2.7 Penentuan Sifat Minyak dan Lemak Sebagai Bahan Dasar Untuk Proses Pembuatan Sabun Cair
2.7.1 Asam Lemak Bebas
Asam lemak bebas adalah hasil samping dari pengolahan minyak kelapa sawit. Dalam pembuatan lilin, asam lemak bebas digunakan sebagai pengganti lemak lilin. Asam
lemak bebas dapat juga digunakan dengan menggunakan sebagai bahan baku pembuatan detergent, industri kosmetik, cat, tekstil dan lain-lain. Standar asam lemak
bebas pada bahan baku pembuatan sabun dalam minyak goreng adalah maksimal 0.3 . Standar ini adalah sesuai dengan SNI. Semakin kecil asam lemak bebas yang
terkandung dalam minyak maka semakin baik mutu sabun yang dihasilkan. Sehingga dalam tahap reprocessingnya, di upayakan agar kadar asam lemak bebasnya sekecil
mungkin hingga menyerupai minyak baru, walaupun dari sisi kandungan gizinya sudah tidak dapat seperti yang minyak yang baru lagi.
Asam lemak bebas yang dihasilkan oleh proses hidrolisa dan oksidasi biasanya bergabung dengan lemak netral dan pada konsentrasi sampai 15 belum
menghasilkan flavor yang tidak disenangi. Lemak dengan dengan kadar asam lemak bebas dari 1 persen, jika dicicipi akan terasa membentuk film pada permukaan lidah
dan tidak berbau tengik, namun intensitasnya bertambah dengan bertambahnya jumlah asam lemak bebas. Asam lemak bebas dalam jumlah kecil dapat mengakibatkan rasa
yang tidak enak dan dapat menghasilkan bau tengik. Asam lemak bebas juga dapat mengakibatkan karat dan warna gelap jika lemak dipanaskan dalam wajan besi.
Ketaren, 1986
2.7.2 Bilangan Penyabunan
Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah misalnya NaOH. Proses ini merupakan yang paling tua diantara proses – proses yang ada,
karena bahan baku untuk proses ini sangat mudah diperoleh. Dahulu digunakan lemak hewan dan sekarang telah digunakan pula minyak nabati. Pada saat ini, telah
digunakan proses saponifikasi trigliserida sistem kontinu sebagai ganti proses saponifikasi trigliserida sistem batch. Reaksi yang terjadi pada proses ini adalah :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RCO – OCH
2
CH
2
RCO – OCH + 3 KOH 3RCOOK + CH - OH
- OH
RCO – OCH
2
CH
2
Trigliserida Alkali Sabun Gliserol - OH
Bilangan penyabunan dapat dipergunakan untuk menentukan berat molekul minyak dan lemak secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai C
pendek berarti mempunyai berat molekul relatif kecil akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya minyak dengan berat molekul besar
mempunyai angka penyabunan yang relatif kecil. Bilangan penyabunan adalah angka penyabunan yang dinyatakan sebagai banyaknya mg NaOH yang dibutuhkan untuk
menyabunkan satu gram minyak atau lemak. Alkohol yang ada dalam NaOH berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa dan mempermudah reaksi
dengan basa sehingga terbentuk sabun. Ketaren, 1986
2.8 Penentuan Sifat dan Mutu Sabun Cair