organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah. Namun, karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit
dan laboratorium. 6. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptik seperti Dettol. Aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan
penggunaannya terbatas sebagai desinfektan.
2.1.5 Penggunaan Alat Sekali Pakai Disposible
Sterilitas dapat dengan mudah dipastikan dengan menggunakan alat –alat sekali pakai disposible . Yang paling penting adalah penggunaan jarum suntik yang
digunakan untuk anestesi lokal atau bahan lain. Jarum tersebut terbungkus sendiri- sendiri dan disterilkan, sehingga dijamin ketajaman dan sterilitasnya.
Selain jarum suntik, benang dan jarum jahit juga tersedia dalam bentuk sekali pakai. Bilah skalpel dan kombinasi bilah tangkai juga tersedia dalam bentuk steril
untuk sekali pemakaian. Disamping itu, cara terbaik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit antar pasien adalah menggunakan alat sekali pakaidisposible
seperti sarung tangan, masker, kain alas dada, ujung saliva ejektor dan lain-lain.
2.1.6 Penanganan Sampah Medis
Pembuangan barang-barang bekas pakai seperti sarung tangan, masker, tisu bekas, dan penutup permukaan yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh harus
ditangani secara hati-hati dan dimasukkan ke dalam kantung plastik yang kuat dan tertutup rapat untuk mengurangi kemungkinan orang kontak dengan benda-benda
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Benda-benda tajam seperti jarum atau pisau skalpel harus dimasukkan dalam tempat yang tahan terhadap tusukan sebelum dimasukkan dalam kantung plastik.
Jaringan tubuh juga harus mendapat perlakuan yang sama dengan benda tajam. 2.2 Perilaku
Perilaku adalah apa yang apa yang dikerjakan oleh organisme, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung. Menurut Ensiklopedi Amerika,
perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan
bahkan dapat dipelajari Robert Kwick, 1974. Menurut Bloom 1908 yang dikutip Notoatmodjo, perilaku dibagi ke dalam 3
domain ranahkawasan yang dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan. Bahwa dalam tujuan suatu pendidikan adalah mengembangkan atau meningkatkan
ketiga domain perilaku tersebut, yang terdiri dari: 1. Ranah kognitif cognitive domain, 2. Ranah afektif affective domain, dan 3. Ranah psikomotor psychomotor
domain. Ketiga domain ini dapat diukur dari : 1. Pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan
knowledge 2. Sikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan
attitude 3. Praktek atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan dengan
materi pendidikan yang diberikan practice.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku