Definisi Operasional Variabel PENDAHULUAN

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini, peneliti memaparkan kajian pustaka tentang penerimaan diri, remaja, dan bimbingan pribadi-sosial. Setiap pengertian dan penjabaran didasarkan pada sumber buku acuan yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan. Masing- masing sub bagian landasan teori ini akan dijabarkan secara singkat, padat dan jelas.

A. Penerimaan Diri

1. Pengertian Penerimaan diri Hurlock 1974 mengatakan bahwa individu yang dapat beradaptasi dengan baik adalah individu dengan kepribadian yang sehat. Individu yang dapat menyesuaikan diri dengan baik akan mampu memuaskan kebutuhan, minat, serta cita-citanya melalui perilaku yang sesuai dengan harapan masyarakat. Kemampuan untuk menilai dan menghargai diri sendiri secara realistis adalah salah satu karakteristik kepribadian yang sehat. Individu dengan kepribadian yang sehat adalah individu yang bahagia. Tiga faktor utama the Three A’s of Happiness yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang yaitu prestasi achievement, penerimaan acceptance, dan afeksi affection. Supratiknya 1995 mendefinisikan penerimaan diri adalah ciri perilaku dari aspek penyesuaian diri ketika seseorang memiliki jati diri yang positif. Individu menunjukkan penerimaan diri ketika memiliki penilaian yang realistik terhadap berbagai kelebihan dan kekurangan dalam dirinya. Kata kunci dari pengertian penerimaan diri menurut Supratiknya adalah ciri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perilaku dari aspek penyesuaian diri. Sedangkan Siswanto 2007 mengatakan bahwa individu dapat menerima diri adalah bentuk penyesuaian diri yang dipahami sebagai pelajaran hidup terhadap sesuatu yang tidak dapat diubah. Kemampuan untuk menerima keterbatasan yang tidak dapat diubah adalah ciri orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik. Mirip dengan definisi penerimaan diri menurut Supratiknya, Siswanto juga mengatakan bahwa menerima diri adalah penyesuaian diri yang kemudian dipahami karena tidak dapat diubah. Ahli lain dalam teori perkembangan emosi, mengatakan bahwa pengembangan keterampilan perilaku adalah sebuah proses belajar. Daniel Goleman dalam Ali Asrori, 2009: 75 mengatakan bahwa belajar menerima diri sendiri adalah merasa bangga dan mampu melihat diri sendiri dari sisi positif. Menerima diri sendiri berarti mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri, serta belajar untuk mampu menertawakan diri sendiri. Berkaitan dengan emosi dan sebuah proses belajar dalam diri seseorang, menerima diri adalah belajar untuk merasa bangga dengan seluruh kemampuan dan kelemahan yang ada dalam diri seseorang. Penerimaan diri dapat ditinjau sebagai sebuah kebutuhan jika dilihat dan dicermati menurut pandangan seorang ahli dalam teori kebutuhan. Teori kebutuhan yang telah diungkapkan Maslow, secara implisit telah mengatakan bahwa penerimaan diri adalah bagian dari kebutuhan dasar pada diri individu untuk mengaktualisasikan dirinya. Berdasarkan teori kebutuhan Maslow dalam lima tingkat kebutuhan, Maslow dalam Sobur, 2003: 277 mengatakan bahwa “kita semua membutuhkan rasa diingini dan diterima oleh orang lain. Ada yang memuaskan kebutuhan ini melalui berteman, berkeluarga, atau berorganisasi. Tanpa ikatan ini, kita akan merasa kesepian ”. Dalam hal ini, penerimaan diri berkaitan dengan relasi antar individu dalam kehidupan sehari-hari. Perasaan diterima keberadaannya oleh orang lain menjadi sebuah kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Faktor psikologis utama yang berperan dalam kepribadian yang sehat adalah penerimaan diri.Hurlock 1974 mengatakan bahwa penerimaan diri menjadi faktor yang berperan dalam kepribadian yang sehat karena seseorang tidak mengalami tekanan atau stres, atau terdapat keharmonisan dengan diri sendiri dalam diri seseorang. Kemampuan menyesuaikan diri adalah dasar dari penerimaan diri seseorang. Menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri individu adalah sebuah keharusan. Seperti yang dikatakan Fahmi dalam Sobur, 2003 bahwa banyak faktor yang memiliki pengaruh besar dalam menciptakan penyesuaian diri individu, salah satunya adalah dapat menerima dirinya sendiri. Orang yang tidak menerima dirinya akan berhadapan dengan keadaan frustrasi yang menjadikannya merasa tidak berdaya dan gagal, sehingga tingkat penyesuaian sosialnya buruk. Memiliki kemampuan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI