Asam Lemak Bebas Alkali bebas pH

RCO – OCH 2 CH 2 RCO – OCH + 3 KOH 3RCOOK + CH - OH - OH RCO – OCH 2 CH 2 Trigliserida Alkali Sabun Gliserol - OH Bilangan penyabunan dapat dipergunakan untuk menentukan berat molekul minyak dan lemak secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai C pendek berarti mempunyai berat molekul relatif kecil akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya minyak dengan berat molekul besar mempunyai angka penyabunan yang relatif kecil. Bilangan penyabunan adalah angka penyabunan yang dinyatakan sebagai banyaknya mg NaOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram minyak atau lemak. Alkohol yang ada dalam NaOH berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa dan mempermudah reaksi dengan basa sehingga terbentuk sabun. Ketaren, 1986

2.8 Penentuan Sifat dan Mutu Sabun Cair

2.8.1 Asam Lemak Bebas Alkali bebas

Asam lemak bebas adalah asam lemak yang berada dalam sabun, tetapi yang tidak terikat sebagai senyawa natrium ataupun senyawa trigliserida lemak netral. Adanya asam lemak bebas diperiksa bila pada pemeriksaan alkali bebas ternyata setelah pendidihan dalam alkohol netral tidak terjadi warna merah dari penunjuk phenolphthalein. Asam lemak bebas yang melarut dalam alkohol netral dititrasi dengan KOH alkoholis. Kelebihan alkali dapat disebabkan karena penambahan alkali yang berlebih pada proses pembuatan sabun. Alkali bebas yang melebihi standar dapat menyebabkan kerusakan kulit dan iritasi kulit lainnya. Kadar alkali bebas pada sabun maksimum sebesar 0,1 sesuai SNI. Alkali juga dapat merusak kulit dibandingkan dengan menghilangkan bahan berminyak dari kulit.Sungguh pun demikian dalam penggunaan sabun dengan air akan terjadi proses hidrolis sehingga mendapatkan sabun yang baik maka diukur sifat alkalisnya yakni pH 5,8-11. Pada kulit yang normal kemungkinan pengaruh alkali lebih banyak. Beberapa penyakit kulit sensitif terhadap reaksi alkalis, dalam hal ini pemakaian cairan sabun UNIVERSITAS SUMATERA UTARA merupakan kontra indikasi. pH kulit normal antara 3-6, tetapi bila dicuci dengan sabun pH menjadi 9, walaupun kulit cepat bertukar kembali menjadi normal mungkin perubahan ini tidak diinginkan pada penyakit kulit tertentu. Lely sari, 2003

2.8.2 pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai koalogaritma aktivitas ion hidrogen H + yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. NN, 2007 pH merupakan kekuatan ion hidrogen dalam larutan, menunjukkan derajat keasaman atau kebasaan suatu zat dalam air. Penunjukkan yang digunakan adalah skala log 1 -14 dimana 7 adalah netral, artinya setiap unit di bedakan dengan 10 pangkat angkanya. Misalnya pH 9 lebih basa 10 kali disbanding pH 8. Seterusnya pH 10 lebih basa 1000 kali dibanding pH 7. Untuk mengukur alkalinitas larutan dapat menggunakan pH meter, pH meter ada beberapa macam tegantung dari skala yang diinginkan 1 sampai 14 atau 7 sampai 14. Sabun dengan pH tinggi menyebabkan iritasi kulit. Kisaran pH yang diperbolehkan dalam sabun dapat dilihat kembali pada tabel 2.2. NN, 2009

2.8.3 Viskositas