Variabel Penelitian Defenisi Operasional

ini seluruh populasi dijadikan sampel, sehingga jumlah sampel seluruhnya adalah 36 orang.

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

3.4.1 Variabel Penelitian

1. Variabel independen yaitu: a. Pengetahuan b. Kepercayaan c. Ketersediaan sarana d. Pengawasan e. Peraturan rumah sakit 2. Variabel dependen yaitu perilaku dokter gigi.

3.4.2 Defenisi Operasional

a. Pengetahuan adalah pengetahuan responden terhadap standard precaution di rumah sakit, meliputi: 1. Pengertian standard precautions : langkah-langkah yang perlu diikuti ketika melakukan tindakan yang melibatkan kontak dengan darah, semua cairan tubuh, sekresi, ekskresi kecuali keringat, kulit dengan luka terbuka dan mukosa. 2. Riwayat kesehatan pasien secara lengkap : anamnese pasien tentang riwayat kesehatan pasien, alergi, penyakit sistemik, penyakit menular baik melalui darah, saliva atau sputum. Universitas Sumatera Utara 3. Prosedur mencuci tangan: langkah-langkah yang harus dilakukan dokter gigi pada saat mencuci tangan sesuai dengan standard precaution. Dilakukan sebelum dan sesudah merawat pasien. Tangan dibasahkan dengan air di bawah kran atau air mengalir, tuangkan sabun cair yang mengandung antiseptik ke tangan dan digosok sampai berbusa, kedua telapak tangan, punggung tangan, jari dan kuku digosok sampai ke ujung jari selama 10-15 detik. Tangan dibilas bersih dengan air mengalir dan dikeringkan dengan tisu. 4. Cara memakai sarung tangan : cara dokter gigi memakai sarung tangan sesuai dengan standard precaution yang mana setiap selesai perawatan sarung tangan harus diganti, tangan harus dicuci lagi sebelum menggunakan sarung tangan baru. 5. Waktu pemakaian sarung tangan lateks : waktu pemakaian sarung tangan lateks oleh dokter gigi sesuai dengan standard precaution dan digunakan dokter gigi pada saat memeriksa mulut pasien merawat pasien. 6. Waktu pemakaian sarung tangan steril : waktu pemakaian sarung tangan steril oleh dokter gigi sesuai dengan standard precaution yaitu digunakan pada saat melakukan tindakan bedah untuk mengantisipasi perdarahan. 7. Jenis masker yang baik : jenis bahan masker dan lama pemakaian yang baik menurut standard precaution yang mana masker polipropilen lebih baik dari pada masker kertas, lama pemakaian efektif 30-60 menit, dan satu masker untuk satu pasien. Universitas Sumatera Utara 8. Guna kaca mata pelindung : manfaat atau guna kaca mata pelindung bagi dokter gigi sesuai standard precaution yang mana kaca mata pelindung digunakan untuk perlindungan mata dari saliva, mikroorganisme, aerosol dan debris, misal pada saat pembersihan karang gigi. 9. Guna pemakaian rubber dam : manfaat atau guna pemakaian rubber dam bagi dokter gigi sesuai standard precaution yang mana harus digunakan pada operasi dan penambalan agar tidak terjadi pengumpulan saliva, untuk mengurangi kontak instrumen dengan mukosa, mengurangi terjadinya luka dan perdarahan. 10. Jenis imunisasi : imunisasi yang penting untuk dokter gigi sesuai standard precaution adalah hepatitis B, selain itu mumps, measles, rubella, DPT, influenza, poliomyelitis, TBC dan BCG. 11. Jenis penggunaan alat sekali pakai disposible : alat-alat sekali pakai yang digunakan dokter gigi sesuai standard precaution seperti jarum suntik, benang, jarum jahit, skalpel, sarung tangan, masker, kain alas dada pasien dan ujung saliva ejektor. 12. Cara pembuangan sampah medis yang terkontaminasi: cara membuang sampah medis oleh dokter gigi sesuai dengan standard precaution yang mana sampah di masukkan dalam kantung plastik yang kuat dan tertutup rapat. 13. Cara pembuangan sampah benda tajam: cara membuang sampah benda tajam oleh dokter gigi sesuai standard precaution yang mana sampah seperti jarum atau pisau skalpel dimasukkan dalam wadah terpisah dan tahan terhadap tusukan. Universitas Sumatera Utara b. Kepercayaan: keyakinan dokter gigi akan tertular penyakit yang akan mempengaruhi kesehatannya. 1 Jenis penyakit yang menular : Hepatitis B dan C, AIDS dan TBC 2 Cara penularan penyakit: melalui darah, saliva dan sputum c. Ketersediaan sarana: bahan-bahan dan alat-alat yang disediakan oleh rumah sakit dan digunakan dalam standard precaution terdiri atas : 1 Tempat cuci tangan wastafel dan sabun cair antiseptik 2 Masker, sarung tangan, jas praktek, kacamata pelindung, rubber dam, kain alas dada pasien. 3 Sterilisator autoclave. 4 Tempat sampah : medis, non medis dan wadah untuk benda tajam bekas pencabutan gigi. d. Supervisi pengawasan: tindakan pengawasan yang dilakukan kepala bagian poli gigi terhadap dokter gigi pada saat melaksanakan tugasnya dalam bentuk surat peringatan teguran. e. Kebijakan aturan rumah sakit tentang pelaksanaan standard precaution: peraturan di rumah sakit yang berhubungan dengan Standard Precaution dalam bentuk standard operational prosedur. f. Perilaku pelaksanaan standard precaution: wujud perbuatan nyata responden terhadap standard precautions di rumah sakit terdiri atas : 1 Anamnesis pasien 2 Mencuci tangan Universitas Sumatera Utara 3 Penggunaan sarung tangan 4 Penggunaan masker 5 Pemakaian jas praktek 6 Penggunaan kain alas dada pasien 7 Penggunaan kaca mata pelindung 8 Penggunaan rubber dam 9 Penggunaan sterilisator autoclave 10 Penggunaan alat sekali pakai 11 Pembuangan sampah medis dan non medis 3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dokter gigi tentang penerapan standard precaution di ruangan praktek dokter gigi di Kota Medan pada tahun 2016

0 1 14

Pengetahuan dokter gigi tentang penerapan standard precaution di ruangan praktek dokter gigi di Kota Medan pada tahun 2016

0 5 27

Pengetahuan dokter gigi tentang penerapan standard precaution di ruangan praktek dokter gigi di Kota Medan pada tahun 2016 Chapter III VI

0 0 27

Pengetahuan dokter gigi tentang penerapan standard precaution di ruangan praktek dokter gigi di Kota Medan pada tahun 2016

0 2 4

Pengetahuan dokter gigi tentang penerapan standard precaution di ruangan praktek dokter gigi di Kota Medan pada tahun 2016

0 0 4

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengetahuan dokter gigi tentang penerapan standard precaution di ruangan praktek dokter gigi di Kota Medan pada tahun 2016

0 0 5

HUBUNGAN FAKTOR PENGETAHUAN, KEPERCAYAAN, KETERSEDIAAN SARANA, PENGAWASAN DAN PERATURAN DI RUMAH SAKIT DENGAN PERILAKU DOKTER GIGI DALAM MENERAPKAN

0 0 48

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Standard Precautions - Hubungan Faktor Pengetahuan, Kepercayaan, Ketersediaan Sarana, Peraturan dan Pengawasan dengan Perilaku Dokter Gigi dalam Menerapkan Standard Precaution di Rumah Sakit Kota Medan

0 2 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Faktor Pengetahuan, Kepercayaan, Ketersediaan Sarana, Peraturan dan Pengawasan dengan Perilaku Dokter Gigi dalam Menerapkan Standard Precaution di Rumah Sakit Kota Medan

0 1 7

Hubungan Faktor Pengetahuan, Kepercayaan, Ketersediaan Sarana, Peraturan dan Pengawasan dengan Perilaku Dokter Gigi dalam Menerapkan Standard Precaution di Rumah Sakit Kota Medan

0 0 18