Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Jika kuesioner korelasi product moment melebihi 0,3. b. Jika koefisien korelasi product moment r-tabel α ; n-2 n = jumlah sampel. c. Nilai Sig. ≤ α Suatu tes dikatakan valid juga dapat dilihat setelah dibandingkan dengan suatu tes yang lain yang telah valid. Setelah tes diperbandingkan dengan tes lain yang telah valid menunjukkan kesesuaian mengenai hal yang akan diukur, tes tersebut dapat dikatakan memiliki taraf validitas tertentu. Validitas instrumen Kemampuan Penerimaan Diri dianalisis berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan SPSS 20 for Window dengan hasil seperti tabel berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.2 Hasil Analisis Uji Validitas Item per Aspek Aspek-aspek Penerimaan Diri No. Item Jumlah Item Valid Valid Tidak Valid 1. Sifat percaya diri dan menghargai diri sendiri 1, 35 38, 29 16 4 2. Kesediaan menerima kritikan dari orang lain 6 11, 30 36, 20 5 3. Mampu menilai diri dan mengoreksi kelemahan 4, 28 39, 18 10 4 4. Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain 7, 14 33, 40 21 4 5. Nyaman dengan dirinya sendiri 3, 27 13, 37 24 5 6. Memanfaatkan kemampuan dengan efektif 9 17, 26 32, 22 5 7. Mandiri dan berpendirian 5, 23 34 12, 19 3 8. Bangga menjadi diri sendiri 2, 8 25, 31 15 5 Total Item Valid 35 Berdasarkan perhitungan koefisien butir instrumen dari 8 aspek menggunakan SPSS 20 for Window, diperoleh 35 instrumen yang valid dan 5 instrumen yang tidak valid dari 40 item. Kisi-kisi instrumen setelah uji coba dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Penerimaan Diri Remaja Setelah Uji Validitas Aspek-aspek Penerimaan Diri Indikator No. Item Jumla h Favorable Unfavorable 1. Sifat percaya diri dan menghargai diri sendiri a. Mampu mengerjakan sesuatu hal b. Bersedia ambil bagian bila diminta untuk melakukan sesuatu 1, 35 38 29 4 2. Kesediaan menerima kritikan dari orang lain a. Mampu menerima kritikan dan saran dari orang lain b. Menyadari bahwa dirinya tidak selalu benar c. Terbuka dan tidak marah dengan kritikan maupun saran dari orang lain 6 11, 30 36 20 5 3. Mampu menilai diri dan mengoreksi kelemahan a. Dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang baru b. Mampu menempatkan diri dengan realitas c. Bersifat fleksibel 4, 28 39 18 4 4. Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain a. Menyadari kekurangan dalam diri b. Menyadari kelebihan dalam diri c. Menanggapi kekurangan dalam diri dengan rasa humor d. Jujur terhadap perasaan diri sendiri 7 14 33 40 4 5. Nyaman dengan dirinya sendiri a. Mudah menyesuaikan diri dengan perubahan fisik dan emosi b. Mudah bergaul c. Dapat mengontrol diri sendiri 3, 27 13 37 24 5 6. Memanfaatkan kemampuan dengan efektif a. Memiliki motivasi untuk berprestasi b. Mampu merumuskan tujuan c. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi d. Menyukai tantangan 9 17 26 32 22 5 7. Mandiri dan berpendirian a. Mampu memutuskan sesuatu bagi dirinya sendiri b. Mampu menyelesaikan konflik dalam diri 5, 23 34 3 8. Bangga menjadi diri sendiri a. Memiliki strategi penyesuaian terhadap kecemasan, konflik, dan frustasi b. Bebas dari mekanisme pertahanan diri rasionalisasi c. Bebas dari mekanisme pertahanan diri proyeksi d. Bebas dari mekanisme pertahanan diri regresi 2 8 25 31 15 5 Total 35 2. Reliabilitas Reliabilitas merupakan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan dari sebuah penelitian. Sugiyono 2013: 268 mengatakan bahwa “suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda ”. Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini adalah Internal Consistency. Alat ukur dalam penelitian ini dicoba cukup hanya sekali saja,kemudian reliabilitas instrumen diuji dengan menganalisis konsistensi butir item dalam instrumen dengan teknik Alpha Cronbach. Metode Alpha Cronbach digunakan untuk menghitung reabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku. Teknik Alpha Cronbach dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak, apabila altenatif jawaban yang diberikan responden berbentuk skala, yaitu 1 – 5. Kriteria instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas r 11 0,6. Rumus kasar untuk menentukan reliabilitas instrumen terdiri dari tiga langkah. Langkah pertama dalam tahap perhitungan reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach adalah menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan. Kedua, menentukan nilai varians total. Ketiga, menentukan reliabilitas instrumen. Adapun masing-masing rumus adalah sebagai berikut: a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan � � = ∑ � � − ∑ � � 2 � � b. Menentukan nilai varians total � = ∑ � − ∑ � 2 � � c. Menentukan reliabilitas instrumen � = [ � � − 1] 1 − ∑ � � � Keterangan: � = Jumlah sampel � � = Jawaban responden ∑ � = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan � = Varians total ∑ � � = Jumlah varians butir � = Jumlah butir pertanyaan � = Koefisien reliabilitas instrumen Selain menggunakan rumus kasar yang telah dijelaskan, pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan perhitungan SPSS. Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan 1,00. Besar koefisien korelasi dalam tabel statistik atas dasar taraf signifikansi 1 dan 5. Berdasarkan perhitungan statistika menggunakan SPSS 20 for Window, hasil reliabilitas kuesioner tingkat kemampuan penerimaan diri, diperoleh reliability statistics 0,77. Hasil perhitungan reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan kriteria Guilford pada tabel 3.3. Tabel 3.4 Kriteria Guilford No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 – 1 Sangat Tinggi 2 0,71 – 0,9 Tinggi 3 0,41 – 0,71 Cukup 4 0,21 – 0,2 Rendah 5 negatif – 0,2 Sangat Rendah Berdasarkan kriteria tersebut, hasil reliabilitas kuesioner Penerimaan Diri berada pada koefisien nomor 2 yaitu, 0,71 – 0,9 dan dapat disimpulkan Case Processing Summary N Cases Valid 35 100,0 Excluded a ,0 Total 35 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,772 35 tinggi. Setelah diperoleh harga � � hitung, selanjutnya untuk dapat diputuskan instrumen tersebut reliabel atau tidak, harga tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel. Nilai n = 33 dengan taraf kesalahan 5 diperoleh 0,77 0,6 sehingga � � hitung lebih besar dari r tabel maka dapat disimpulkan kuesioner Penerimaan Diri dalam penelitian ini reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Berdasarkan tinjauan terhadap hasil perhitungan koefisien reliabilitas pada kriteria Guilford, dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas kuesioner Penerimaan Diri masuk dalam kriteria tinggi.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan untuk menggeneralisasi. Penelitian ini dilakukan hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Sugiyono 2013 mengatakan bahwa kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Penyajian data dalam penelitian ini berupa tabel, diagram batang, perhitungan modus, median, mean, perhitungan penyebaran data rata-rata dan standar deviasi serta perhitungan porsentase. Azwar 2009 mengatakan bahwa kegiatan pengolahan data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif diawali oleh suatu tabulasi. Tabulasi adalah proses pembuatan tabel induk yang memuat susunan data penelitian berdasarkan klasifikasi, sehingga mudah untuk dianalisis. Skor skala penerimaan diri remaja bersifat normatif, artinya makna skor diacukan pada posisi relatif skor dalam suatu kelompok yang telah dibatasi terlebih dahulu Azwar, 2006: 105. Analisis skor dapat dilakukan dengan bantuan statistik deskriptif dari distribusi data kelompok yang umumnya mencakup banyaknya subjek, mean skor skala, deviasi standar skor skala dan varians, skor minimum, dan skor minimum. Pengukuran penerimaan diri menggunakan cara pengelompokkan kategorisasi untuk memisahkan subjek yang berorientasi remaja memiliki kemampuan penerimaan diri, remaja kurang memiliki kemampuan penerimaan diri, atau tidak masuk kategori keduanya. Kategorisasi dalam penelitian ini berdasar model distribusi normal kategori jenjang ordinal. Kategorisasi ini menempatkan individu ke dalam kelompok- kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut kontinum berdasar aspek penerimaan diri. Kontinum jenjang dalam penelitian ini adalah sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan dalam tabel 2 berikut ini. Tabel 3.5 Kategorisasi Normal Tingkat Kemampuan Penerimaan Diri self-acceptance Kriteria Skor Kategori +1,5 σ X Sangat Tinggi +0,5 σ X ≤ +1,5 σ Tinggi - 0,5 σ X ≤ +0,5 σ Sedang -1 ,5 σ X ≤ -0,5 σ Rendah X ≤ -1,5 σ Sangat Rendah Keterangan: Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala Range : Luas jarak rentangan Mean teoritik µ : Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum Simpangan baku σ : Standar deviasi Uraian kategori tersebut diterapkan sebagai pedoman pengelompokkan tinggi rendahnya tingkat kemampuan penerimaan diri remaja dengan jumlah 35 item valid diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut: