dan pengenalan diri yang baik ditinjau dari berbagai aspek penerimaan diri.
c. Terdapat 6 17,14 siswa kelas VIII di SMP Karitas Ngaglik Tahun
Ajaran 20162017 yang memiliki kemampuan penerimaan diri kategori sedang. Artinya siswa-siswi yang berada pada kategori ini memiliki
pemahaman dan pengenalan diri yang tidak terlalu tinggi maupun rendah ditinjau dari berbagai aspek penerimaan diri.
d. Terdapat 1 2,86 siswa kelas VIII di SMP Karitas Ngaglik Tahun
Ajaran 20162017 yang memiliki kemampuan penerimaan diri kategori rendah. Artinya siswa yang berada pada kategori ini memiliki pemahaman
dan pengenalan diri yang kurang baik atau rendah ditinjau dari berbagai aspek penerimaan diri.
Bedasarkan uraian hasil penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa remaja kelas VIII di SMP Karitas Ngaglik Tahun Ajaran 20162017 memiliki
4 tingkatan kemampuan penerimaan diri, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah.
2. Identifikasi Capaian Skor Item Instrumen
Tabel 4.2 Identifikasi Item Instrumen
Rentang Skor Kategori
Jumlah Item Prosentase
140 Sangat Tinggi
11 31,43
116 – 140
Tinggi 14
40 93
– 116 Sedang
8 22,86
70 – 93
Rendah -
- 70
Sangat Rendah 2
5,71
Secara keseluruhan hasil item yang sudah melalui proses pengolahan data, menunjukkan 4 kategorisasi yaitu; sangat tinggi, tinggi, dan sedang dan
sangat rendah.Berdasarkan analisis item, ditemukan satu item yang teridentifikasi kemampuan penerimaan diri sedang yaitu item nomor 29
dengan nilai total 96 dibawah nilai mean. Selain itu ditemukan dua item yang teridentifikasi kemampuan penerimaan diri sangat rendah. Melalui hasil
tersebut dibuatlah topik-topik bimbingan untuk membantu meningkatkan kemampuan penerimaan diri subjek.
Item-item yang tergolong sedang dengan nilai total di bawah mean adalah item dengan nomor; 29 saya menghindar saat ditunjuk menjadi ketua
kelas, 18 saya sedih ketika yang saya dapatkan tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, dan 24 saya sedih jika nilai saya lebih rendah dari
teman-teman yang lain. Melalui hasil yang telah diketahui, dibuatlah topik- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
topik bimbingan dengan fungsi layanan sebagai pengembangan untuk meningkatkan kemampuan penerimaan diri pada siswa kelas VIII di SMP
Karitas Ngaglik.
B. Pembahasan
1. Gambaran Tingkat Kemampuan Penerimaan Diri Remaja Kelas VIII di
SMP Karitas Ngaglik Tahun Ajaran 20162017
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 siswa dengan prosentase 17,14 dan 22 siswa dengan prosentase 62,86 memiliki kemampuan
penerimaan diri kategori sangat tinggi dan tinggi. Alasan yang mendasari jumlah siswa yang memiliki kemampuan penerimaan diri kategori sangat
tinggi dan tinggi tersebut adalah karena siswa memiliki pengenalan dan pemahaman diri yang baik. Setiap aspek penerimaan diri pada remaja kelas
VIII telah dimiliki oleh siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi. Aspek-aspek penerimaan diri menurut Hurlock 1974: 437 adalah
sifat percaya diri dan menghargai diri sendiri; kesediaan menerima kritikan dari orang lain; mampu menilai diri dan mengoreksi kelemahan; jujur
terhadap diri sendiri dan orang lain; nyaman dengan dirinya sendiri; memanfaatkan kemampuan dengan efektif; dan mandiri dan berpendirian.
Berdasarkan teori Hurlock 1974 faktor-faktor yang berperan dalam penerimaan diri adalah:
a. Adanya pemahaman tentang diri sendiri
Remaja dengan kemampuan penerimaan diri berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi memiliki pemahaman dan persepsi yang benar
tentang diri sendiri, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan antara konsep diri yang ideal dengan gambaran yang remaja terima dari kontak
sosial yang membentuk dasar konsep diri. b.
Adanya harapan yang realistik Remaja dengan kemampuan penerimaan diri berada pada kategori
sangat tinggi dan tinggi memilikisebuah pencapaian yang membuat kinerjanya meningkat dan remaja memiliki kepuasan dalam dirinya.
Remaja memiliki cukup kemampuan untuk memahami dan mengenali keterbatasan dan kekuatan dirinya sendiri.
c. Tidak adanya hambatan di dalam lingkungan
Remaja dengan kemampuan penerimaan diri berada pada kategori sangat tinggi dan tinggitidak merasa didiskriminasi dari latar belakang
agama, budaya, jenis kelamin dan lain sebagainya sehingga menduukung remaja dalam penerimaan diri yang positif.
d. Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan
Remaja dengan kemampuan penerimaan diri berada pada kategori sangat tinggi dan tinggididukung oleh sikap anggota masyarakat yang
menyenangkan dalam bentuktidak adanya prasangka buruk terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI