Hasil Analisa Minyak Goreng Reprocessing Hasil Analisa Sabun Mandi Cair

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Dari hasil penelitian pembuatan sabun mandi cair dari limbah cair industri mie instant yang telah dilakukan, diperoleh data hasil analisa minyak goreng reprocessing Tabel 4.1 dan data hasil analisa sabun mandi cair Tabel 4.2

4.1.1. Hasil Analisa Minyak Goreng Reprocessing

Data hasil analisa minyak goreng reprocessing sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun mandi cair yang berasal dari limbah cair industri makanan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Hasil Analisa Minyak Goreng Reprocessing No Parameter Hasil 1. Organoleptik - Bau - Rasa - Warna Normal Normal Putih kekuningan jernih 2. Asam Lemak Bebas 1,5613 3. Bilangan Penyabunan 202,8 - Untuk uji organoleptik terhadap bau, rasa dan warna, minyak goreng reprocessing menunjukkan hasil yang baik. Bau dan rasanya adalah normal, warnanya adalah putih kekuningan jernih - Penentuan kadar asam lemak bebas pada minyak goreng reprocessing dapat dihitung sebagai berikut : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Asam Lemak Bebas = x 100 Keterangan : V = KOH 0,05 N yang diperlukan ml N = Normalitas KOH yang dipergunakan W = Berat sampel g 0,256 = Berat setara asam palmitat Sebagai contoh penentuan kadar asam lemak bebas minyak goreng reprocessing : V KOH = 6,16 ml N KOH = 0,05 N BM palmitat = 0,256 W = 5,05 g Asam Lemak Bebas = x 100 = = 1,5613 Hasil analisa asam lemak bebas minyak goreng reprocessing untuk perulangan sampel berikutnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 1. - Penentuan bilangan penyabunan pada minyak goreng reprocessing dapat dihitung sebagai berikut: Bilangan Penyabunan SV = Keterangan : Vb = Volume ml HCl untuk titrasi Blanko Vs = Volume ml HCl untuk titrasi Sampel N = Normalitas HCL W = Berat Sampel mg UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sebagai contoh penentuan bilangan penyabunan pada minyak goreng reprocessing adalah sebagai berikut : Vb = 40,5 ml Vs = 25,9 ml N = 0,5 N W = 2,0079 g Maka : Bilangan Penyabunan SV = = 203,96 Hasil analisa bilangan penyabunan minyak goreng reprocessing untuk perulangan sampel berikutnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 2.

4.1.2. Hasil Analisa Sabun Mandi Cair

Data hasil analisa sabun mandi cair yang berasal dari limbah cair industri mie instant adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Hasil Analisa Sabun Mandi Cair No Parameter Hasil 1. Organoleptik - Bentuk - Bau - Warna Cairan Homogen Khas Hijau muda 2. pH 10,82 3. Alkali Bebas Negatif 4. Asam Lemak Bebas dan atau Lemak Netral 0,2230 5. Viskositas 3080 cP - Untuk uji organoleptik terhadap bentuk, bau dan warna, sabun mandi cair menunjukkan hasil yang baik. Bentuknya adalah berupa cairan homogen dengan bau yang khas dan berwarna hijau muda UNIVERSITAS SUMATERA UTARA - Penentuan pH pada sabun mandi cair adalah dengan menggunakan pH meter. pH sabun cair yang tercatat pada display pH meter adalah 10,82. - Alkali bebas pada sabun mandi cair menunjukkan angka yang negative. Hal ini dapat dibuktikan dengan warna larutan yangtidak menimbulkan warna merah lembayung ketika ditambahkan indikator phenolphthalein. - Penentuan kadar asam lemak bebas pada sabun mandi cair dapat dihitung sebagai berikut : Asam Lemak Bebas = x 100 Keterangan : V = KOH 0,1 N yang diperlukan ml N = Normalitas KOH yang dipergunakan W = Berat sampel g 0,256 = Berat setara asam palmitat Sebagai contoh penentuan kadar asam lemak bebas sabun mandi cair : V KOH = 0,44 ml N KOH = 0,1 N BM palmitat = 0,256 W = 5,03 Asam Lemak Bebas = x 100 = = 0,224 Hasil analisa asam lemak bebas sabun mandi cair untuk perulangan sampel berikutnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 3. - Penentuan viskositas pada sabun mandi cair adalah dengan menggunakan viskometer Brook Field dengan faktor koreksi alat adalah 20. Pada saat pemeriksaan, Spindle yang digunakan adalah Spindle 4 dengan speed 6. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan matriks penunjukkan faktor pengali pada alat, faktor pengalinya adalah 100. Pembacaan skala pada alat adalah 31, maka viskositasnya dapat dihitung sebagai berikut : Viskositas = penunjukkan skala pada alat x faktor pengali – faktor koreksi alat = 31 x 100 - 20 = 3100 – 20 = 3080 Cp UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2. Pembahasan