin 184 orang 15. Dll 336 orang Sumber:Kantor Kelurahan Tanjung Sari Medan 2010 Berdasarkan tabel yang ada diatas berdasarkan jumlah masyarakat berdasarkan mata pencahariannya, dimana mata pencaharian yang dimiliki oleh masyarakat kelurahan Tanjung Sari sudah kebanyakan berprofesi diluar petani, di sini menunjukan bahwa semakin lama semakin banyak masyarakat yang tidak minat lagi berprofesi sebagai petani atau semakin banyak masyarakat yang berkurang sebagai petani.

2.4. Faktor Lemahnya Perundang-undangan Yang Ada

Pembangunan yang dilakukan masyarakat pinggiran kota tersebut banyak yang menjadi sumber sorotan yang penting, dalam melakukan suatu bangunan tentunya harus ada suatu peraturan yang harus diikuti atau untuk dipatuhi. Adapun peraturan-perturan pembangunan itu, seperti yang ada pada UU yang berlaku di Indonesia tentang alih fungsi lahan seperti berikut ini: Alih fungsi lahan dalam perundang-undangan 26 tahun 2007 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pasal 33 1 Pemanfaatan ruang mengacu pada fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang dilaksanakan dengan mengembangkan penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan sumber daya alam lain. 3 Penatagunaan tanah pada ruang yang direncanakan untuk pembangunan prasarana dan sarana bagi kepentingan umum memberikan hak prioritas pertama bagi Pemerintah dan pemerintah daerah untuk menerima pengalihan hak atas tanah dari pemegang hak atas tanah. 4 Dalam pemanfaatan ruang pada ruang yang berfungsi lindung, diberikan prioritas pertama bagi Pemerintah dan pemerintah daerah untuk menerima pengalihan hak atas tanah dari pemegang hak atas tanah jika yang bersangkutan akan melepaskan haknya. Pasal 77 1 Pada saat rencana tata ruang ditetapkan, semua pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang harus disesuaikan dengan rencana tata ruang melalui kegiatan penyesuaian pemanfaatan ruang. 2 Pemanfataan ruang yang sah menurut rencana tata ruang sebelumnya diberi masa transisi selama 3 tiga tahun untuk penyesuaian. Penjelasan Bagian Umum point 3 3. Ruang yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi, sebagai tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya, pada dasarnya ketersediaannya tidak tak terbatas. Berkaitan dengan hal tersebut, dan untuk mewujudkan ruang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional, Undang-Undang ini mengamanatkan perlunya dilakukan penataan ruang yang dapat mengharmoniskan lingkungan alam dan lingkungan buatan, yang mampu mewujudkan keterpaduan penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan, serta yang dapat memberikan pelindungan terhadap fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan hidup akibat pemanfaatan ruang. Kaidah penataan ruang ini harus dapat diterapkan dan diwujudkan dalam setiap proses perencanaan tata ruang wilayah. Adanya undang-undang yang ada di Indonesia tentang alih fungsi lahan tersebut tidak begitu ada kejelasan yang tegas terutama kejelasan yang dinampak oleh masyarakat yang ada di wilayah tersebut, yang artinya belum adanya kejelasan yang dilakukan oleh pemerintahan daerah setempat yang ada di sekitar wilayah tersebut, masyarakat yang melakukan alih fungsi lahan tersebut masih banyak yang kurang perhatian atau masih banyak yang kurang peduli dengan undang-undang tersebut, seperti yang dikatakan oleh seorang kepala lingkungan yang berda di Tanjung Sari tersebut bahwa masyarakat yang datang ketempat atau yang datang ke wilayah Tanjung Sari tersebut banyak yang melakukan alih fungsi lahan atau banyak yang mendirikan bangunan seperti rumah dengan asal-asal membangun rumah yang ingin ditempati mereka, mereka datang ketempat tersebutpun tidak terlalu peduli kepada kepala lingkungan yang ada disekitar, mereka kurang peduli. Adapun undang-undang yang ada pada alih fungsi lahan yang ditetapkan pada undang-undang, akan tetapi pelaksanaan undang-undang tersebut lemah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA karena kurang ketatnya penegasan peraturan tersebut dilaksanakan atau ditekankan kepada masyarakat yang melakukan alih fungsi lahan di wilayah tersebut dalam arti peraturan-peraturan tersebut tidak sepenuhnya dilakukan atau dipatuhi oleh masyarakat tersebut maka alih fungsi lahan di Kota Medan semakin marak, fokusnya pada daerah Kelurahan Tanjung Sari. Pada wilayah daerah perkotaan seperti wilayah Tanjung Sari ada peraturan yang dibuat untuk tidak sembarangan untuk membuat alih fungsi lahan terutama pada alih fungsi lahan pertanian,jika hal yang demikian semakin lama semakin tidak bisa dilaksanakan oleh banyak pihak baik itu masyarakat lokal,masyarakat pendatang dan pihak-pihak lainnya akan membuat penurunan pendapatan pangan terutama pendapatan pangan yang ada di kota Medan. Berhubungan dengan hal yang demikian alih fungsi lahan yang semakin lama semakin banyak dilakukan tanpa mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku, maka sesuai dengan apa yang direncanakan untuk menjadi sebuah kota idaman susah untuk dicapai.

2.5. Dampak Harga Lahan

Dokumen yang terkait

Alih Fungsi Lahan di Perkotaan Kel. Tanjung Sari Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian di Kel.Tanjung Sari, Kec.Medan Selayang-Medan)

8 100 116

Pengaruh Alih Fungsi Lahan terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan

1 42 3

alih fungsi lahan pertanian

0 2 13

Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Laha

0 3 35

BAB II FAKTOR PENJUALAN LAHAN DAN MENGALIH FUNGSIKAN LAHAN 2.1. Status Kepemilikan Lahan - Alih Fungsi Lahan di Perkotaan Kel. Tanjung Sari Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian di Kel.Tanjung

0 0 55

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Alih Fungsi Lahan di Perkotaan Kel. Tanjung Sari Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian di Kel.Tanjung Sari, Kec.Medan Selayang-Medan)

0 0 20

Alih Fungsi Lahan di Perkotaan Kel. Tanjung Sari Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian di Kel.Tanjung Sari, Kec.Medan Selayang-Medan)

0 1 12

BAB II FAKTOR PENJUALAN LAHAN DAN MENGALIH FUNGSIKAN LAHAN 2.1. Status Kepemilikan Lahan - Alih Fungsi Lahan Di Perkotaan, Kel.Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian Di Kel.Tanjun

0 0 55

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Alih Fungsi Lahan Di Perkotaan, Kel.Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian Di Kel.Tanjung Sari Kec.Medan Selayang-Medan)

0 0 20

Alih Fungsi Lahan Di Perkotaan, Kel.Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian Di Kel.Tanjung Sari Kec.Medan Selayang-Medan)

0 0 12